Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka memperingati satu tahun insiden jatuhnya pesawat dengan penerbangan SJ-182, Sriwijaya Air melakukan prosesi tabur bunga di Kepulauan Seribu, pada Minggu, 9 Januari 2022.
Prosesi itu dilaksanakan di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang di Kepulauan Seribu. Kegiatan diawali dengan doa bersama oleh manajemen Sriwijaya Air bersama KNKT dan Basarnas.
"Bagi Sriwijaya Air, penting untuk memperingati satu tahun musibah kecelakaan jatuhnya SJ-182 ini, karena hal ini sebagai bentuk hormat kami kepada seluruh korban," kata CEO Sriwijaya Air, Capt. Ardhana Sitompul dalam sebuah rilis, dikutip Senin (10/1/2021).
Advertisement
Prosesi tabur bunga dihadiri secara terbatas untuk menghormati kru dan penumpang pesawat Sriwijaya SJ-182 yang jadi korban dalam kecelakaan tersebut.
Peristiwa tersebut pun membuat pihak maskapai berusaha meningkatkan tingkat keamanan dan kualitas pelayanan di setiap penerbangan.
Diketahui bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021, ketika mengangkut 62 penumpang.Â
Penerbangan tersebut dinyatakan hilang kontak sesaat setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB.
Saat hari terakhir pencarian, 43 korban berhasil diidentifikasi.
Investigasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Akan Rampung pada Pertengahan 2022
Meski operasi pencariannya ditutup pada 21 Januari 2021, proses pencarian CVR black box pesawat SJ-182 masih berlanjut.
Setelah mengubah metode pencarian, CVR akhirnya berhasil ditemukan pada 30 Maret 2021.Â
Hasil investigasi sementara menunjukkan, ditemukan beberapa fakta seperti mesin pesawat yang masih hidup sebelum pesawat membentur air. Hal itu juga diketahui dari temuan turbin pesawat yang rontok.Â
Hingga saat ini, KNKT belum menyampaikan hasil laporan investigasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 secara menyeluruh. KNKT menargetkan, investigasi kecelakaan pesawat ini baru akan rampung pada pertengahan 2022.
Advertisement