Kemnaker Dukung Pengembangan Kompetensi Pengrajin Ulos Lewat BLK

Perajin ulos diharapkan dapat meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan kerja balai latihan kerja (BLK).

oleh Tira Santia diperbarui 29 Jan 2021, 19:30 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2021, 19:30 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meninjau pengrajin ulos di Desa Lumban Suhi - Suhi, di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Jum'at (29/1/2021). (Dok Kemnaker)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah melakukan penandatanganan kerjasama antara Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dengan PT. Toba Tenun Sejahtera, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meninjau pengrajin ulos di Desa Lumban Suhi - Suhi, di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Jum'at (29/1/2021).

"Kami ingin memastikan bahwa pengrajin ulos di tempat ini mendapatkan peningkatan kompetensinya, Saya kira perkembangan ulos itu sangat luar biasa ini harus dipertahankan, " kata Menaker Ida.

Menaker akan mengupayakan agar pengrajin ulos ini dapat meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan kerja balai latihan kerja (BLK). Nanti setelah mendapatkan pelatihan, mereka akan difasilitasi oleh Kemnaker agar bisa masuk ke pasar kerja atau menjadi wirausaha yang kompeten.

"Kami akan diskusikan dengan Bupati Samosir, apa yang bisa kami lakukan dan kerjasamakan. Biasanya kami melakukan pendampingan, akses modal, dan akses pasarnya seperti yang kami lakukan di tempat lain," katanya.

Selain itu, program yang bisa dilakukan Kemnaker dalam memfasilitasi pengrajin Ulos ini, bisa berupa bantuan tenaga kerja mandiri, seperti pada tahun 2020 yang sudah dilakukan oleh Kemnaker.

"Sebagai informasi, pada tahun 2020 kami memberikan program Jaring Pengaman Sosial, program ini menyasar sekitar 18 ribu kelompok, dimana tiap kelompoknya berjumlah 20 orang, dengan bentuk kegiatan berbagai macam usaha dan menyesuaikan dengan kebutuhan lokal," ujarnya.

Menurutnya pengrajin Ulos ini sudah memiliki keinginan yang kuat untuk bisa terus mempertahankan tradisi, dan pemerintah akan mendukung penuh apa yang bisa dilakukan bersama.

"Ini suatu kawasan yang membanggakan, ibu-ibu ini rata-rata menjadi tulang punggung keluarganya, selain berladang, bertenun ini juga menjadi mata pencaharian utama. Kita ingin terus meningkat kesejahteraan dan ada nilai tambah yang bisa kita berikan," pungkas Ida Fauziyah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kemnaker Gandeng Toba Tenun Sejahtera Berdayakan Perajin Ulos di Sumut

Kemnaker
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta dan PKK) dengan PT. Toba Tenun Sejahtera, untuk pemberdayaan para perajin ulos di Toba, Sumatera Utara (28/1/2021).

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta dan PKK) dengan PT. Toba Tenun Sejahtera, untuk pemberdayaan para perajin ulos di Toba, Sumatera Utara (28/1/2021).

“Tadi kita semua sudah menyaksikan ada penandatangan kerjasama PT tenun untuk pemberdayaan para perajin ulos agar program ini bisa membantu para ibu penenun yang bekerja keras agar bisa membiayai anak-anaknya untuk sampai sekolah setinggi-tingginya,” kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam sambutannya.

Menaker menjelaskan, kerjasama antara Kemnaker dengan PT Toba Tenun Sejahtera ini adalah perwujudan dari program perluasan kesempatan kerja yang dimiliki Kemnaker untuk melatih, membina dan manajemen pemasaran para perajin ulos di sekitar danau Toba.

“Ini juga 7 persen saja mereka yang memiliki sertifikasi kompetensi, padahal banyak hal yang bisa disertifikasi sehingga terukur kapasitasnya dan kami hari ini ke Danau Toba untuk melakukan hal yang sama,” ujar Menaker.

Menurutnya sebagai salah satu destinasi wisata prioritas, sangat penting untuk meningkatkan kompetensi, dan sekaligus memberikan kesempatan yang seluas-luasnya melalui program perluasan kesempatan kerja yang ada di Kementerian Ketenagakerjaan.

“Saya kira juga hal yang menjadi daya tarik wisatawan baru, saya juga menikmati makanan yang tidak bisa saya dapatkan di Jakarta. Saya kira itu juga menjadi salah satu daya tarik sendiri menjadi yang bisa dijual,” katanya.

Menaker mengatakan di daerah Danau Toba ini banyak sekali kuliner-kuliner yang bisa menjadi daya tarik wisatawan. Hanya tinggal ditingkatkan lagi bagaimana tata kuliner ini bisa dikembangkan dengan mendidik dan melatih agar SDM pelaku wisata kuliner ini juga competent dan bisa mengangkat makanan khas di daerah Danau Toba.

Oleh karena itu diperlukan kemampuan SDM dalam memilih bahan, teknik memasak, cita rasa, teknik penyajian hingga kebersihan. Pelatihan pengembangan usaha dan pemberdayaan sumber daya manusia di bidang kuliner juga merupakan fokus Kemnaker di sektor wisata.

“Saya berharap makanan khas Batak juga menjadi bagian yang menjadi daya tarik wisata di sini,” pungkasnya.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya