Program Kartu Prakerja Ditawarkan ke Negara G20

Pemerintah mencatat raport baik pelaksanaan program Kartu Prakerja sejak diluncurkan pada 11 April 2020.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 17 Feb 2022, 16:50 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2022, 16:50 WIB
Kartu Prakerja
Kartu Prakerja

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mencatat raport baik pelaksanaan program Kartu Prakerja sejak diluncurkan pada 11 April 2020. Prestasi ini hendak dipamerkan kepada negara dunia melalui Presidensi G20 Indonesia di 2022.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengemukakan, paket Kartu Prakerja berupa pelatihan dan insentif merupakan inovasi program pemerintah dalam merespon cepat dampak pandemi Covid-19.

"Sekaligus mencegah mereka yang kehilangan pekerjaan, atau mereka yang memerlukan merespon tantangan masa kini, terutama akibat disrupsi digitalisasi," ujar dia dalam sesi teleconference, Kamis (17/2/2022).

Menurut dia, implementasi program Kartu Prakerja sejalan dengan Forum G20 tahun ini yang mengusung tema besar Recover Together, Recover Stronger.

"Oleh karena itu, Kartu Prakerja adalah template salah satu program pemerintah yang tentunya kita bisa juga dorong di dalam program event G20. Sehingga Kartu Prakerja bisa direplikasi di negara-negara berkembang lainnya," tuturnya.

Airlangga menyatakan, program Kartu Prakerja Gelombang 23 yang dibuka Kamis (17/2/2022) siang ini penting, karena pemerintah akan menyelenggarakan survei sosial ekonomi nasional (Susenas) mengenai kemiskinan pada Maret 2022.

"Sehingga pada nanti bulan Maret dilaksanakan survei, harapannya program-program perlindungan sosial termasuk Kartu Prakerja ini bisa temonitor pelaksanaanya," imbuhnya.

 

Tingkatkan Kompetensi

Ilustrasi Program Kartu Prakerja. Dok prakerja.go.id
Ilustrasi Program Kartu Prakerja. Dok prakerja.go.id

Mengutip riset evaluasi dari The Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab (J-PAL) Southeast Asia dan Rumah Presisi Indonesia, dua tahun pelaksanaan program Kartu Prakerja disebutnya terbukti secara ilmiah berdampak positif terhadap peningkatan kompetensi, produktivitas, kebekerjaan, kewirausahaan, serta pendapatan para penerimanya.

Selain itu, Kartu Prakerja juga berdampak positif untuk mendorong ketahanan pangan, ketahanan finansial, serta menjadi bagian dari program inklusi keuangan.

"Capaian tersebut memperlihatkan bahwa ini berhasil, Kartu Prakerja menjalankan fungsi selama pandemi Covid-19, yaitu meningkatkan keterampilan dan menjaga daya beli masyarakat," pungkas Airlangga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya