Harga Emas Lompat 1 Persen Imbas Pernyataan Jerome Powell

Harga emas naik 1 persen pada hari Selasa karena dolar tergelincir setelah kesaksian Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell di depan Kongres

oleh Arief Rahman H diperbarui 12 Jan 2022, 07:30 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2022, 07:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik 1 persen pada hari Selasa karena dolar tergelincir setelah kesaksian Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell di depan Kongres tidak menimbulkan kejutan dalam hal pengetatan moneter. Sementara mundurnya imbal hasil obligasi juga memberikan dukungan.

Dikutip dari CNBC, Rabu (12/1/2022), harga emas di pasar spot naik 1 persen menjadi USD 1.819,58 per ons pada 14:26. ET. Emas berjangka AS ditutup naik 1,1 persen pada USD 1,818,50.

“Fakta bahwa Powell tidak lebih hawkish dari yang diharapkan mungkin sedikit meredakan kenaikan pasar emas,” kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

Powell mencatat bahwa pembuat kebijakan masih memperdebatkan pendekatan untuk mengurangi neraca Fed dan mengatakan inflasi berjalan sangat jauh di atas target dan "jalan panjang" untuk mendekati kebijakan restriktif.

Mengikuti pernyataan Powell, dolar AS turun 0,4 persen terhadap para pesaingnya, sementara benchmark imbal hasil Treasury AS 10-tahun mundur dari tertinggi baru-baru ini.

Emas sering dilihat sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi emas batangan sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena ini meningkatkan biaya peluang untuk menahannya.

"Harga emas naik karena reli imbal hasil obligasi berhenti karena Ketua Fed Powell mengisyaratkan Fed kemungkinan akan mulai menormalkan kebijakan tahun ini," Ed Moya, analis pasar senior di broker OANDA, menulis dalam sebuah catatan.

"Semakin lama emas bertahan di atas USD 1.800, semakin terganggu harga jualnya," lanjutnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Perlu Waspada

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Fokus sekarang bergeser ke data CPI inti AS pada hari Rabu, yang diperkirakan telah meningkat sebesar 5,4 persen tahunan di bulan Desember dari 4,9 persen di bulan sebelumnya.

Peter Mooses, ahli strategi pasar senior di RJO Futures mengatakan ketidakpastian ekonomi terkait dengan pandemi dan volatilitas di pasar yang lebih luas juga tampaknya membantu safe-haven emas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya