BRI Kantongi Laba Rp 19,07 Triliun sampai Kuartal III 2021

Net Interest Income (NII) BRI mencatatkan pertumbuhan sekitar 26,88 persen dari periode yang sama pada tahun lalu atau sekitar Rp 72,43 triliun.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 27 Okt 2021, 11:54 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2021, 11:54 WIB
Gedung BRI
Gedung BRI.

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI membukukan laba Rp 19,07 triliun pada kuartal-III 2021. Angka ini merupakan angka konsolidasi antara BRI dengan anak perusahaan BRI Agro.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan jika perolehan laba BRI tersebut hanya memperhitungkan perolehan BRI. Angkanya akan lebih besar bila memasukkan anak usaha.

“Ini mengakomodir laba BRI Agro, Kalau gak dikonsolidasi, mencapai Rp 20,4 triliun, laba BRI saja itu lebih tinggi dari laba konsolidasi,” kata dia saat paparan Laporan Kinerja Keuangan BRI triwulan III 2021, Rabu (27/10/2021).

Sementara itu, Net Interest Income (NII) BRI mencatatkan pertumbuhan sekitar 26,88 persen dari periode yang sama pada tahun lalu atau sekitar Rp 72,43 triliun. Lalu dalam segi aset, BRI juga mencatatkan pertumbuhan yang cukup signifikan.

Diantaranya tumbuh 11,87 persen dari periode yang sama tahun lalu, atau tercatat sebesar Rp 1.619,77 triliun. “Perlu kita catat di sini yang aset BRI syariah sudah tidak dikonsolidasikan lagi kesini,” jelas dia.

Kemudian Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI masih berada di bawah 90 persen, atau berada pada poin 83,27 persen. Hal ini, perlu mendapatkan dorongan lebih agar tingkatan bisa menyentuh sekitar minimal 90 persen.

“BRI juga terus tingkatkan peran intermediasi, LDR 83,27 persen. Terus terang kita akui itu jadi PR perbankan untuk menumbuhkan kredit lagi, ini belum optimal,” katanya.

“Tugas kita semua dorong penyaluran kredit dengan prudent untuk supaya dana yang disalurkan minimal rasio LDR 90 persen,” tambahnya.

Tingkat Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI menunjukkan pertumbuhan yang juga positif sebesar 24,54 persen.

“Dengan begitu, ini menunjukkan bahwa moda BRI sangat cukup dan mumpuni untuk tumbuh ke depan,” jelas dia.

Pertumbuhan tersebut, akan mendorong sektor riil dan diharapkan mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dana Pihak Ketiga

Gedung BRI (Dok: Istimewa)
Gedung BRI (Dok: Istimewa)

Adapun tingkat perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) naik. Hingga kuartal-III 2021, tercatat sebesar Rp 1.135,31 triliun dari perolehan pada periode yang sama tahun lalu adalah Rp 1.131.93 triliun.

Dengan rincian, segi tabungan mencatatkan Rp 470,16 triliun. Giro mencatatkan 206,44 triliun, Deposito mencatatkan Rp 468,71 triliun.

Lalu pada segi Current Account Saving Account (CASA) Sunarso menuturkan terjadi pertumbuhan yang positif. Dengan catatan hasil konsolidasi dengan BRI Agro mencapai 59,60 persen. Namun, untuk BRI sendiri, Sunarso mengatakan rasionya berada di nilai diatas 60 persen.

“Proporsi dana murah Casa terus membaik sept 2021, mencapai 59,6persen atau lebih tinggi dari tahun lalu sekitar 59,2 persen,” katanya.

Meningkatnya proporsi CASA ini, kata dia, membuat biaya dana (Cost of Fund) BRI terus menurun. Hingga akhir September 2021, COF BRI tercatat 2,14 persen.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya