Gubernur BI Ungkap 4 Tantangan Sektor Keuangan dan Ekonomi Terkini

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan terdapat 4 tantangan yang dihadapi sektor keuangan dan ekonomi. Apa saja?

oleh Tira Santia diperbarui 02 Sep 2021, 11:03 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2021, 11:03 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan terdapat 4 tantangan yang dihadapi sektor keuangan dan ekonomi di Indonesia dalam menghadapi perubahan akibat pandemi covid-19.

“Empat tantangan berikut yang kita hadapi, pertama resilience (pertahanan); kedua, digitalisasi; ketiga, inklusi; keempat keuangan dan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Perry dalam acara 15th Bulletin of Monetary Economics and Banking (BMEB) International Conference and Call for Papers 2021, Kamis (2/9/2021).

Terkait tantangan pertama yaitu ketahanan atau resilience. Alasan Indonesia memerlukan ketahanan yaitu karena sebelum pandemi covid-19 globalisasi berjalan baik.

Namun setelah pandemi diperlukan strategi untuk menghadapi pandemi seperti mengeluarkan berbagai kebijakan baik fiskal maupun moneter.

“Karena sangat tergantung pada bagaimana negara bertahan dengan mengeluarkan program vaksinasi, melalui stimulus fiskal dan moneter. Jadi kita perlu pulih, tetapi untuk mencapai itu kita perlu menjadi lebih kuat melalui kebijakan,” ujarnya.

Tantangan kedua yaitu digitalisasi. Menurutnya, digitalisasi dituntut untuk tumbuh pesat dengan adanya pandemi covid-19. Dimana selama pandemi aktivitas masyarakat dibatasi sehingga digitalisasi menjadi game charger.

“Kita telah 18 bulan ada pandemi, mobilitas terbatas, kita tidak bisa pergi ke grosir. Kita tidak bisa pergi ke bank sehingga banyak kebutuhan untuk transaksi ekonomi dan keuangan. Dan digitalisasi sebagai sistem pembayaran menjadi game changer,” jelasnya.

 

Tantangan Lain

BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5 Persen
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selanjutnya tantangan ketiga terkait inklusi. Perry mengatakan bahwa inklusi perlu untuk dilakukan untuk mendorong dan membantu pemulihan ekonomi dampak pandemi. Tantangan keempat soal keuangan dan ekonomi yang berkelanjutan atau green economic.

Perry sadar meskipun pandemi covid-19 memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian Indonesia dan dunia.

Namun terdapat sisi positifnya, yaitu lingkungan menjadi bersih, misalnya polusi udara berkurang. Dengan demikian pandemi menyiratkan agar kita membangun ekonomi yang berkelanjutan.

“Saya sadar, ketika melihat langit berwarna biru. Pesan dari pandemi adalah kita perlu menghijaukan keuangan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan untuk kita, properti, inklusi dan untuk masa depan,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya