Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama sejumlah perusahaan pelat merah mengumpulkan dana untuk disalurkan sebagai beasiswa kepada anak dari keluarga Polri. Bantuan senilai total Rp 4,38 miliar ini diberikan secara simbolis oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Beasiswa dalam bentuk tabungan pendidikan ini diberikan kepada putra-putri dari keluarga Polri yang tersebar di 34 provinsi.
Diketahui, ada 33 BUMN bersama-sama menyelenggarakan Program Dukungan Pendidikan Perguruan Tinggi Bagi Putra dan Putri Polri. Melalui program ini 876 putra dan putri anggota Polri yang terpilih memperoleh bantuan dana pendidikan Rp 5 juta per anak.
Advertisement
"Alhamdulillah, penyerahan beasiswa dukungan pendidikan tahun ini untuk putra-putri dari Polri. Kuota dukungan beasiswa pendidikan tahun 2021 ini 876 kuota, meningkat dari tahun 2020 lalu, yang hanya 606 kuota,” kata Menteri Erick, di Gedung Ballroom Mabes Polri, Selasa (14/12/2021).
ia menyebut, bantuan ini merupakan wujud dukungan terhadap tanggung jawab bela negara yang diemban oleh Kepolisian Republik Indonesia.
“Ini upaya kita bersama meningkatkan kekuatan dalam negeri melalui pendidikan yang berkualitas, sehingga kita dapat mewujudkan Indonesia yang merdeka berdaulat," ujarnya.
Menteri Erick juga mengungkapkan bahwa program beasiswa ini merupakan salah satu dari tiga fokus utama CSR BUMN yaitu Pendidikan, Lingkungan dan UMKM.
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Erick Thohir Jadi Investor Disabilitas Pelaku UMKM
Erick Thohir sebelumnya, sepakat untuk menjadi investor seorang disabilitas bernama Sintia yang merupakan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) asal Kota Cimahi, Jawa Barat.
Hal itu dilakukannya saat diminta Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk naik panggung dalam acara Penerbitan dan Pembagian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro Kecil Perseorangan di Gelora Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin.
"Jadi ini pelaku usahanya disabilitas, investornya juga disabilitas, sekarang butuh modal kerja nggak? Pak Menteri BUMN (Erick Thohir) mohon ke sini," kata Bahlil Lahadalia.
Adapun Sintia merupakan pelaku UMKM yang memproduksi makanan ringan mulai dari pempek, bakso goreng, dan makanan khas Korea. Dia mendapat kesempatan naik panggung bersama para pelaku UMKM lainnya untuk berjumpa dengan para menteri pada momen pembagian NIB.
Sintia mengaku usaha yang ia lakukan di rumahnya itu telah berjalan satu tahun lamanya. Setiap bulannya, Sintia mengaku meraup omzet sekitar Rp1 juta.
Kemudian setelah Erick Thohir naik panggung, Sintia ditanya berapa dana yang diperlukan untuk mengembangkan bisnisnya tersebut. Namun Sintia enggan menyebutkan nominal di hadapan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Perlu dana berapa? ngomong aja, pengusaha harus berani," kata Erick Thohir.
"Untuk nominalnya gimana bapak aja. seikhlasnya Bapak Erick," ujar Sintia.
Advertisement