Merasa Dirugikan, Ojol Minta Penyebar Ajakan Demo PPKM Diusut Tuntas

Mitra Ojek Online (Ojol) resah atas beredarnya ajakan demo dalam bentuk poster seruan aksi nasional di media sosial.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jul 2021, 14:48 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2021, 09:45 WIB
FOTO: Minim Pengawasan, Ojol Masih Berkerumun saat Menunggu Penumpang
Pengemudi ojek online (ojol) memenuhi bahu jalan saat menunggu penumpang di kawasan Cililitan, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Minimnya pengawasan membuat masih banyak pengemudi ojol yang berkerumun saat menunggu penumpang meski Pemprov DKI Jakarta telah melarangnya. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Mitra Ojek Online (Ojol) resah atas beredarnya ajakan demo dalam bentuk poster seruan aksi nasional di media sosial. Pencatutan identitas tersebut diminta agar diusut pihak kepolisian.

Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono menegaskan, aksi para pihak tidak bertanggung jawab yang menyebar poster ajakan demo ke Istana yang tertulis dalam rangka menolak PPKM itu telah mencederai para mitra ojol.

”Itu hanya catut saja, kami dari Asosiasi Pengemudi Ojol Garda juga merasa dirugikan atas sebaran poster provokasi tersebut yang membawa nama driver ojol untuk kepentingan politis pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata dia melalui pernyataan tertulisnya, Senin (26/7/2021).

Garda mengimbau kepada perusahaan-perusahaan aplikator untuk melaporkan kepada kepolisian karena pihak pembuat poster tersebut mencatut nama dan logo perusahaan-perusahaan aplikator sehingga merugikan para mitra ojol juga.

”Polri harus usut tuntas aktor provokator yang ada di belakang pembuatan poster-poster tersebut dan penyebarnya,” ujar Igun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Diminta Tetap Beraktivitas Seperti Biasa

Ratusan Pengemudi Ojek Online Berunjuk Rasa
Pengemudi ojek online (ojol) menggelar demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (28/2/2020). Aksi demo ratusan sopir ojek online dipicu karena ada usulan anggota DPR yang ingin ojek online tidak mengangkut penumpang, melainkan hanya mengangkut barang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain itu, dia mengatakan, Garda menyarankan agar rekan-rekan driver ojol tetap beraktivitas mencari nafkah seperti biasa dan tidak terprovokasi oleh sebaran-sebaran yang tidak jelas dan tidak bertanggung jawab.

”Karena Ojol sendiri saat PPKM ini merupakan prioritas pada lintasan-lintasan penyekatan jadi prioritas utama sehingga tidak ada protes terhadap kebijakan PPKM,” imbuhnya.

Seperti diketahui baru-baru ini ramai beredar poster seruan aksi dengan ajakan long march dari Glodok ke Istana Negara, Jakarta, pada Sabtu, 24 Juli 2021.

Dalam poster yang menyatakan keberatan terhadap PPKM tersebut dicantumkan identitas atau logo perusahaan aplikasi dan foto para mitra ojol mulai dari Shopee Food, Gojek, Grab, Aliansi Mahasiswa, sampai Persatuan Pedagang Kaki Lima.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya