Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Kementerian BUMN tengah berupaya keras untuk meningkatkan kontribusi penerimaan negara dari BUMN meski pandemi Covid-19 belum mereda.
Secara agregat, BUMN tercatat sudah menyumbang sekitar Rp 3.295 triliun kepada negara, yang terbagi dalam bentuk dividen, PNBP, pajak dan lainnya dalam 10 tahun terakhir.
Baca Juga
"Kalau kita lihat 10 tahun terakhir, angkanya Rp 3.295 triliun," ujar Erick Thohir dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI secara daring, Kamis (8/7/2021).
Advertisement
Angka tersebut berasal dari pajak sebesar Rp 1.872 triliun, PNBP sebesar Rp 1.035 triliun dan dividen sebesar Rp 388 triliun.
Untuk tahun ini, Erick Thohir menargetkan adanya peningkatan dividen menjadi Rp 30 triliun hingga Rp 35 triliun. Tahun lalu, dividen BUMN tercatat mencapai Rp 26 triliun.
"Dan kami berupaya sekuat tenaga di kondisi Covid-19, kita akan beri dividen yang sama di tahun berikutnya, yaitu Rp 40 triliun. Tentu ini tidak mudah, dimana 90 persen BUMN terdampak dari hal-hal yang tadi dibicarakan," kata Erick.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Erick Thohir Sebut 90 Persen BUMN Tak Berdaya Lawan Covid-19
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pandemi Covid-19 turut melumpuhkan kinerja BUMN. Tercatat, hanya 10 persen BUMN saja yang dapat bertahan hidup di tengah penyebaran virus ini.
Menurutnya, 90 persen BUMN tidak berdaya saat Covid-19 masuk ke Indonesia.
"Meskipun di BUMN sama seperti swasta, 90 persen terdampak pandemi, 10 persennya bisa bertahan tumbuh," ujar Erick dalam peluncuran TADEX, Selasa (29/6/2021).
Erick berkata, peluncuran platform periklanan seperti TADEX atau Tanah Air Digital Exchange harus diapresiasi karena pengembangan produk dalam negeri ini merupakan bentuk adaptasi, inovasi dan kolaborasi yang dilakukan BUMN di tengah era disrupsi.
Pihaknya sendiri, dari Kementerian BUMN dan BUMN, tetap mempromosikan kegiatan dengan beriklan untuk meningkatkan dan menjaga brand awareness produk.
Erick Thohir mengapresiasi ketangguhan industri media dan periklanan menghadapi pandemi yang menantang. Dirinya optimis, kebutuhan beriklan akan tetap eksis meski konsumsi melemah.
"When times are good, you should advertise. When times are bad, you must advertise. Sesuai dengan arahan pak Presiden, kita harus punya komitmen dalam mengutamakan media dan agensi lokal," ujarnya.
Bahkan Erick Thohir yakin, program yang diluncurkan atas inisiasi Dewan Pers, Task Force Media Sustainability dan Telkom Group ini tidak kalah dengan produk asing seperti Google Apps.
"Platform ini merupakan premium publisher programmatic pertama karya anak bangsa yang tidak kalah dengan Google Apps. Dari Indonesia untuk Indonesia. Selamat atas peluncuran TADEX, Insya Allah dengan ridho Allah SWT, ekosistem periklanan Indonesia bangkit," tandas Erick Thohir.
Advertisement