Bos Bappenas Cerita Pengalaman Usai Divaksin Covid-19: Saya Lansia, Enggak Ada Masalah

Usai disuntik vaksin Covid-19, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa hingga sejauh ini tidak merasakan dampak apa-apa kendati tergolong kelompok lanjut usia (lansia).

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Feb 2021, 15:26 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2021, 15:25 WIB
Suharso Monoarfa
Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa blak-blakan mengungkapkan pengalamannya setelah disuntik vaksin Covid-19. Dia bilang, hingga sejauh ini tidak merasakan dampak apa-apa kendati tergolong kelompok lanjut usia (lansia).

"Rasanya di vaksin itu, kasih tau nggak ya? Di vaksin itu saya kira seperti yang biasa-biasa, sampai hari ini sih saya nggak ada masalah. Dan saya ini termasuk yang sudah lansia, meskipun boleh adu pimpong dengan saya," ucapnya dalam acara konferensi pers virtual, Senin (22/2).

Kendati demikian, dia mengakui pada saat proses penyuntikan vaksin Covid-19 sempat merasa sedikit grogi. Mengingat teknik penyuntikan vaksin Covid-19 yang dianggap agak berbeda.

"Memang suntiknya agak tegak lurus gitu. Kan saya juga biasa disuntik, tapi dengan disuntik begitu agak grogi juga pertama-tamanya. Tapi, Alhamdulillah setelah saya rasakan nggak ada masalah," paparnya.

Maka dari itu, dia meminta seluruh masyarakat agar tidak takut untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 yang tengah berlangsung di berbagai wilayah Indonesia. Menurutnya, dengan turut di suntik vaksin Covid-19 maka akan menjadi lebih keren.

"Enak loh di vaksin itu keren. Kalau enggak di vaksin ya nggak keren," tegasnya mengakhiri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menteri PPN Suharso Monoarfa dan 2.566 Pegawai Bappenas Disuntik Vaksin Covid-19

Keynote Speaker selanjutnya dalam web seminar ini adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (Istimewa)
Keynote Speaker selanjutnya dalam web seminar ini adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (Istimewa)

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) pada hari ini, Senin (22/2/2021), melakukan vaksinasi Covid-19. Vaksinasi ini akan diikuti oleh 2.566 Pegawai Bappenas.

Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengatakan proses vaksinasi sejauh ini berlangsung aman. Proses vaksinasi dibagi dalam beberapa batch, dengan yang pertama sebanyak 500 pegawai.

"Bappenas hari ini vaksinasi untuk 2.566 pegawai. Batch pertama sudah ada 500 orang," kata Suharso dalam konferensi pers yang ditayangkan secara virtual pada Senin (22/2/2021).

Vaksinasi ini selain untuk para pegawai Bappenas, juga termasuk jajaran pejabat. Suharso pun ikut serta dalam vaksinasi.

Diungkapkan Suharso, vaksinasi ini merupakan salah satu bentuk upaya Bappenas mencegah penularan Covid-19 di lingkungan dan keluarga para pegawai.

Bappenas sebelumnya pernah menggelar rapid test pada 8 Juli 2020, kemudian dilanjutkan dengan swab test secara massal mulai dari September 2020 hingga Januari 2021.

"Februari ini kita juga melakukan PCR test sebelum vaksinasi. Bappenas turut memikirkan, mencegah paling tidak terhadap keluarga besar di Bappenas karena kita ingin bersama menghadapi pandemi untuk keselamatan kita semua," tuturnya.

Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk mencapai herd immunity (kekebalan kelompok). Pemerintah menargetkan Indonesia akan mencapai herd immunity pada Maret 2022.

"Setidaknya berdasarkan jumlah hitungan dari vaksin yang sudah terkonfirmasi sekitar 428 juta lebih, dan itu untuk disuntikkan kepada 182 juta penduduk Indonesia di atas usia 18 tahun, dan dengan tambahan sekitar 15 persen cadangan," ungkap Suharso.


Timeline Vaksinasi COVID-19 di Indonesia

INFOGRAFIS: Timeline Vaksinasi COVID-19 di Indonesia (Liputan6.com / Triyasni)
INFOGRAFIS: Timeline Vaksinasi COVID-19 di Indonesia (Liputan6.com / Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya