Menteri Teten: Indonesia Punya Peluang Rajai Pasar Tanaman Hias Dunia

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menilai tanaman hias Indonesia punya potensi besar.

oleh Arief Rahman H diperbarui 16 Okt 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2022, 16:00 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menghadiri Pameran Floriculture Indonesia International (FLOII)
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menghadiri Pameran Floriculture Indonesia International (FLOII)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menilai tanaman hias Indonesia punya potensi besar. Salah satunya untuk bisa merajai pangsa pasar tanaman hias di dunia.

Dia mengatakan Indonesia mempunyai peluang besar untuk menguasai pasar tanaman hias baik di dalam negeri maupun untuk pasar ekspor. Dengan begitu, Indonesia tak kalah dengan berbagai negara lain di sisi pengembangan tanaman hias.

Hal ini disampaikannya usai menghadiri Pameran Floriculture Indonesia International (FLOII) yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Florikultura Indonesia di Jakarta, Sabtu, 15 Oktober 2022, kemarin.

"Kita ini justru gudang tanaman hias, kita produsennya. Jadi bagaimana kita mengembangkan sampai nanti kita menguasai market tanaman hias," kata Teten Masduki dalam keterangannya, Minggu (16/10/2022).

Lebih lanjut, Menteri Teten menegaskan bahwa pasar tanaman hias di Indonesia sangat besar. Selain itu, Indonesia juga dikatakan memiliki para ahli tanaman yang dapat mengembangkan tanaman hias lebih baik lagi ke depannya.

"Saya rasa kita punya kemampuan untuk menguasai sektor tanaman hias karena kita marketnya gede dan banyak ahli-ahli yang bisa mengawinsilangkan berbagai varietas yang akan menghasilkan varietas baru," ujarnya.

Menteri Teten menyayangkan saat ini peluang besar itu justru digarap negara lain seperti Thailand dan Belanda. Kedua negara itu hingga kini masih menjadi negara terdepan di bidang tanaman hias, khususnya dari segi komersialisasi.

 

Perlu Pengembangan

Sumber sayuran dan rempah
Ilustrasi Tanaman Hias Credit: pexels.com/Huy

Maka dari itu, dia mengajak para pelaku usaha tanaman hias untuk mengembangkan sektor ini agar memiliki nilai tambah yang lebih besar ke depannya.

Menteri Teten menambahkan dengan digitalisasi, ia yakin bahwa pengembangan ekosistem sektor tanaman hias di Indonesia akan jauh lebih berkembang.

"Perlu dikembangkan dengan digitalisasi karena nantinya akan mengoneksikan antara buyer lewat platform digital. Itu saya kira akan mempercepat atau mengakselerasi perkembangan tanaman hias. Kita kan kaya sekali. Ekosistemnya sekarang yang mesti dibangun," pungkasnya.

 

Ikan Hias

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Menteri Teten ingin UMKM ikut terlibat dalam memanfaatkan potensi ikan hias air tawar kedepannya. Apa lagi pangsa pasar sektor ini diprediksi mencapai USD 8,6 miliar di 2028.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ingin UMKM ikut terlibat dalam memanfaatkan potensi ikan hias air tawar kedepannya. Apa lagi pangsa pasar sektor ini diprediksi mencapai USD 8,6 miliar di 2028.

Angka ini berarti meningkat sekitar 8 persen dibandingkan tahun 2021. Besaran ini mengacu pada data dari The Observatory of Economic Complexity pada 2022. Menurutnya, saat ini permintaan ikan hias dunia terus meningkat. Pada periode 2017-2021 rata-rata tumbuh 4,35 persen per tahun.

"Momentum kenaikan nilai pangsa pasar ikan hias dunia ini, harus dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM ikan hias di Indonesia agar skala bisnisnya bertambah, dan menciptakan lapangan kerja dengan bergabung dalam rantai pasok global pasar ikan hias," kata Menteri Teten, mengutip keterangan resmi, Jumat (14/10/2022).

"Saya berharap, ke depan, share ekspor ikan hias Indonesia di dunia dapat tumbuh menjadi 10 persen atau bahkan 20 persen, dimana saat ini baru 8,65 persen," tambahnya.

 

Kalikan Expo 2022

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ingin UMKM ikut terlibat dalam memanfaatkan potensi ikan hias air tawar kedepannya. Apa lagi pangsa pasar sektor ini diprediksi mencapai USD 8,6 miliar di 2028.

Sebagai salah satu upaya mendorong UMKM di sektor ikan hias, Kemenkop UKM dan start up Kalikan menggelar Kalikan Expo 2022. Bukan sekadar pameran, tetapi juga memperkuat ekosistem usaha UMKM ikan hias air tawar melalui platform digital.

"Saya mengucapkan selamat dan mengapresiasi inisiatif baik ini," kata Menteri Teten.

Lebih lanjut MenKopUKM mengatakan, salah satu cara agar ekonomi Indonesia terus tumbuh pesat adalah dengan memperkuat pemasaran produk melalui digitalisasi. Maka, pemerintah melalui PP Nomor 7 Tahun 2021 Pasal 71(f) telah mengamanatkan agar para pelaku UMKM melakukan perdagangan dan pemasaran produk secara elektronik.

Menteri Teten sangat mengapresiasi platform Kalikan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang telah membuat platform marketplace untuk mempertemukan ekosistem usaha ikan hias air tawar dari hulu hingga hilir secara digital dan membuka peluang pengiriman internasional.

Kalikan Expo 2022

Sebagai salah satu upaya mendorong UMKM di sektor ikan hias, Kemenkop UKM dan start up Kalikan menggelar Kalikan Expo 2022. Bukan sekadar pameran, tetapi juga memperkuat ekosistem usaha UMKM ikan hias air tawar melalui platform digital.

"Saya mengucapkan selamat dan mengapresiasi inisiatif baik ini," kata Menteri Teten.

Lebih lanjut MenKopUKM mengatakan, salah satu cara agar ekonomi Indonesia terus tumbuh pesat adalah dengan memperkuat pemasaran produk melalui digitalisasi. Maka, pemerintah melalui PP Nomor 7 Tahun 2021 Pasal 71(f) telah mengamanatkan agar para pelaku UMKM melakukan perdagangan dan pemasaran produk secara elektronik.

Menteri Teten sangat mengapresiasi platform Kalikan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang telah membuat platform marketplace untuk mempertemukan ekosistem usaha ikan hias air tawar dari hulu hingga hilir secara digital dan membuka peluang pengiriman internasional.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya