Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti mengungkapkan target ekspor produk UMKM Indonesia di 2025, yakni mencapai USD 18,84 miliar atau setara Rp 306,62 triliun (estimasi kurs Rp 16.275 per USD).
Target ini diharapkan dapat tumbuh sebesar 12,54% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan harapan dapat mendorong inovasi dan membuka pasar lebih luas bagi produk-produk UMKM Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Khususnya untuk di tahun 2025 ini sebesar USD18,84 miliar, dengan harapan bahwa ini bisa meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 12,54%," kata Roro dalam penandatanganan nota Kesepahaman (MoU) tentang Sinergi Pengembangan dan Pemberdayaan UMKM Siap Ekspor, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Advertisement
Dalam upaya mencapai target tersebut, Kementerian Perdagangan memiliki tiga fokus utama, yakni mengamankan pasar domestik, meningkatkan ekspor, serta mendukung UMKM untuk siap beradaptasi dan berinovasi agar mampu menembus pasar internasional.
"Maka kenapa kita tagline-nya "BISA"," ujarnya.
Lebih lanjut, Dyah Roro menyebut UMKM memegang peran penting dalam perekonomian Indonesia, dengan kontribusi mencapai sekitar 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Dalam konteks ini, sektor UMKM tidak hanya diharapkan untuk tumbuh di pasar domestik, tetapi juga siap bersaing di pasar global. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan kolaborasi dengan BUMN, telah memfasilitasi berbagai program pembinaan bagi UMKM agar dapat memenuhi standar internasional.
Â
Strategi Kolaborasi untuk Ekspor Global
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Kementerian Perdagangan telah membangun hubungan erat dengan 33 kantor perwakilan di luar negeri. Melalui kantor-kantor ini, dilakukan analisis pasar dan business matching untuk menghubungkan UMKM Indonesia dengan pasar luar negeri yang potensial.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program yang rutin dilaksanakan setiap bulan oleh perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri.
"Kami mempunyai 33 kantor perwakilan di lintas negara dengan harapan bahwa kita tentu berharap mendapatkan market analysis ya berdasarkan potensi yang ada di luar negeri," ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan UMKM dalam ekspor sangat bergantung pada inovasi dan adaptasi yang terus-menerus, serta dukungan dari berbagai pihak, termasuk BUMN dan Kementerian Perdagangan.
"Memang business matching ini adalah kegiatan yang sering sekali kita lakukan. Setiap bulan kami menargetkan dari setiap perwakilan perdagangan kita di luar negeri," ujarnya.
Diharapkan, sinergi antara berbagai pihak ini dapat membantu UMKM Indonesia "naik kelas" dan siap untuk menembus pasar internasional dengan produk-produk yang berkualitas dan berstandar global.
"Harapannya melalui kerjasama ini dukungan dari perusahaan-perusahaan BUMN dapat mesejahterakan tentunya para UMKM, hingga kemudian bisa tembus ke pasar internasional," ujarnya.
Â
Advertisement
Kementerian Perdagangan Gandeng Kementerian BUMN Kembangkan UMKM Siap Ekspor
Kementerian Perdagangan dengan Kementerian BUMN melakukan penandatanganan nota Kesepahaman (MoU) tentang Sinergi Pengembangan dan Pemberdayaan UMKM Siap Ekspor.
Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, di Ruang Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan Issy Karim, mengatakan acara ini bertujuan untuk memperkuat pengembangan UMKM agar siap bersaing di pasar ekspor global.
Penandatanganan MoU ini merupakan bentuk komitmen kedua kementerian dalam mendukung peningkatan ekspor, khususnya produk-produk dari UMKM Indonesia.
"Nota kesempatan ini merupakan bentuk komitmen antara kedua belah pihak dalam upaya peningkatan ekspor, khususnya untuk produk-produk UMKM," kata Issy dalam laporannya.
Kata Issy, sebagaimana arahan Menteri Perdagangan dan Menteri BUMN, menegaskan pentingnya kolaborasi antar kedua instansi pemerintah untuk mempercepat perkembangan UMKM yang siap untuk go international.
Â
Awal Mula
Kolaborasi ini berawal dari pembahasan yang dimulai pada tanggal 11 Desember 2024, yang digagas oleh Wakil Menteri Perdagangan dan Wakil Menteri BUMN.
Pembahasan intensif selama dua bulan ini menghasilkan kesepakatan mengenai substansi kerjasama yang mencakup pengembangan dan pemberdayaan UMKM, dengan fokus utama pada peningkatan ekspor produk-produk lokal.
"Dalam kurun waktu 2 bulan, Perwakilan Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN telah berhasil menyelesaikan pembahasan substansi kerjasama secara intensif, serta melakukan finalisasi konsep nota kesepahaman," ujarnya.
Advertisement
