Strategi Dekarbonisasi, Antam Gunakan Bahan Bakar Ramah Lingkungan

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terus berupaya dalam membantu pemerintah mencapai target Net Zero Emission 2060.

oleh Fachri pada 01 Nov 2022, 16:35 WIB
Diperbarui 01 Nov 2022, 16:32 WIB
Antam.
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dorong bisnis berkelanjutan. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terus berupaya dalam membantu pemerintah mencapai target Net Zero Emission 2060. Dalam upaya menanggulangi perubahan iklim, Antam selalu memastikan operasional tambang yang dilakukan perusahaannya dilakukan sesuai dengan kaidah pertambangan yang baik (good mining practice).

Salah satu hal yang terus diaplikasikan adalah penggunaan bahan bakar ramah lingkungan dalam seluruh kegiatan operasionalnya. Menurut Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie, perusahaannya sudah memakai bahan bakar tersebut sejak 2019 silam. 

“Sejak 2019, Antam sudah melakukan inisiasi penggunaan bahan bakar B20 dan pada tahun ini Antam pun mulai menggunakan bahan bakar B30 untuk kendaraan operasional tambang," katanya.

"Selain itu, kami juga memanfaatkan tenaga surya dengan menggunakan panel surya untuk penerangan jalan tambang di beberapa unit bisnis, dan penyediaan fasilitas penerangan jalan umum dengan teknologi panel surya di sekitar wilayah tambang emas Antam di Pongkor, Jawa Barat,” imbuh Faisal.

Antam juga telah menyusun roadmap dekarbonisasi sebagai komitmen mengurangi emisi gas rumah kaca dan menciptakan bisnis berkelanjutan. 

“Kami juga sudah menyusun roadmap dekarbonisasi, sejalan dengan komitmen perusahaan sebagai anggota MIND ID untuk menjalankan operasional yang berkelanjutan,” jelas Faisal.

Faisal juga menjelaskan bahwa Antam memiliki rencana untuk melakukan substitusi industrial diesel oil (IDO) dengan B30 untuk coal firing system (CFS), ladle preheating, dan hot air generator (HAG) pada shot making di Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel Kolaka.

“Kami juga sedang dalam tahap uji lapangan dalam penggunaan co-firing di PLTU UBP Nikel Kolaka dan anak usaha,” imbuhnya.

Antam juga melakukan pencarian sumber energi baru terbarukan, atau energi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Faisal juga menyebut, perusahaannya menerapkan sistem pemantauan dan evaluasi berkala untuk menurunkan konsumsi energi.

“Secara berkala kami melakukan pemantauan dan evaluasi pengelolaan lingkungan yang dilakukan manajer energi dan auditor energi yang tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi," jelasnya.

Faisal pun menyebut, perusahaannya menjalankan kegiatan operasi dengan memperhatikan pengelolaan lingkungan. 

“Kami terus melakukan efisiensi energi, transisi energi dan penurunan emisi, pengelolaan limbah yang baik serta pengelolaan lingkungan sesuai ketentuan yang berlaku,” tutupnya.

Dengan berbagai strategi yang dilakukan, Antam terus berupaya menerapkan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan guna menciptakan lingkungan yang lebih terjaga.

 

(*) 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya