Liputan6.com, Moskow - Seorang pria berusia awal 20-an dari Vladivostok, Rusia, mengalami gagal ginjal akut setelah nekat melakukan 2.000 squat dalam waktu singkat demi memenangkan taruhan dengan temannya. Awalnya, ia merasa yakin bisa menyelesaikan tantangan tersebut. Namun, setelah berhasil menyelesaikan 2.000 squat, tubuhnya mulai menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan.
Dikutip dari laman Oddity Central, Jumat (28/3/2025), kedua kakinya menjadi sangat nyeri dan membengkak, sementara urinnya berubah warna menjadi cokelat tua. Tidak lama kemudian, ia bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.
Baca Juga
Panik dengan kondisi tersebut, ia segera mencari bantuan medis dan didiagnosis mengalami rhabdomyolysis, sebuah kondisi serius yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Advertisement
Rhabdomyolysis adalah kondisi di mana jaringan otot mengalami kerusakan parah hingga masuk ke aliran darah. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan gagal ginjal, gangguan jantung, hingga kematian.
Dalam kasus pria ini, otot kakinya mengalami kerusakan ekstrem akibat olahraga berlebihan, yang menyebabkan lonjakan kadar kreatinin dan urea dalam tubuhnya. Pemeriksaan medis mengungkap bahwa fungsi ginjalnya turun drastis hingga hanya bekerja 50 persen dari kapasitas normal.
Beruntung, dokter berhasil mengatasi gagal ginjal akutnya tanpa harus menjalani dialisis.
Harus Menjalani Perawatan
Namun, pria tersebut masih harus menjalani pemulihan dalam jangka waktu tiga bulan hingga satu tahun untuk mengembalikan fungsi ginjalnya secara optimal.
Dalam pernyataan resminya, pihak rumah sakit mengingatkan bahwa olahraga memang baik untuk kesehatan, tetapi harus dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan batas kemampuan tubuh.
"Kekuatan tidak hanya terletak pada pencapaian fisik, tetapi juga dalam kemampuan merawat tubuh dengan baik," tulis pihak rumah sakit dalam pernyataan resminya.
Advertisement
