Liputan6.com, Jakarta Akrab disapa Cici, pesohor dengan 10 ribuan pengikut di Instagram ini menginpirasi publik berkat kemampuan berwirausaha di bidang gaya hidup. Di usia 24 tahun, ia mempunyai 70 karyawan.
Sebelum dikenal sebagai influencer, Cici memulai usaha dengan proses panjang dan penuh tantangan. Kisah suksesnya dimulai dari trauma masa kecil karena kedua orang tuanya berpisah.
Baca Juga
“Hingga akhirnya saya menjuarai Olimpiade matematika di Sukabumi, hingga mendapat bea siswa untuk SMP dan SMA,” katanya lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Jumat (14/2/2025).
Advertisement
Sebagai bentuk bakti, setiap uang yang didapat Cici dari usahanya diberikan untuk ibunda. Cici yakin bakti kunci membuka pintu berkah Tuhan. Perjuangan Cici menguat di era pandemi Covid-19 pada 2021.
Tak Mudah Jalani Proses
Cici memulai usaha jual kacamata di marketplace. Barang-barangnya difoto sendiri kemudian diunggah dibantu 6 karyawan. Kini, ia membangun PT Optic Bojin Grafici yang bergerak di bidang optik kacamata.
Tak hanya itu, ia menyewa ruko 4 lantai di Mangga Dua Jakarta dengan 70 karyawan. “Aku bersyukur atas apa yang telah diraih sekarang. Aku menjalani proses yang tak mudah dalam hidupku hingga di titik sekarang,” ujar Cici.
Advertisement
Ibu dan Keluargaku
“Ibu dan keluargaku segalanya buat aku. Aku berjuang untuk mereka agar bisa hidup berkecukupan. Alhamdulillah, Allah kasih semua ini buat aku membuka perusahaan sendiri,” ia menyambung.
Awal tahun ini, Cici memiliki sekaligus membesarkan 9 brand termasuk Optik Bojin dan Colore.in. Bojin menjual beragam kacamata termasuk sunglasses hingga untuk mereka yang menderita mata plus dan minus.
Kualitas Tak Kalah Penting
Untuk kesuksesan yang didapat hingga awal tahun ini, Cici tak henti mengucap syukur atas berkat Tuhan dan dukungan keluarga. Selain bakti, kunci suksesnya adalah peka merespons kebutuhan pasar.
“Yang tak kalah penting adalah kualitas produk yang dijual. Itu poin yang aku utamakan. Berkaca pada pengalaman, kualitas menumbuhkan kepercayaan publik. Itu harus dirawat,” Cici mengakhiri.
Advertisement
