Harga Tiket Pesawat Mahal, Wamen BUMN Sarankan Beli di Luar Akhir Pekan

Wamen BUMN menyadari maskapai pelat merah memiliki keterbatasan jumlah armadanya. Ini juga jadi salah satu faktor harga tiket pesawat mahal.

oleh Arief Rahman H diperbarui 26 Agu 2022, 10:20 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2022, 10:20 WIB
Ilustrasi Tiket Pesawat
Ilustrasi Harga Tiket Pesawat

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo meminta masyarakat memanfaatkan penerbangan di waktu-waktu sepi. Sehingga akan mendapatkan harga tiket pesawat yang lebih murah dari biasanya.

Langkah ini juga diharapkan mampu mengurai kepadatan penumpang pesawat di akhir pekan. Harapannya, mampu mempengaruhi harga secara keseluruhan kedepannya.

"Hari-hari tertentu seperti Senin atau Kamis itu kan tidak ramai jadi kita akan dorong supaya masyarakat beli di senin-kamis yang lebih rendah dibandingkan minggu atau hari sabtu misalnya," kata dia saat ditemui di Menara BNI, ditulis Jumat (26/8/2022).

Disamping itu, ia juga meminta maskapai pelat merah untuk menggenjot penjualan tiket pesawat di waktu-waktu tersebut. Misalnya, dengan menaruh promo potongan harga tiket.

Pria yang karib disala Tiko ini juga menyadari maskapai pelat merah memiliki keterbatasan jumlah armadanya. Ini juga jadi salah satu faktor harga tiket pesawat mahal.

"Jadi gini seperti yang saya bilang tadi bahwa jumlah pesawat kita menurun drastis sedang kita perbaiki. Jadi sekarang kita utamakan bagaimana menjual tiket pesawat di (luar) jam-jam peak hour," ujarnya.

Untuk jangka pendek, Tiko mengapresiasi langkah kolaborasi antara BNI dan Garuda Indonesia yang meluncurkan promosi co-branding. Dengan promosi potongan harga, diharapkan mampu memberikan keterjangkauan di sisi masyarakat.

"Kombinasi aja yang bisa dapat paket promosi murah, bisa apply kartu kredit BNI. Kita dorong bank bisa kerja sama dengan airlines," katanya.

 

Tambah Kapasitas

Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Pesawat maskapai Garuda Indonesia terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, untuk jangka menengah, upaya mengatasi harga tiket mahal dengan menambah armada yang dioperasikan. Termasuk rencana Garuda Indonesia Group yang berencana menambah sekitar 60 pesawat hingga akhir 2022.

"Karena memang jumlah pesawat terbatas, kita di satu sisi jangka menengahnya pesawat garuda supaya manti bisa 120 lagi, sehingga bisa menurunkan harga juga," jelasnya.

Untuk itu, Garuda Indonesia membutuhkan Penyertaan Modal Negara (PMN). Karena proses pencairannya masih menunggu waktu, Kementerian BUMN menginisiasi kerja sama antara Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Garuda Indonesia.

Kolaborasi keduanya berkaitan dengan reparasi pesawat milik Garuda Indonesia, sehingga bisa digunakan kembali. Kendati begitu, belum jelas berapa nominal biaya yang disiapkan melalui kerja sama tersebut.

"Ya kita kan sekarang lagi nunggu PMN tapi belum cair. Sekarang kita ada bridging dengan PPA jadi reparasi, mendatangkan dari reparasi. Dulu kan (pesawat yang tak digunakan) ga di-maintenance. Jadi bertahap harusnya bisa semua operasional akhir tahun," tukasnya.

 

Tambah Kapasitas

Tekan Harga Tiket Pesawat, BNI-Garuda-Lion Bangun Kolaborasi
(Ki - Ka) Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, dan Owner Lion Air Group Rusdi Kirana saat Peluncuran Program Terbang Hemat Bersama Kartu BNI 2022.

Terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan rencana penambahan kapasitas pesawat. Ia mengakui banyak pesawat yang tidak dioperasikan imbas dari pandemi.

"Maskapai itu growing ya. Karena selama covid itu banyak pesawat pesawat yg tidak dioperasikan untuk demi keselamatan, itu bertahan tidak mungkin serta merta (langsung digunakan) sehingga kita juga mengutamakan keselamatan," ujarnya.

Dalam kaitannya terhadap harga tiket pesawat, Menhub Budi meminta seluruh maskapai untuk melakukan penambahan pesawat. Sehingga harga menjadi lebih kompetitif.

"Semuanya, Lion, Batik, Garuda saya minta supaya ada (penambahan)," pungkasnya.

 

Sepakat Turunkan Harga Tiket

Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Pesawat maskapai Lion Air terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (16/5/2019). Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi antara Kementerian Bidang Perekonomian dan Kementerian Perhubungan memutuskan tarif batas atas tiket pesawat turun sebesar 12-16 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengumpulkan dua grup maskapai besar. Langkah ini untuk menurunkan harga tiket pesawat hingga 15 persen.

Penurunan harga tiket 15 persen ini akan dilakukan di jam-jam tertentu saja. Misalnya, di hari biasa, dimana penerbangan memiliki slot lebih banyak penumpang.

Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, penurunan harga ini bisa terjadi dengan adanya bentuk promo. Garuda Indonesia Group dan Lion Air Group memberikan promo khusus bekerja sama dengan BNI, melalui co-branding kartu kredit.

"Jadi gini, ini adalah bagian kita mengumpulkan maskapai ya. Sebenarnya, Garuda dan Lion sudah kita kumpulkan semuanya, dimana Garuda juga sudah membawahi Citilink," kata Budi Karya saat ditemui di Menara BNI, Kamis (25/8/2022).

Atas kerja sama ini, harapannya harga tiket bisa terkendali baik di jam sibuk maupun tidak sibuk. Meski, stimulus awalnya, promo ini ditujukan bagi hari non-peak season atau di Senin-Kamis, tapi bisa juga mengurai di peak season atau Jumat-Minggu.

"Menurut saya, kira-kira 15 persen (penurunan harga tiket pesawat). Waktunya tergantung, biasanya 3-4 hari. Ini kan pelan-pelan. Terutama yang non primetime," kata dia.

Sebelumnya, Menhub Budi mengungkap rencana mengumpulkan maskapai penerbangan dengan BNI saat Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, Rabu (24/8/2022) kemarin. Upaya penurunan harga tiket jadi salah satu topik yang akan dibahas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya