Begini Skema Rekayasa Lalu Lintas Saat Ajang World Superbike 2021 di Sirkuit Mandalika

Kementerian Perhubungan melakukan simulasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) dalam menyambut gelaran akbar World Superbike (WSBK) di Pertamina Mandalika International Street Circuit.

oleh Arief Rahman H diperbarui 08 Okt 2021, 19:33 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2021, 17:10 WIB
Sirkuit Mandalika
Sirkuit Mandalika adalah sirkuit balap bertaraf internasional yang terletak di Mandalika di Desa Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan melakukan simulasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) dalam menyambut gelaran akbar World Superbike (WSBK) di Pertamina Mandalika International Street Circuit, 19-21 November mendatang. Salah satu yang diatur dalam rekayasa tersebut adalah perpindahan pengunjung dari mobil pribadi menggunakan angkutan umum.

Direktur Angkutan Jalan Kemenhub, Suharto merinci terkait rekayasa lalu lintas tersebut. Ia mendata intensitas kendaraan di jalur-jalur yang dilalui dari pelabuhan, dan bandara menuju lokasi penyelenggaraan WSBK Mandalika.

Menurut skenario yang dilakukannya, diketahui mayoritas jalanan menuju sirkuit Mandalika menunjukkan warna merah dan merah tua. Artinya, terjadi penumpukan kendaraan dengan arus yang tidak stabil.

“Bahkan beberapa ruas jalan ada yang warna merah tua menunjukkan level F yaitu VC ratio lebih dari 1, yang artinya arus dipaksakan kecepatan rendah, volume diatas kapasitas, dan antrian panjang atau kemacetan,” katanya di Jakarta, Jumat (8/10/2021).

Selanjutnya guna mengurai kepadatan dari skenario penggunaan kendaraan pribadi tersebut, Suharto mengatakan ada perubahan setelah menggunakan skenario perpindahan moda dari pribadi ke angkutan umum.

“Kami lakukan MRLL dengan skenario perpindahan moda dari kendaraan pribadi ke angkutan umum sebesar 60-80 persen, maka akan terlihat mayoritas jaringan jalan akan berwarna hijau tua dan hijau muda yang menunjukkan level A dan B,” katanya.

“Hanya ada dijalan raya lembar yang menunjukkan kuning, dengan VC ratio 0,41-0,6 yang berarti arus masih stabil dan gerak kendaraan dikendalikan,” imbuhnya.

Kendati begitu, Suharto masih mewaspadai adanya pergerakan masyarakat atau penonton yang berasal dari luar Lombok. Ia membagi, sekitar 50 persen akan masuk melalui Pelabuhan Lembar dan Gilimas, lalu 30 persen menggunakan Bandara Bizam, dan 12 persen dari Pelabuhan Kayangan, serta 8 persen dari Pelabuhan Bangsal.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Parkir Kendaraan di Pelabuhan

Sirkuit Mandalika
Salah satu sektor di Sirkuit Jalan Raya Mandalika, Lombok yang dipersiapkan menggelar MotoGP Indonesia 2022. (MGPA)

Lebih lanjut, Suharto menuturkan bahwa akan dilakukan rekayasa kedatangan masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi untuk berganti ke moda angkutan umum yang telah disediakan.

“Terhadap pergerakan masy dari luar lombok, kecuali bandara bizam, yang menggunakan kendaraan pribadi diharapkan dapat parkir kendaraan pada area parkir yang telah disediakan di area pelabuhan, kemudian berganti menggunakan moda angkutan umum yang telah dipersiapkan,” tuturnya.

Ia menyebut ada sekitar 188 armada bus yang disediakan untuk mengantar masyarakat dari titik parkir yang telah disediakan ke sirkuit Mandalika.

“Dengan headway 5-15 menit yang merupakan armada penugasan dari Ditjen Hubdat kepada perum Damri yang pelaksanaan bersama organda NTB,” katanya.

Kemudian, pengoperasiannya dari simpul transportasi dan akan berakhir di area parkir yang disiapkan, yakni area parkir Nurul Bilad di sisi barat, sementara area parkit Sunggung di sisi Timur.

“yang selanjutnya bus akan kembali ke simpul awal. Karena pelayanan tersebut adalah pelayanan shuttle,” sambungnya.

“Demikian pula dengan selesainya kegiatan lomba maka penonton akan diantar kembali ke simpul awal,” tukasnya.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya