Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Visi Indonesia Emas di 2045 tak bisa diraih tanpa adanya gotong-royong. Hal tersebut Erick Thohir ungkap kepada ribuan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).
"Untuk mewujudkan cita-cita 2045 ada hal yang benar-benar harus kita gapai. Itu tidak mungkin kalau kita tidak bersatu, bergotong royong, untuk memastikan cita-cita itu bisa kita dapatkan," ujar Erick dalam seminar 'Grand Design Menuju Generasi Emas 2045: Mengulas Visi Indonesia Maju Presiden Jokowi', di Gedung Auditorium USU, Medan, Minggu (9/1/2022).
Indonesia Emas 2045 merupakan visi besar Presiden Jokowi untuk membangun negara maju yang berdaulat, adil dan makmur. Sehingga menurut Erick, seluruh stakeholder yang ada, baik pejabat dan masyarakat harus bergerak dan melangkah melewati rintangan demi mencapai visi bersama.
Advertisement
"Cita-cita kalau tidak ada langkah yang kita lakukan hanya mimpi karena kalau mimpi itu ada yang tercapai dan tidak tercapai. Itulah pentingnya kita kenapa juga harus melihat apa yang menjadi rintangannya," tambah Erick.
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ketergantungan
Ketergantungan akan sumber daya alam (SDA), lanjut Erick, menjadi salah satu rintangan yang harus dilalui oleh Bangsa Indonesia untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Sehingga Erick ingin ada alternatif lain dalam menyiasati hal tersebut, mengingat kemajuan IPTEK yang begitu cepat dan tak terbendung.
"Tantangan kita ke depan justru di knowledge based economy, di mana sekarang era manusianya yang menjadi pusat pertumbuhan, inovasi manusianya yang menjadi pusat pertumbuhan. Tidak bisa hanya mengandalkan pasar dan SDA," tutupnya.
Knowledge based economy ialah perekonomian yang secara langsung didasarkan atas produksi, distribusi serta penggunaan knowledge.
Dalam acara tersebut, juga dihadiri oleh Tokoh Nasional Ganjar Pranowo yang hadir secara virtual, Walikota Medan Bobby Nasution dan Rektor USU Muryanto Amin.
Advertisement