Liputan6.com, Jakarta Jalan bebas hambatan Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Tol Cisumdawu sepanjang 61,71 kilometer ditargetkan selesai konstruksi pada 2022. Tol ini terdiri dari seksi 3 Sumedang-Cimalaka, seksi 4 Cimalaka-Legok, seksi 5 Legok-Ujung Jaya, dan seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan.
Untuk perkembangannya, jalan tol seksi 3 sudah siap operasional, namun masih menunggu penyelesaian konstruksi seksi 1 dan seksi 2 agar dapat beroperasi. Sedangkan untuk seksi 4-6 masih dalam percepatan pembangunan hingga Desember 2021.
Ini terkuak dari kunjungan Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan, dan Sumber Daya Air (Asdep IDPSDA) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rahman Hidayat pada Jumat (26/11/2021).
Advertisement
Kunjungan lapangan proyek Infrastruktur Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) untuk meninjau secara langsung progres dan percepatan pembangunan.
"Kunjungan ini merupakan bentuk monitoring kami dan kali ini yang menjadi fokus adalah penanganan banjir terdampak luapan Sungai Cipelang di Seksi 6B yang mengganggu masyarakat dan penyelesaian tanah wakaf terdampak pembangunan tol," ujar dia.
Salah satu masalah yang perlu diselesaikan terkait percepatan pembangunan tol Cisumdawi ini adalah penanganan banjir akibat luapan Sungai Cipelang.
Titik yang terdampak adalah delapan unit pemukiman di Dusun Cilega, Desa Sakurjaya. Genangan air tersebut terjadi selama kurang lebih dua jam akibat curah hujan tinggi dan belum selesainya pembuatan aliran air ke Sungai Cipelang.
Â
Upaya Atasi Masalah
Upaya meminimalisasi dampaknya, kini berbagai pihak sedang menampung aspirasi masyarakat dan menyinergikan dengan teknik pembangunan jalan tol.
Seperti dengan dibuatnya tanggul penutup sementara di saluran sekitar dan koordinasi intens antara kontraktor dengan petugas lapangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung. Tujuannya, supaya penyelesaian dapat dilakukan secara menyeluruh dari hulu ke hilir.
"Untuk penanganan banjir, aspirasi masyarakat menjadi variabel yang sangat penting untuk penyelesaian masalah, tetapi kita harus percaya bahwa usulan-usulan itu akan dijadikan pertimbangan penanganan oleh instansi terkait,"Â jelas dia.
AKBP Yulian, Wakil Kepala Direktur Ombvit Polda Jabar mengaku ikut ambil bagian melakukan pengaman, mitigasi, dan penegakan hukum yang diperlukan untuk mendukung percepatan pembangunan Tol Cisumdawu.
Â
Advertisement