Mudik Lebaran 2025, Kesiapan Moda Kapal Laut Diminta untuk Tak Kelebihan Kapasitas

Puncak mudik Lebaran 2025 diperkirakan pada 28-30 Maret dengan 146,48 juta pemudik, berpotensi macet total! Pemerintah siapkan strategi antisipasi.

oleh Tim News Diperbarui 26 Mar 2025, 15:45 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2025, 15:00 WIB
Pelabuhan Merak
Pemudik berjalan menuju kapal di Pelabuhan Dermaga Eksekutif Merak, Kota Cilegon, Banten, Selasa (18/4/2023). PT ASDP Indonesia Ferry memperkirakan puncak arus mudik Pelabuhan Merak akan terjadi pada H-3 serta arus balik pada H+7 Lebaran 2023. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Puncak arus mudik lebaran diperkirakan terjadi pada tanggal 28 hingga 30 Maret 2025. Semua moda transportasi diminta untuk bersiap, tak terkecuali angkutan laut.

Anggota Komisi V DPR RI Irine Yusiana Roba Putri meminta, pemerintah untuk memastikan kelayakan moda transportasi menjelang puncak arus mudik Lebaran 2025.

"Pemerintah memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan kapal yang digunakan dalam kondisi layak, aman, dan nyaman bagi para penumpang," kata Irine, Rabu (25/3/2025).

“Tentunya ini meningkatkan risiko keselamatan, terutama jika tidak ada pengawasan ketat terhadap jumlah penumpang dan muatan,” sambungnya.

Irine pun menyoroti masih adanya kapal-kapal yang dioperasikan sudah berusia tua dan tidak mendapatkan perawatan yang optimal. Dia menyebut, kondisi ini bisa menyebabkan kendala teknis di tengah perjalanan seperti mesin mogok atau kebocoran kapal.

Bahkan meskipun sudah ada regulasi terkait kelayakan kapal, namun implementasi di lapangan sering kali kurang maksimal.

“Dalam beberapa kasus, kapal yang seharusnya tidak beroperasi tetap digunakan karena lemahnya pengawasan," jelas dia.

Dia pun meminta pemerintah untuk memberlakukan sanksi tegas bagi operator kapal yang melanggar aturan keselamatan. Termasuk, pencabutan izin operasional jika ditemukan pelanggaran serius.

“Pemerintah juga harus mengawasi harga tiket agar tetap sesuai ketentuan dan mencegah praktik calo atau penipuan tiket palsu. Dan memastikan tersedianya alat keselamatan seperti pelampung dan sekoci dalam jumlah cukup untuk seluruh penumpang," tuturnya.

 

Promosi 1

Diminta Berkoordinasi

Selain itu, Irine menilai Pemerintah melalui Kemenhub perlu berkoordinasi dengan operator kapal untuk menambah jumlah armada guna mengurangi kepadatan dan menghindari overcapacity.

Dia juga menekankan pentingnya peningkatkan infrastruktur pelabuhan selama musim libur Lebaran seperti ruang tunggu yang lebih nyaman dan sistem antrean tiket yang lebih tertata.

"Apalagi setiap tahunnya, banyak pemudik menggunakan sepeda motor dengan membawa anak-anaknya," ucap Irine.

Irine mengingatkan, Pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam menjamin keselamatan kapal penyeberangan selama arus mudik.

"Dengan melakukan pengawasan ketat, memastikan kelayakan kapal, serta meningkatkan fasilitas dan regulasi, risiko kecelakaan dapat diminimalkan," imbuhnya.

 

 

 

Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya