Liputan6.com, Jakarta- Deni Muhammad Arif tahu dia harus mencari cara agar tak nihil penghasilan di masa pandemi Covid-19. Apalagi, usaha toko oleh-oleh miliknya di Garut, Jawa Barat memang terkena dampak aturan PSBB. Pasokan dodol Garut di tokonya kian hari kian menipis karena banyak pabriknya yang gulung tikar di kala pandemi.
Untuk menyiasati itu, dia harus memutar otak. Akhirnya terbersit ide untuk mengajak warga sekitar membuat dodol Garut. Selain membantu pasokan tokonya, ini juga bisa membantu warga agar punya pekerjaan.
“Kebetulan seluruh karyawan di sini merupakan warga sekitar di Cilawu di sini. Sekitar pabrik tidak jauh di sini. Memang jadi ada pemberdayaan juga,” ungkap Deni kepada Tim Berani Berubah.
Advertisement
“Jadi warga sekitar tentu yang sudah punya pengalaman bekerja di membuat dodol gitu ya,” sambungnya.
Deni pun membuat usaha pabrik dodol dengan mempekerjakan warga sekitar yang memang sudah tahu cara membuat dodol Garut. Sekarang, pabrik ini sudah 4 bulan berjalan. Ada sekitar 15 orang karyawan yang terdiri dari pembuat dodol Garut, marketing, dan supir pengantar.
Untuk pengiriman pun sudah sampai ke Bandung dan Jakarta. Di Garut sendiri, hampir setiap hari pabriknya melakukan pengiriman.
“Kalau di sini ya mereka (karyawan) merasa bersyukur karena bekerja, dia dapat pekerjaan yang tidak begitu jauh, dan mereka juga sudah biasa bekerja seperti ini, di pabrik-pabrik,” ucap Deni.
“Sebelumnya kan di sini juga kan banyak pabrik dodol,” dia mengakhiri.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Memberikan Lapangan Pekerjaan
Pabrik dodol Garut rintisan Deni tak hanya membantu tokonya, namun juga para pekerjanya. Banyak dari karyawannya yang merupakan korban PHK akibat pandemi. Kini, mereka bisa kembali bekerja di bawah naungan pabrik dodol Garut milik Deni.
Salah satunya adalah Yuyun Suherman. Dia sudah berpengalaman membuat dodol, dan sekarang kembali membuatnya untuk Deni.
“Pernah juga kerja di pabrik dodol, cuman karena keadaan, corona, Covid-19, jadi produksinya menurun. Terus saya pindah ke dodol yang baru,” jelas dia.
“Alhamdulillah, enggak kayak kemarin-kemarin, gitu. Mulai membaik,” lanjut Yuyun.
Pastinya cerita ini menjadi kisah inspiratif untuk pantang menyerah di saat kondisi terpuruk. Yuk, ikuti kisah Deni maupun yang lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTV, Indosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.
Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 04.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama.
Ingin tahu cerita lengkapnya, simak dalam video berikut ya.
Advertisement