Liputan6.com, Jakarta - Investor teknologi sekaligus miliarder asal Rusia, Yuri Milner menyumbangkan dana sebesar USD 100 juta atau setara Rp 1,4 triliun (kurs rupiah 14.500 per dolar AS) untuk membantu pengungsi Ukraina yang terdampak konflik.Â
Dilansir dari Forbes, Selasa (2/5/2022) ini menandai upaya terbaru dari Milner untuk menunjukkan dukungan bagi Ukraina.Â
Baca Juga
Inisiatif amal yang bertajuk Tech for Refugees itu melibatkan kemitraan antara Breakthrough Prize Foundation, sebuah kelompok nirlaba yang didirikan oleh Milner dan istrinya, Julia, pada tahun 2012, dan raksasa penyewaan akomodasi Airbnb, serta layanan streaming audio Spotify.
Advertisement
Dana yang dikumpulkan dari inisiatif ini akan digunakan untuk mendukung perusahaan-perusahaan tersebut membantu para pengungsi Ukraina, seperti penyediaan perumahan gratis untuk sementara oleh Airbnb - ke lokasi-lokasi pengungsi.
"Kami turut prihatin oleh bencana memilukan yang dialami rakyat Ukraina," kata Milners dalam sebuah pernyataan.
"Kami percaya bahwa inisiatif ini, dalam kemitraan dengan beberapa perusahaan dan organisasi teknologi paling kreatif di dunia, dapat memberikan bantuan praktis bagi orang-orang yang hidup dalam kekacauan di luar tanah air mereka," ujarnya.Â
Milner pun mengungkapkan bahwa ia berencana memperluas inisiatif Tech for Refugees, yang akan menjangkau pengungsi di wilayah lain di dunia.
Sebagai informasi, Yuri Milner mengumpulkan kekayaannya berawal dari investasi di Facebook dan Twitter.
Kekayaan Milner kini tercatat sebanyak USD 7,3 miliar atau setara Rp 106 triliun (kurs 14.500 per dolar AS).
Â
**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini
Orang Terkaya Ukraina Janji Bantu Bangun Kota Mariupol yang Rusak Akibat Perang
Taipan baja sekaligus orang terkaya di Ukraina, yakni Rinat Akhmetov mengungkapkan akan membantu membangun kembali kota Mariupol yang melihat banyak kerusakan karena dilanda perang dengan Rusia.Â
Dilansir dari CNN Business, kota kota Mariupol sendiri merupakan lokasi di mana Akhmetov menjalankan dua pabrik baja yang dia katakan akan sekali lagi bersaing secara global.
"Mariupol adalah tragedi dan contoh kepahlawanan global. Bagi saya, Mariupol telah dan akan selalu menjadi kota Ukraina," ujar Akhmetov dalam pernyataan tertulis atas pertanyaan dari kantor berita Reuters.
"Saya percaya bahwa tentara pemberani kita akan mempertahankan kota, meskipun saya mengerti betapa sulitnya bagi mereka," katanya.Â
Saat ini, perusahaan baja terbesar di Ukraina milik Akhmetov, yaitu Metinvest telah mengumumkan tidak dapat melakukan kontrak pasokan karena perang yang sedang berlangsung.
Akhmetov juga membeberkan, dirinya setiap hari berkomunikasi dengan manajer Metinvest yang menjalankan pabrik Azovstal dan Illich Iron and Steel Works di Mariupol.
Sementara Metinvest telah memenuhi kewajiban utangnya, produsen listrik swasta perusahaan itu, yakni DTEK, mengatakan "telah mengoptimalkan pembayaran utangnya" di kesepakatan dengan kreditur.
"Dan perang tentu bukan saatnya untuk berselisih... Kami akan membangun kembali seluruh Ukraina," jelas Akhmetov.
Miliarder itu juga menyebutkan, ia telah kembali ke Ukraina pada 23 Februari 2022 dan telah berada di sana sejak itu.
Advertisement
Kekayaan Miliarder Rusia Susut USD 260 Miliar Gara-gara Perang Ukraina
Total kekayaan miliarder atau orang terkaya dunia telah merosot dari rekor tertinggi tahun lalu, di tengah penurunan pasar saham global sejak pecahnya konflik Rusia-Ukraina. Saat ini, kekayaan gabungan miliarder di seluruh dunia sebesar USD 12,7 triliun.
Dilansir Selasa (3/5/2022), laporan tahunan majalah Forbes tentang orang-orang terkaya di dunia mengungkapkan bahwa jumlah miliarder berkurang 329 orang, menjadikan totalnya kini sebanyak 2.668.
Disebutkan juga bahwa konflik Rusia Ukraina, yang diwarnai dengan serangkaian sanksi ekonomi membuat mengirim pasar saham Rusia dan rubel anjlok. Hal ini juga membuat jumlah miliarder Rusia berkurang.
Kekayaan miliarder Rusia telah menurun lebih dari USD 260 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Forbes mengatakan penurunan jumlah miliarder dunia dari 2.755 menjadi 2.668 adalah penurunan yang terbesar sejak krisis keuangan 2009, meski sempat naik pada 2021 lalu ketika saham global bangkit dari pandemi.
Salah satu penurunan posisi miliarder dialami oleh Mackezie Scott, yang sekarang berada di urutan ke 30 orang terkaya dunia - dari urutan ke-22. Kekayaan bersih mantan istri Jeff Bezos itu kini tercatat USD 43,6 miliar.
Di sisi lain, Forbes juga mencatat sekitar 236 orang di dunia menjadi miliarder untuk pertama kalinya.Â
Para miliarder baru itu termasuk penyanyi ternama Rihanna, sutradara Lord of the Rings Peter Jackson dan pemodal ventura Joshua Kushner.