Warga Sudah Vaksin Diusulkan Dapat Diskon GoPay hingga OVO

Untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap vaksin Covid-19, berbagai upaya terus dilakukan pemerintah. Salah satunya dengan usulan pemberian diskon belanja

oleh Andina Librianty diperbarui 11 Agu 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2021, 21:00 WIB
Menghitung Hari Menuju Lazada 12.12, Mari Belanja Online Yuk, Bund!
(c) Shutterstock

Liputan6.com, Jakarta Untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap vaksin Covid-19, berbagai upaya terus dilakukan pemerintah. Salah satunya dengan usulan pemberian diskon belanja.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga berharap platform-platform e-wallet beri prioritas khusus bagi mereka yang sudah divaksin. Prioritas yang dimaksud adalah mereka yang sudah vaksin bisa mendapat bonus upgrade e-walletnya dan diskon lainnya.

“Jadi siapapun yang sudah divaksin bisa mendapat akses prioritas untuk upgrade e-wallet dan diskon khusus, cashback atau jika diskon yang lebih besar. Ini otomatis terjadi saat pelanggan platform online memberikan informasi bahwa ia telah divaksin ke platform e-wallet tersebut,” kata Wamendag.

Jerry mencontohkan misalnya aplikasi Gopay, Shopee-pay, OVO dan lain-lain punya semacam program khusus. Program ini dirancang agar pelanggannya yang sudah divaksin bisa mendapatkan prioritas atau diskon khusus yang berbeda daripada mereka yang belum divaksin.

Caranya pelanggan yang sudah vaksin dua kali bisa tunjukkan bukti vaksinnya dan kemudian dia bisa mengakses program-program upgrade dan prioritas tersebut secara berkelanjutan. Prosesnya Cuma sekali di awal, tanpa harus mendaftar ulang lagi di masing-masing program upgrade dan diskon.

“Jadi pelanggan cuma harus masukkan bukti vaksin di awal saja. Setelah itu ia bebas mengakses dan mendapat diskon-diskon khusus yang diselenggarakan oleh platform yang ia ikuti. Itu buat pelanggan yang sudah vaksin dua kali. Kalau yang sekali tentu akan dapat diskon lebih kecil,” tambah Jerry.

Menurut Wamendag, program prioritas ini akan memberikan keuntungan ganda. Pertama, masyarakat lebih termotivasi lagi untuk divaksin sehingga kekebalan kelompok bisa lebih cepat terwujud. Masyarakat jadi terpacu untuk mengikuti program vaksin. Kedua, ini juga akan memberikan insentif dalam berbelanja sehingga roda perekonomian juga akan makin berputar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Belanja Online

Berburu Diskon di Harbolnas
Calon Konsumen membuka aplikasi situs belanja online di Kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Konsumen berburu diskon di salah satu situs jual beli online yang menawarkan beragam potongan harga khusus pada hari belanja online nasional (Harbolnas). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Porsi belanja online masyarakat memang meningkat pesat semasa pandemi. Banyak platform online mencatat peningkatan transaksi 100 persen sampai 200 persen. Saat ini sebagian besar mereka yang berbelanja online adalah kelompok millennial dan generasi Z. namun demikian, diprediksi tren ini akan makin kuat di kalangan Generasi X dan bahkan Baby Boomer.

“Arahnya memang ke situ karena berlanja online lebih banyak pilihan, lebih murah dan sekarang makin mudah. Pengirimannya pun semakin cepat,” kata Wamendag.

Brand-brand lokal pun ikut menikmati peningkatan keuntungan dengan trend belanja online semasa pandemi. Menurut Wamendag ini tak lepas dari makin berkualitas dan makin kreatifnya produk-produk yang dihasilkan oleh brand-brand lokal.

Ia optimis ke depan, brand-brand lokal bisa makin bersaing. Apalagi masyarakat makin terdidik untuk bisa menggunakan produk-produk yang unik dan khas yang banyak dihasilkan oleh produsen lokal. Karena itu Wamendag juga optimis bahwa integrasi program kesehatan berupa vaksinasi dengan program perdagangan dapat meningkatkan dampak positif bagi masyarakat Indonesia sendiri.

Kementerian Perdagangan diketahui terus menggenjot berbagai program agar perdagangan rakyat, perdagangan online dan perdagangan luar negeri tetap bergeliat selama pandemi. Pasalnya perdagangan merupakan salah satu sektor kunci ekonomi Indonesia pada masa pagebluk ini. Pertumbuhan ekonomi yang diraih pada kuartai II 2021 sebesar 7,07 persen salah satunya merupakan kontribusi dari perdagangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya