Sedih, 5 Juta Pedagang Pasar Tutup Warung Akibat Pandemi Covid-19

Sekitar 6,7 juta pedagang pasar masih beroperasi, tetapi mengalami penurunan pendapatan sekitar 70-90 persen.

oleh Tira Santia diperbarui 20 Jul 2021, 11:35 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2021, 11:35 WIB
Inflasi
Pembeli membeli sayuran di pasar, Jakarta, Jumat (6/10). Dari data BPS inflasi pada September 2017 sebesar 0,13 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan karena sebelumnya di Agustus 2017 deflasi 0,07 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bidang Kajian Penelitian dan Pengembangan DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Badrussalam mencatat. sebanyak 5 juta pedagang pasar dari 12 juta atau 43 persen pedagang pasar tradisional di berbagai daerah terpaksa tutup akibat sepinya pasar dan sepinya pembeli akibat pandemi.

"Dalam catatan DPP Ikappi, ada sekitar 5 juta pedagang pasar dari 12 juta atau 43 persen pedagang pasar tradisional di berbagai daerah terpaksa tutup akibat sepinya pasar dan minimnya pembeli akibat pandemi," ujar Badrussalam kepada Liputan6.com, Selasa (20/7/2021).

Kemudian sisanya sekitar 6,7 juta atau 57 persen pedagang pasar yang masih beroperasi, akan tetapi para pedagang ini sudah mengalami penurunan pendapatan sekitar 70-90 persen dari keadaan normal, bahkan ada yang sudah tidak beroperasi sama sekali atau tutup.

Hal itu tentunya disebabkan oleh penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia yang terjadi lebih dari satu tahun ini, berdampak serius pada kondisi ekonomi masyarakat Indonesia, tak terkecuali pedagang pasar yang mempunyai subangsih utama dalam ketahanan ekonomi rakyat yang saat ini keadaannya sangat memprihatinkan dan nyaris kolaps.

Ditambah saat ini pemerintah sedang menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang di mulai dari 3 – 20 Juli, dan melalui Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo telah memutuskan memperpanjang penerapan PPKM Darurat hingga akhir Juli 2021.

"Artinya nyaris 1 bulan penuh aktifitas ekonomi benar-benar di batasi dan hal ini memperparah kondisi pedagang pasar," imbuhnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kondisi Kesehatan Pedagang

Kasus COVID-19 Melonjak, Pasar Tradisional Terapkan Pembatasan Aktivitas
Suasana Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (28/6/2021). Pemprov DKI Jakarta melakukan pembatasan mobilitas warga, salahsatunya pembatasan operasional pasar tradisional untuk menekan penyebaran COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di sisi lain pandemi Covid-19 telah juga berimbas kepada kondisi kesehatan para pedagang pasar. Terdapat 1.998 kasus pedagang pasar yang dinyatakan positif Covid-19 yang tersebar di 333 pasar, yang sampai saat ini berpotensi bertambah, dan perlu penanganan serius agar tidak memperparah keadaan dalam aktivitas pedagang pasar.

"Menanggapi kondisi saat ini, DPP Ikappi memohon dan mengajak para pihak untuk bahu membahu menyelesaikan hal ini. Kepada pemerintah kami mohon agar pemberlakukan PPKM Darurat perlu di evaluasi secara seksama supaya penerapan aturan ini tidak memperparah kondisi pedagang pasar sebagai penggerak ekonomi semakin sulit dan tak berdaya," ujarnya.

Selanjutnya, terkait upaya menjaga kesehatan para pedagang pasar dan dalam rangka terciptanya herd immunity, IKAPPI bekerjasama dengan POLRI telah melaksanakan dan akan menggencarkan vaksinasi bagi pedagang pasar. Upaya ini dilakukan agar masyarakat merasa aman saat berbelanja ke pasar.

"Akan tetapi karna pihak Pemerintah/POLRI hanya menyediakan vaksinnya saja, kami memohon kepada para pihak yang peduli, terutama perusahaan yang selama ini produknya beredar di pasar agar menggelontorkan anggaran CSR nya untuk membiayai pelaksanaan vaksinasi bagi pedagang pasar," ujarnya.

Begitupun untuk para tenaga kesehatan, diharapkan bisa bergabung dan membantu program vaksinasi para pedagang pasar dengan menjadi Relawan Tenaga Kesehatan Vaksinasi Pedagang Pasar.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya