Berdayakan Peternak Lebah, Perempuan Ini Bawa Madu Lokal Tembus Pasar Global

Kerja keras dan passion jadi modal awal Fransisca Natalia membuat madu lokal bisa menembus pasar global.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 29 Mar 2021, 18:16 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2021, 21:00 WIB
Produk madu lokal BeeMa Honey berhasil tembus pasar internasional
Produk madu lokal BeeMa Honey berhasil tembus pasar internasional (dok: BeeMa Honey)

Liputan6.com, Jakarta Kerja keras dan passion jadi modal awal Fransisca Natalia membuat madu lokal bisa menembus pasar global. Lewat produk BeeMa Honey, perempuan tersebut juga berhasil memberdayakan peternak lebah Indonesia untuk memproduksi madu organik yang disukai konsumen luar negeri.

Fransisca mulai merintis usaha produk madu lewat produksi rumahan sejak 2017. Kecintaannya pada madu mendorongnya agar dapat menciptakan satu brand produk makanan sehat Indonesia yang bisa tembus pasar global.

"Kayaknya produk Indonesia tuh masih belum banyak terlalu dikenal di luar. Jadi saya pingin sekali kalau saya menciptakan satu produk sendiri. Itu nantinya tidak hanya untuk pasar Indonesia, tapi bisa masuk ke pasar global," ujar Fransisca saat bercerita kepada Liputan6.com tentang kisah awal usahanya, Sabtu (27/3/2021).

Bersama rekan-rekannya dari komunitas organik, Fransisca coba mengikuti berbagai coaching program seperti yang diadakan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Kementerian Perdagangan, hingga masuk ke dalam pameran semisal Trade Expo Indonesia 2019. Tak sia-sia, produknya sangat diterima pasar.

"Dari banyak pelatihan, kita banyak business matching, kemudian ada juga pameran kami menemukan buyer dari luar. Kita masuk ke e-commerce yang mereka juga ada jual keluar. Jadi kami mulai juga menembus pasar luar negeri," kata Fransisca.

Di dalam negeri, BeeMa Honey mulai menembus pasar ritel modern, seperti Rancu Market, Pepito Supermarket, Papaya Fresh Gallery, Kem Chicks, hingga toko organik dan e-commerce lainnya. "Kami juga mulai banyak permintaan dari hotel-hotel bintang 5, seperti Shangrila, Sheraton," sambung Fransisca.

Berbekal pengalaman tersebut, Fransisca beserta rekan mendirikan PT BeeMa Boga Arta guna mewadahi produk madu BeeMa Honey. Mereka juga bermitra dengan peternak lebah lokal untuk bantu memproduksi madu dalam jumlah besar.

"Jadi kami ada eksklusif dengan beberapa peternak lebah, yang kami bina juga. Kemudian kami juga sekarang sudah mulai bekerjasama juga dengan beberapa perkebunan organik yang bersertifikat organik untuk membuat peternakan lebah sendiri," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Teus Menambah Produksi Madu

Perempuan Kenya Beternak Lebah
Produk dari beternak lebah seperti madu dan royal jelly dihasilkan

Fransisca dan tim terus membuka kesempatan kerjasama dengan peternak madu dari berbagai daerah di Indonesia. BeeMa Boga Arta kini tengah persiapan untuk membuat suatu apiary di kawasan Bogor, Jawa Barat.

"Jadi ada yang mulai produksi sendiri madunya, dan ada juga yang kami bekerjasama dengan peternak lebah. Ada juga yang kami dengan kelompok pemburu madu di beberapa. Kami saat ini bekerjasama dengan di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jambi, kemudian baru akan mulai kerjasama dengan kelompok pencari madu di NTT," urainya.

Pemberdayaan peternak lebah tersebut secara tak langsung bantu BeeMa Honey mengembangkan pasarnya ke sejumlah negara di kawasan Asia. Ke depan, Fransisca dan PT BeeMa Boga Arta juga menyasar pasar baru di kawasan Eropa dan Oseania.

"Kalau untuk ekspor belum banyak. Kami waktu itu sudah masuk ke Abu Dhabi, kebetulan memang ada perusahaan Indonesia yang membuka coffee shop di sana. Kalau di e-commerce kita sudah masuk di Malaysia, Singapura, dan rencananya mau masuk di e-commerce Korea Selatan. Saat ini juga sedang penjajakan masuk ke pasar Belanda sama Australia," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya