Harga Emas Antam Turun Rp 8.000 per Gram pada Rabu 24 Maret 2021

Harga emas Antam anjlok Rp 8.000 ke posisi Rp 921 ribu per gram pada Rabu, 24 Maret 2021.

oleh Andina Librianty diperbarui 24 Mar 2021, 09:13 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2021, 09:12 WIB
Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 666 Ribu per Gram
Petugas menunjukkan emas batangan di gerai Butik Emas Antam di Jakarta, Jumat (5/10). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 666 ribu per gram pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas Antam atau produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) turun lagi. Kali ini harga emas Antam anjlok Rp 8.000 ke posisi Rp 921 ribu per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Adapun harga emas Antam buyback juga turun Rp 8.000 per gram menjadi Rp 800 ribu per gram, pada Rabu (24/3/2021). Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 800 ribu per gram.

Sementara harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.560.000, dan ukuran 20 gram dijual Rp 18.480.000.

Antam juga menyediakan emas dalam bentuk lain, seperti koin dinar, dirham maupun emas koleksi lainnya. Hingga pukul 08.17 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.

Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).

Daftar Harga Emas Antam:

* Pecahan 0,5 gram Rp 510.500

* Pecahan 1 gram Rp 921.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.782.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.648.000

* Pecahan 5 gram Rp 4.380.000

* Pecahan 10 gram Rp 8.705.000

* Pecahan 25 gram Rp 21.637.000

* Pecahan 50 gram Rp 43.195.000

* Pecahan 100 gram Rp 86.312.000

* Pecahan 250 gram Rp 217.515.000

* Pecahan 500 gram Rp 430.820.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 861.600.000

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harga Emas Tergelincir Usai Dolar Sentuh Penguatan Tertinggi Selama 2 Minggu

Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 666 Ribu per Gram
Petugas menunjukkan emas batangan di gerai Butik Emas Antam di Jakarta, Jumat (5/10). Pada perdagangan Kamis 4 Oktober 2018, harga emas Antam berada di posisi Rp 665 ribu per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Harga emas tergelincir pada hari Selasa karena reli dolar AS ke puncak dua minggu mengimbangi penurunan imbal hasil Treasury AS.

Dikutip dari CNBC, Rabu (24/3/2021), harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi USD 1.727,31 per ounce sekitar pukul 4 sore. ET. Emas berjangka AS ditutup 0,8 persen lebih rendah pada USD 1.725,10.

"Kami melihat pasar emas yang lemah pada premis bahwa tergantung pada hari tertentu kami melihat kekuatan mendorong atau menarik ke salah satu arah," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Dia menambahkan, kenaikan dolar, di tengah harapan ekonomi pemulihan, menjaga tekanan harga emas batangan.

Dolar menyentuh level tertinggi sejak 9 Maret, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS turun. Greenback yang lebih kuat meningkatkan biaya memegang emas batangan untuk pemegang mata uang lainnya.

"Harga emas harus dilakukan untuk keluar dari tren penurunan saat ini, terutama dengan pemulihan dolar yang menghalangi," kata analis pasar FXTM Han Tan.

"Harga emas pertama-tama harus menembus di atas simple moving average 50-hari untuk mengirim sinyal yang menguntungkan ke bullion bulls," tambahnya.

Namun, sinyal Federal Reserve tentang suku bunga rendah dan kemungkinan stimulus fiskal lebih lanjut membatasi kerugian logam dan emas dapat menarik dukungan lebih lanjut.

Selain itu, sentimen penggerak harga emas lainnya dari potensi kebangkitan kembali kasus COVID-19 dan memudarnya optimisme ekonomi yang akan merugikan imbal hasil.

Inflasi AS

Harga Emas Hari Ini Stabil
Karyawati menunjukkan replika emas logam mulia di Butik Emas LM ANTAM, Jakarta,Senin (19/10).Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam pada perdagangan Senin, 19 Oktober 2020, stabil sejak dua hari lalu. "Harga emas batangan satu gram Rp 1.008.000. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kepada anggota parlemen AS pada hari Selasa bahwa dia memperkirakan inflasi akan naik sepanjang tahun tetapi itu akan menjadi "tidak terlalu besar atau persisten."

"Saat ini mereka (The Fed) lebih suka berbuat salah di sisi membiarkan inflasi terlalu panas sebelum mereka melakukan sesuatu," kata Frank J. Cholly, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

"Mereka tidak ingin menghentikan kerusakan pada ekonomi yang benar-benar mulai lepas landas" dan yang seharusnya mendukung harga emas, tambahnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya