Liputan6.com, Jakarta - Tingkat kepuasan publik terhadap perlindungan sosial selama pandemi Covid-19 cukup tinggi. Hal tersebut berdasarkan survei pelaksanaan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) klaster perlindungan sosial yang mencapai angka 63,2 persen atau kategori cukup puas dan sangat puas.
"Tingkat kepuasan publik kategori cukup puas dan sangat puas mencapai 63,2 persen," ujar Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan, Kunta Wibawa dalam diskusi daring, Jakarta, Rabu (24/2/2021).
Baca Juga
Hasil survei tersebut juga menyatakan, cakupan perlindungan sosial makin luas dan targeting semakin baik. Hampir semua RT di kelompok 40 persen masyarakat berpenghasilan terendah menerima setidaknya satu bantuan.
Advertisement
"Isu excluson dan inclusion error masih ada tetapi terdapat perbaikan data bottom up. Persentase RT yang menerima bantuan sosial meningkat menjadi 73 persen (November 2020), sebelumnya hanya 55 persen (Mei 2020)," jelas Kunta.
Selanjutnya, penyaluran berbagai bantuan meningkatkan Inklusi keuangan (rekening bank atau rekening ponsel). Tambahan rekening dalam penyaluran program Kartu Pra Kerja, Bansos Tunai, dan Bantuan Subsidi Upah pekerja maupun guru honorer.
Sementara itu, Program Kartu Prakerja meningkatkan kompentensi dan membantu memenuhi kebutuhan hidup. Lebih dari 85 persen menyatakan mendapatkan perungkatan kompetensi.
"Sebagian menyatakan insentif Kartu Prakerja bermanfaat untuk membeli kebutuhan pokok. Di antaranya 13 persen menggunakan untuk membeli kebutuhan pokok," jelas Kunta.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Diskon Listrik
Untuk diskon Listrik, kata Kunta, dapat dimanfaatkan masyarakat yang memenuhi kriteria. Pelanggan pasca bayar secara otomatis mendapatkan keringanan. Pelanggan pra bayar tidak secara otomatis mendapatkan keringanan, namun 94 persen dari pelanggan prabayar yang di surven menyatakan dapat mengakses program keringanan tagihan Iistrik.
"Bantuan kuota Internet membantu proses pembelajaran jarak jauh sekaligus meringangankan beban ekonomi. 85 persen responden menilai bantuan kuota meringangankan beban ekonomi dan 83 persen merasa terbantu dalam proses belajar mengajar," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement