Menhub Dorong Pembangunan Sarana Transportasi: Kurang Dana Bisa Cari ke Swasta

Menhub menegaskan bahwa di masa pandemi covid-19 semua program pembangunan transportasi harus tetap dijalankan.

oleh Tira Santia diperbarui 18 Agu 2021, 21:20 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2021, 21:20 WIB
Menhub, Budi Karya Sumadi
Menhub, Budi Karya Sumadi (tengah) saat meninjau Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo, Rabu (24/4). Progres pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta hampir 100 persen, sementara progres pembangunan keseluruhannya termasuk domestik mencapai 47 persen. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya akan terus berusaha berjuang mewujudkan merdeka bertransportasi bagi masyarakat melalui pembangunan infrastruktur jalan. Jika dananya terhambat maka bisa cari dana dari pihak swasta.

“Jadi yang namanya merdeka bertransportasi itu harus diikuti dengan suatu tindak tindakan prokes yang perform, kita juga harus melakukan perjuangan agar merdeka bertransportasi melalui pembangunan infrastruktur itu harus jalan. Kalau nggak punya uang kita cari uang dari swasta,” kata Menhub Budi dalam Talkshow Merdeka Bertransportasi, Rabu (18/8/2021).

Menhub menegaskan bahwa di masa pandemi covid-19 semua program pembangunan transportasi harus tetap dijalankan. Misalnya pembangunan Kereta Api Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) yang diperkirakan mulai beroperasi pada September 2021.

“Tetapi kita semua harus move on, semua kegiatan yang sudah diprogramkan itu harus jalan. Contoh kemarin Dirjen ke Yogya memastikan proses perjalanan itu sudah kami selesaikan. Lebih dari Rp 1 triliun uang dikeluarkan,” ujarnya.

Menhub bilang di masa pandemi ini harus mawas diri, memberikan penguatan kepada masyarakat agar tetap dapat beraktivitas dan bertransportasi di masa pandemi covid-19, dengan selalu mengingatkan disiplin protokol kesehatan.

“Pak Presiden selalu memberikan suatu motivasi bahwa kita memang harus mawas diri menerangkan sejujur-jujurnya tentang Apa itu covid-19, tetapi kita juga memberikan satu penguatan bagi masyarakat untuk tetap berkegiatan (bertransportasi) agar ekonomi tetap jalan,” jelasnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Lockdown

Penggunaan GeNose C19 untuk Pengecekan COVID-19 Akan Diterapkan di Terminal dan Stasiun
Menhub Budi Karya Sumadi tiba untuk dites dengan GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Minggu (24/1/2021). Menhub akan mengimplementasikan penggunaan GeNose C19 sebagai alat pendeteksi COVID-19 pada calon penumpang di terminal dan stasiun kereta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menurutnya, Pemerintah memilih tidak melakukan lockdown agar dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat yang berprofesi sebagai ojek online (ojol), penjaga warung, dan lain sebagainya supaya bisa melakukan aktivitasnya kembali.

“Apa yang terjadi kalau lockdown, mereka ada tukang ojek atau penjaga warung, mereka itu kita mendapatkan pendapatan, tidak ada hari bekerja mereka tidak ada rezeki oleh karenanya Kami dengan Pak Jokowi itu melakukan satu upaya-upaya bagaimana ojol itu tetap jalan karena mereka harus kita berikan kesempatan,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya