Sri Mulyani Jabarkan Arah Kebijakan KSSK sejak Awal Pandemi Covid-19

Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati mengatakan, di awal pandemi kebijakan KSSK lebih berorientasi pada menjaga daya beli masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Feb 2022, 13:40 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2022, 13:40 WIB
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK)
Menteri Keuangan Sri Mulyani, (kedua kiri) didampingi Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Gubernur BI Perry Warjiyo dan Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah saat konpers hasil rapat KSSK, Jakarta Selasa (31/7). (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan selalu mengeluarkan kebijakan yang adaptif dengan dinamika pandemi Covid-19. Setiap kebijkan yang dikeluarkan oleh lembaga di dalam KSSK akan dikalibrasikan sehingga semakin menguatkan sektor keuangan serta perekonomian domestik.

Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati mengatakan, di awal pandemi kebijakan KSSK lebih berorientasi pada menjaga daya beli masyarakat dan mendukung ketahanan dunia usaha. Di tahun kedua pandemi atau di 2021, KSSK mulai menjaga momentum pemulihan ekonomi yang sudah dimulai pada akhir 2020.

"Ke depan, upaya percepatan pemulihan terus dilakukan dengan mewaspadai efek rambatan dari kompleksitas kebijakan antarnegara akibat pemulihan ekonomi yang tidak merata, tekanan inflasi, dan supply disruption," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2022 dan Perkembangan Makro Ekonomi dan Sektor Keuangan Triwulan IV tahun 2021, Jakarta, Rabu (2/2/2022).

Kompleksitas kebijakan antar negara baik dari sisi moneter maupun fiskal tersebut berpotensi memicu dinamika arus modal antarnegara. Akibatnya bisa memberikan dampak lanjutan pada volatilitas nilai tukar rupiah dan pasar keuangan.

"Dengan berbagai dinamika global tersebut, ditambah kebutuhan untuk mulai melakukan exit strategy secara bertahap seiring tren pemulihan ekonomi domestik, tantangan di dalam perumusan kebijakan akan semakin tinggi," kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kebijakan 2022

Pada 2022, kombinasi kebijakan fiskal dan moneter yang efektif akan menjadi kunci di dalam menghadapi dinamika global. Sekaligus menjadi bagian dari upaya mengimplementasikan exit strategy secara bertahap.

Keselarasan kebijakan fiskal dan moneter tersebut akan diperkuat lebih lanjut melalui sinkronisasi dengan kebijakan makroprudensial, mikroprudensial, dan penjaminan simpanan.

"Sehingga KSSK akan terus memperkuat koordinasi dan sinergi," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya