Dongkrak Daya Beli, Pemerintah Disarankan Beri Diskon PPN untuk Produk Dalam Negeri

Dengan adanya pengurangan PPN masyarakat yang berbelanja di ritel akan meningkat.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Apr 2021, 13:35 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2021, 13:35 WIB
Pajak
Ilustrasi Foto Pajak (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mendorong masyarakat untuk berbelanja. Langkah ini guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang tertekan akibat pandemi Covid-19. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menyarankan, salah satu cara agar masyarakat mau berbelanja adalah dengan memberikan potongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen.

Bhima menjelaskan, namun jangan semua produk bisa mendapatkan diskon PPN. hanya produk-produk dalam negeri saja yang bisa mendapatkan diskon PPN tersebut. Dengan langkah ini maka selain bisa mendorong pertumbuhan ekonomi juga bisa mendorong berkembangan industri di tanah air. 

"Sekarang demand langsung dirasakan bagi konsumen itu salah satunya PPN. Makanya ini PPN 10 persen itu ditanggung lah," ujarnya dalam webinar Pemulihan Ekonomi untuk Sektor UMKM Nasional, secara virtual, Rabu (28/4/2021)

Dia mengatakan, jika pemerintah tidak bisa menanggung full 10 persen, paling tidak ada penurunan tarif PPN. Dari 10 persen menjadi 5 persen.

"Besarannya berapa kita bisa diskusi karena berkaitan dengan rasio pajak, berkaitan dengan defisit pemerintah nanti seperti apa," ujarnya.

Bima berharap dengan adanya pengurangan PPN masyarakat yang berbelanja di ritel akan meningkat. Karena secara otomatis harga yang akan diterima oleh masyarakat jauh lebih murah dari sebelumnya.

"Orang belanja makanan minuman itu langsung liat di struk PPN-nya kuranag nih, akhirnya harga diterima konsumen lebih murah. Jadi itu satu hal insentif perpajakan yang mungkin jangka pendek penting adalah PPN ditanggung pemerintah," ujarnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Diskon PPN dan DP 0 Persen Bikin Penjualan Properti Naik 2 Kali Lipat

Pajak
Ilustrasi Foto Pajak (iStockphoto)

Sebelumnya, Progres penjualan proyek residensial Panjibuwono City dan Darmawangsa Residence menunjukan banyak peningkatan pada kuartal I 2021. Animo masyarakat untuk memiliki hunian premium besutan PT Alamindo Trulynusa yang merupakan bagian dari Dwicitra Mekar Abadi Group (DMA) itu tetap tinggi, sehingga harga rumah di kedua residensial tersebut sudah mengalami kenaikan harga dalam 3 bulan terakhir dengan penjualan yang tinggi.

Direktur DMA Bryan Soedarsono, mengungkapkan faktor stimulus insentif dan bantuan diberikan pemerintah berupa DP 0 persen dan PPN 0 persen di masa pandemi COVID-19 dinilai sangat berpengaruh pada pemasaran di kuartal I, pasalnya kebijakan ini sangat meringankan konsumen dalam pembelian rumah.

“Setelah stimulus PPN 0 persen diumumkan di bulan Maret, penjualan kami meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya” ujar Direktur DMA Bryan Soedarsono, Senin (5/4/2021).

Selain adanya program pemerintah PPN 0 persen dan DP 0 persen, DMA juga menanggung Biaya KPR dan BPHTB, dan juga sudah bekerja sama dengan Bank BTN untuk memberikan bunga KPR di 4,6 persen.

“Sinergi program pemerintah, bank, dan developer ini akan mendorong konsumen untuk tetap percaya diri untuk membeli properti,” ungkapnya.

Bryan menyimpulkan, peningkatan pemasaran pada proyek hunian Panjibuwono City dan Darmawangsa Residence di tahun kedua covid-19 ini mencerminkan adanya peningkatan daya beli masyarakat. Karenanya DMA juga sedang merencanakan untuk launching beberapa projek residensial premium baru di daerah Tenjo di semester 2 tahun 2021.

“Kami positif tahun ini akan menjadi tahun bangkitnya sector property yang sempat tertunda karena pandemi,” ujar Bryan.

Sasar Millenial dan Keluarga Muda

Panjibuwono City dan Darmawangsa Residence membidik segmen keluarga muda dan kaum milenial yang masih memiliki bujet terbatas namun ingin mencari rumah dengan luasan bangunan dan atau tanah yang mencukupi. Saat ini pihaknya tengah fokus mengembangkan tipe terlaris yakni tipe 39/72 (Salvia, 1 lantai) dan tipe 55/72 (Srikandi dan Casa Familia, 2 lantai).

Selain dua tipe tersebut, Panjibuwono City dan Darmawangsa Residence masih memilki lebih dari 10 tipe hunian lainnya yang bisa cocok di semua kebutuhan keluarga. Harga hunian yang ditawarkan pun sangat beragam, mulai dari Rp 300 juta untuk rumah 1 lantai, bahkan untuk rumah 2 lantai di tawarkan mulai Rp 600 jutaan.

“Kami menyediakan rumah dengan konsep rumah tumbuh, sehingga harga beli di awal tidak terlalu berat. Rumah berdiri di atas tanah yang luas dengan luasan bangunan dan jumlah kamar yang tidak berlebihan, namun cukup untuk menjalankan kegiatan sehari-hari di New Normal ini. Dengan adanya tanah yang luas, rumah dapat diperbesar di kemudian harinya sesuai kemampuan konsumen,” jelasnya.

Benefit

Masyarakat yang membeli rumah di Panjibuwono City dan Darmawangsa Residence saat ini akan banyak mendapat keuntungan seperti program Smart Home yang bekerja sama dengan Indihome, dimana semua rumah di Darmawangsa dan Panjibuwono City, baik yang besar maupun kecil akan dapat mengendalikan dan memantau listrik, kegiatan, dan keamanan rumah dari HP.

“Di Bekasi hanya di tempat kami konsumen dapat beli rumah 300Jt-an sudah lengkap dengan Smart Home,” akui Bryan.

Selain pemanfaatan PPN 0 persen dan DP 0 persen, Panjibuwono City dan Darmawangsa Residence juga bekerja sama dengan Bank BTN agar dapat memberikan bunga sangat rendah kepada konsumen di angka 4,6 persen, juga developer berkomitmen menjamin gratis seluruh biaya BPHTB dan Biaya KPR yang semula dibebankan kepada konsumen.

Pandemi Covid-19 yang telah memasuki tahun kedua juga menjadi perhatian DMA dalam menggarap proyek huniannya. Gaya hidup di kebijakan New Normal yang mengharuskan bekerja atau belajar dari rumah menjadi perhatian tersendiri dengan memfokuskan desain dan pemanfaatan ruangan yang lebih optimal.

Rumah 2 lantai (Tipe Srikandi dan Casa Familia) dengan 3 kamar seharga 600 juta yang telah di launching mengusung konsep multi-functional room. Bryan mencontohkan, meski bangunan tidak terlalu besar, dengan konsep ini kamar tidur dapat juga bisa ditransformasi menjadi ruang bekerja atau belajar yang luas.

Dengan konsep multi-functional room ini, rumah dengan bangunan 55m2 pun dapat berfungsi sama dengan rumah ukuran lebih besar. Rumah pun masih dapat memiliki ruang hijau di belakang untuk memperlancar sirkulasi udara dan menyediakan area di dalam rumah yang sejuk untuk bersantai. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya