7 Tahun Rugi, Anak Usaha Krakatau Steel Justru Cuan di Masa Pandemi

Dalam 3 tahun terakhir ini menjadi masa keemasan PT Krakatau Pipe Industries, setelah 7 tahun sebelumnya merugi.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Des 2022, 16:21 WIB
Diterbitkan 14 Des 2022, 20:20 WIB
Dalam 3 tahun terakhir ini menjadi masa keemasan PT Krakatau Pipe Industries, setelah 7 tahun sebelumnya merugi.
Dalam 3 tahun terakhir ini menjadi masa keemasan PT Krakatau Pipe Industries, setelah 7 tahun sebelumnya merugi.

Liputan6.com, Jakarta Dalam 3 tahun terakhir ini menjadi masa keemasan PT Krakatau Pipe Industries, setelah 7 tahun sebelumnya merugi.

Ternyata masa pandemi tidak sepenuhnya menjadi musim paceklik bagi PT Krakatau Pipe Industries, yang merupakan anak perusahaan PT Krakatau Steel. PT KPI justru banjir cuan.

Direksi PT Krakatau Pipe Industries atau PT KPI pun menuturkan kisah dramatis perjuangan mereka berbalik menjadi positif setelah 7 tahun minus.

"Di awal pandemi kami banyak terkejut dengan kondisi, karyawan terpapar covid, produksi berhenti, pengapalan tidak berjalan, pelabuhan stop operasi dan lain lain, tapi kita tidak tinggal diam, terus melakukan berbagai strategi, " ujar Direktur Komersial PT KPI Denny Prasetya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (14/12/2022).

Kisah perjuangan di saat pandemi juga diungkap Direktur Keuangan PT KPI , Eddy Rukman, yang mengakibatkan banyak pekerjaan dan pembayaran tertunda.

"Pada waktu itu, misalnya barang udah siap, udah mau shipment, di sana lockdown, atau misalnya lagi, barang udah kita produksi, project ditunda. Artinya cash flow yg keluar masuk terhambat, penerimaan uang jadi mundur," papar Direktur Keuangan PT KPI Eddy Rukman.

Eddy Rukman mengungkap jurus terbaik perusahaan mencetak profit. "Kuncinya adalah effisiensi yang massif dan improvement di segala bidang, Alhamdulilah 3 tahun ini selalu profit," jelas Eddy.

Eddy Rukman juga memaparkan data di tahun 2018 mereka meraih revenue 8,7 juta US dolar, di tahun 2019 revenue USD 5 juta  dan di 2022 revenue skitar Rp 2,5 Triliun.

Untuk menghadapi tahun 2023 mereka tetap optimis. Dengan skenario resesi pun diantisipasi adanya penurunan permintaan sekitar 10 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pembangunan Konstruksi

Krakatau Steel
(Foto: Krakatau Steel)

Bahkan dengan pembangunan konstruksi dan infrastruktur di ibu kota negara baru atau di lahan migas, mereka optimis banyak kebutuhan untuk pipa baja , misalnya untuk pelabuhan, pipa air dan jembatan.

Bahkan dunia migas sejak 2020 market bergairah justru banyak project migas baru misalnya dari Pertamina dan Medco yang melakukan pemesanan.

Direktur Produksi PT KPI Wahyu Wirawan , menyebutkan rekor produksi di bulan Juli 2022 dan rekor shipment (pengapalan) di bulan September, 15 ribu ton per bulan.

PT Krakatau Pipe Industies memproduksi pipa baja berukuran diameter 2 inchi hingga diameter 2 meter untuk keperluan industri manufaktur, konstruksi dan infrastruktur.

Dalam podcast logam, logis dan gamblang yang berlangsung dengan hangat dan terbuka, para Direksi PT KPI yang hadir adalah Direktur Komersial, Denny Prasetya, Direktur Keuangan, Eddy Rukman dan Direktur Produksi, Wahyu Wirawan. Mereka bersepakat untuk meningkatkan kualitas produk dan daya saing untuk kembali menjadi market leader. PT KPI yang beberapa kali mendapat kepercayaan global market dengan ekspor menilai saat ini prioritas untuk memenuhi pasar lokal.


Krakatau Steel Lunasi Utang Rp 3,3 T ke Commerzbank, Erick Thohir: Good Job!

Menteri BUMNRI Erick Thohir mengatakan sukses merestrukturisasi dan transformasi keuangan PT Krakatau Steel Tbk.
Menteri BUMNRI Erick Thohir mengatakan sukses merestrukturisasi dan transformasi keuangan PT Krakatau Steel Tbk.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, akhirnya melunasi utang Commerzbank setelah melakukan pembayaran pada tanggal 12 Oktober 2022 senilai total USD 216.02 juta atau setara dengan Rp3,3 triliun.

Hal ini pun mendapatkan tanggapan positif dari Menteri BUMN Erick Thohir. Mantan Presiden Inter Milan tersebut memberikan apresiasi kepada Krakatau Steel.

"Good job @krakatau.steel," tulis Erick Thohir lewat akun Instagram-nya @erickthohir, dikutip Sabtu (15/10/2022).

Dikutip dari laman resmi Krakatau Steel, Commerzbank AG adalah bank terbesar kedua di Jerman yang merupakan kreditur Krakatau Steel dalam membangun pabrik Hot Strip Mill ke 2 (HSM2).

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, menjelaskan bahwa pelunasan seluruh pinjaman terutang kepada Commerzbank AG ini, merupakan bagian dari strategi perusahaan ke depan dalam memperkuat bisnis intinya.

"Krakatau Steel sudah membayar total USD487,7 juta atau sebesar Rp7,4 triliun dalam 2,5 tahun terakhir ini sejak dimulainya proses restrukturisasi," kata Silmy.

Adapun rincian pembayaran utang Krakatau Steel yang sudah dibayar pada periode dari 2020-2022, yaitu terdiri dari utang Tranche A sebesar USD27,7 juta, Tranche B sebesar USD200 juta, dan pinjaman kepada Commerzbank AG sebesar USD260 juta.

Silmy menegaskan  mulai dari tahun 2020 tren peningkatan kinerja Krakatau Steel semakin membaik dari waktu ke waktu. Krakatau Steel akan terus mempertahankan konsistensi ini dengan menjadi lebih kompetitif, meningkatkan penjualan dengan memaksimalkan potensi dan kapabilitas yang dimiliki.

Sebagai informasi, tercatat pada semester I-2022, Krakatau Steel ini mampu meraih pendapatan USD 1,34 miliar atau naik 27,61 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yakni USD 1,05 miliar.

Pada tahun 2019, Krakatau Steel merupakan salah satu BUMN yang pernah merestrukturisasi utang terbesar di Indonesia, yakni totalnya mencapai sekitar USD2 miliar atau Rp 30 triliun. Adapun proses restrukturisasi utang Krakatau Steel ini berlangsung selama sembilan tahun dari 2019 sampai 2027.


Lawan Baja Impor Ilegal, Erick Thohir Restui Krakatau Steel Rights Issue

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk resmi meluncurkan logo baru perusahaan jelang hari jadinya yang ke 50 pada 31 Agustus 2020 mendatang.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk resmi meluncurkan logo baru perusahaan jelang hari jadinya yang ke 50 pada 31 Agustus 2020 mendatang.

Menteri BUMN Erick Thohir merestui PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) melakuka aksi korporasi Rights Issue. Tujuan Krakatau Steel untuk melepas saham kembali ini guna membangun industri baja dalam negeri.

Menurut temuannya, industri baja kini tengah dihadapkan dengan tantangan. Salah satunya adanya impor baja ilegal. Praktik ini dinilai sangat merugikan Krakatau Steel.

Maka, penambahan modal melalui skema right issue menjadi salah satu jalan yang dipilih Erick Thohir. Harapannya, mampu memperkyat ekosistem industri baja nasional.

"Artinya, ini baja impor ada yang resmi dan ada yang selundupan, ini kan akhirnya enggak bagus buat membangun industri kita, itu kenapa kita di Krakatau Steel kita restrukturisasi, yang delapan tahun berturut turut rugi sekarang sudah untung Rp 800 miliar," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (18/8/2022).

Di samping itu, Erick juga membidik adanya investasi baru, meski ia tak mengungkap besaran nilainya. Dengan begitu, Krakatau Steel memerlukan modal tersebut. Sehingga investasi baru nantinya tak sebatas pengadaan proyek yang merugikan.

"Ini yang saya enggak suka, selalu direksi-direksi BUMN, saya enggak bilang yang sekarang, yang sebelum-sebelumnya bikin proyek yang enggak jelas, akhirnya banyak yang mangkrak," tegasnya.

Tak berhenti di situ, Erick menyampaikan Krakatau Steel pun menggandeng Posco dalam memperbaiki industri baja nasional. Posco nantinya fokus pada lempengan mobil untuk kendaraan baterai listrik.

Erick menilai fokus ini merupakan bagian dari ekosistem kendaraan listrik yang mana Hyundai membuat mobil, LG untuk baterai, maka Krakatau Steel dan Posco bikin lempengan mobilnya.

"Ini ekosistem yang tadinya kalau enggak ada barang ini ya impor, itu proyek 3,2 miliar dolar AS atau Rp 50 triliun lebih, 50:50, ini yang kita dorong," ucap Erick Thohir.

Untuk diketahui, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk akan menjual saham jenis saham dalam pertepel dengan metode privatisasi Right Issue yang akan digunakan untuk pembayaran utang. Selain itu untuk pengembangan usaha perusahaan. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya