Angkasa Pura I Tingkatkan Keamanan Bandara Usai Ledakan Bom Makassar

Angkasa Pura I meningkatkan ketelitian petugas dalam melalukan pemeriksaan ke orang dan kendaraan yang memasuki area sisi udara pasca ledakan bom di Gereja Katedral Makassar.

oleh Tira Santia diperbarui 28 Mar 2021, 20:40 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2021, 20:40 WIB
Proyek pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar telah mencapai 55,17 persen.
Proyek pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar telah mencapai 55,17 persen. (dok: AP I)

Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura I (Persero) meningkatkan keamanan di seluruh bandara kelolaan, termasuk Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Peningkatan keamanan tersebut dilakukan pasca ledakan bom yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar sekitar pukul 10.20 WITA. 

"Manajemen Angkasa Pura I secara responsif langsung melakukan peningkatan upaya pengamanan di seluruh bandara pascaperistiwa pengeboman di Makassar yang terjadi Minggu pagi tadi. Hal ini dilakukan mengingat bandara merupakan objek vital negara sehingga perlu diantisipasi potensi ancaman lanjutan dari peristiwa tersebut," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi dalam keterangan tertulis, Minggu (28/3/2021).

Adapun upaya peningkatan keamanan di seluruh bandara kelolaan melalui meningkatkan pemeriksaan kendaraan yang akan masuk ke area bandara dengan melakukan peningkatan random check di area pengambilan tiket parkir dan melibatkan pendampingan petugas TNI dan Polri yang sudah diperbantukan.

Selain itu juga melakukan patroli gabungan untuk pemeriksaan keamanan di area perimeter bandara. Angkasa Pura I meningkatkan ketelitian petugas bandara dalam melalukan pemeriksaan terhadap orang atau petugas dan kendaraan yang memasuki area sisi udara (airside)

Tak ketinggalan memperketat keamanan di terminal kargo dan regulated agent melalui koordinasi intensif dengan operator jasa terkait. Meningkatkan pengamanan dan penjagaan Depo Pengisian Bahan Bakar Pesawat.

Angkasa Pura I juga melaksanakan pemeriksaan secara konsisten di area screening check point (SCP) dan memastikan orang yang masuk ke area terbatas harus memperlihatkan kartu identitas bandara.

"Kami juga meningkatkan patroli di SCP 1 dan 2, memeriksa seluruh gorong-gorong di bandara dan melakukan security awareness briefing kepada seluruh mitra bandara," kata dia.  

Angkasa Pura I juga terus berkoordinasi secara intensif dengan otoritas bandara terkait kebijakan peningkatan keamanan bandara dan berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk mengidentifikasi kemungkinan potensi ancaman. Adapun upaya peningkatan keamanan ini juga tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Bagi calon penumpang dan pengguna jasa bandara yang tengah berada di bandara atau yang akan menuju bandara, kami mohon maaf jika upaya peningkatan keamanan ini mengganggu kenyamanan. Hal ini dilakukan demi keselamatan dan keamanan kita bersama," kata Faik Fahmi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Polri: Terduga Pengebom di Gereja Katedral Makassar 2 Orang, Gunakan Motor

Penjagaan Ketat Gereja Katedral Makassar Pasca Ledakan Bom
Petugas polisi berjaga di dekat gereja tempat ledakan meledak di Makassar, Sulawesi Selatan (28/3/2021). Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes E Zulpan menyebut ada korban tewas dalam insiden ledakan Gereja Katedral Makssar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3) pagi. (AP Photo/Daeng Mansur)

Sebelumnya, Mabes Polri angkat bicara terkait ledakan diduga bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021). Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyebut, pelaku diduga dua orang dengan mengendarai sepeda motor.

"Setelah olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mencari informasi berkaitan ledakan tadi memang dapat informasi bahwa ada dua orang yang berboncengan menggunakan kendaraan roda dua jenis sepeda motor matic dengan pelat nomor DD 5984 MD yang diduga dinaiki oleh dua orang yang kemudian terjadi ledakan di depan pintu gerbang Gereja Katedral Makassar," kata dia di Mabes Polri, Minggu.

Argo menerangkan, bom pada Minggu 28 Maret 2021 sekira pukul 10.20 Wita di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar. Dia menyebut, saat itu jemaat selesai melaksanakan ibadah. 

"Mungkin karena melihat banyak yang keluar dari gereja. Memang saat ini tidak full sesuai protokol kesehatan sehingga hanya separuh dari jemaat yang hadir dari gereja itu," ujar dia. 

Polda Sulawesi Selatan dan Polrestabes Makassar dan Polsek setempat melakukan olah TKP.  Hasil pengecekan, dua terduga pelaku berboncengan hendak memasuki pelataran Gereja Katedral. Namun, dihentikan oleh petugas sekuriti gereja.

"Tentunya dari dua orang tadi dicegah oleh sekuriti dan kemudian terjadilah ledakan itu," jelas Argo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya