Cerita Ojek Online Pakai BBM Oktan Tinggi

Tingginya kompresi mesin Yamaha NMax yang ditunggangi Zakaria membutuhkan BBM berkualitas baik yang ada pada Pertamax.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Mar 2022, 14:30 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2022, 14:30 WIB
salah satu mitra pengemudi transportasi online Grab Bike di Kota Bandung mengisi BBM Pertamax. (Dok Pertamina Patra Niaga)
salah satu mitra pengemudi transportasi online Grab Bike di Kota Bandung mengisi BBM Pertamax. (Dok Pertamina Patra Niaga)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu strategi yang dijalankan untuk merawat kendaraan oleh pengemudi ojek online adalah dengan pemilihan bahan bakar pada kendaraan. Alasannya, BBM yang prima akan membuat  Performa mesin menjadi handal.

Seperti yang dilakukan oleh Zakaria, salah satu mitra pengemudi ojek online Grab Bike di Kota Bandung. Mobilitas yang tinggi mengharuskan dirinya untuk menggunakan Pertamax, agar kondisi mesin motor yang digunakannya lebih prima dan dapat meminimalis kerusakan mesin.

"Sudah lama banget pakai Pertamax, karena berasa tarikan di motornya enak. Kerja juga jadi lebih cepat, lebih irit dan tidak khawatir dengan mesin," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/3/2022).

Ia mengakui sebelum menggunakan Pertamax, ia kerap melakukan servis motor sebulan sekali. Bahkan setiap servis selalu ada saja yang harus diganti. "Kalau sekarang pakai Pertamax, servis paling dua bulan sekali, dan itupun hanya servis standar, jadi saya merasa dengan isi pertamax ini sama saja dengan kita menyayangi kendaraan kita," ujarnya.

Tingginya kompresi mesin Yamaha NMax yang ditunggangi Zakaria membutuhkan BBM berkualitas baik yang ada pada Pertamax. Manfaat yang dirasakan pun sangat terasa, baik pada akselerasi mesin dan pembakaran yang lebih bersih.

"Harga memang mahal sedikit, tapi sebanding dengan manfaat yang diperoleh," katanya.

Di masa kini dimana ojek online sudah menjadi andalan masyarakat dalam melaksanakan berbagai aktivitas. Penggunaan bahan bakar dengan RON yang lebih tinggi ini bisa menjadi investasi masa depan. Apalagi, selisih harga Pertamax dengan BBM di bawahnya tidak terlalu signifikan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bahan Bakar Ramah Lingkungan

salah satu mitra pengemudi transportasi online Grab Bike di Kota Bandung mengisi BBM Pertamax. (Dok Pertamina Patra Niaga)
salah satu mitra pengemudi transportasi online Grab Bike di Kota Bandung mengisi BBM Pertamax. (Dok Pertamina Patra Niaga)

Terkait pilihan penggunaan bahan bakar, City Area Manager Grab Jawa Barat Ade Ihsan Manan, mengaku mendukung penggunaan bahan bakar ramah lingkungan seperti Pertamax. Namun balik lagi pilihan masing-masing ke pemilik kendaraan

"Saat ini para mitra pengemudi Grab Bike sudah sadar memilih bahan bakar yang tepat bagi kendaraan yang digunakan untuk kerja," ungkapnya.

Ia yakin para driver Grab Bike sadar bahwa performa kendaraan menjadi nomor satu karena selain sebagai sarana cari uang. Para driver pun sudah pandai berhitung, bagaimana efek penggunaan BBM RON tinggi pada motornya.

"BBM Pertamax dengan RON 92 ini sangat kompatibel dengan mesin kendaraan keluaran terbaru, jadi otomatis pembakaran akan bagus dan emisi gas buang nya pun ramah lingkungan. Kami mendukung mitra pengemudi, walau saat ini belum semua pakai Pertamax," tandasnya.

 

Program Pertamax Gan

Ade menambahkan, pada akhir tahun lalu lalu pun Grab bersama dengan Pertamina juga melaksanakan program Pertamax Gan yang mana salah satu mitra pengemudi Grab Bike berhasil mendapatkan Grandprize berupa motor atas banyaknya transaksi pembelian BBM Pertamax selama periode program berlangsung.

Melalui program ini Grab dan Pertamina turut mendorong penggunaan bahan bakar berkualitas yang lebih ramah lingkungan.

“Kedepannya program serupa bukan tidak mungkin dilaksanakan kembali untuk terus mengedukasi masyarakat bahwa penggunaan bahan bakar berkualitas itu sangat penting untuk investasi jangka panjang, baik dari sisi menjaga performa mesin ataupun sisi kesehatan, menjaga kualitas udara dan lingkungan," ungkap Ade.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya