Liputan6.com, Jakarta PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina berkomitmen dalam mendukung transisi energi melalui penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) pada sektor transportasi. Rencananya, ada 300 unit sepeda motor yang akan dikonversi ke bahan bakar ramah lingkungan tersebut.
Direktur Keuangan PGN Fadjar Widodo mengatakan, pihaknya siap memberikan layanan gas bumi untuk kendaraan dengan nama produk Gasku. Rencananya, perusahaan akan meluncurkan pilot project konversi CNG untuk 300 unit Sepeda Motor di DKI Jakarta dan Semarang. Proyek konversi CNG akan dilakukan PGN pada kuartal I 2023 ini.
Baca Juga
"Gasku dapat menjadi pilihan energi di masa transisi menuju penggunaan energi baru terbarukan,” kata Fadjar, dalam keterangan tertulis, Kamis (16/2/2022).
Advertisement
Fadjar mengungkapkan, keunggulan yang akan dirasakan pengguna Gasku, yaitu merasakan efisiensi biaya. PGN menyediakan BBG dengan harga Rp 4.500 per Liter Setara Premium (LSP), sehingga dengan harga ini cukup terjangkau.
Kombinasi Gas dan BBM
Kendaraan yang telah dikonversi menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG) Gasku tetap dapat menggunakan BBM, karena operasi bahan bakar menjadi dual fuel atau kombinasi BBM dan gas. Untuk penggunaannya setiap kendaraan akan dipasang converter kit untuk bisa menggunakan CNG yang tersimpan dalam tabung.
"Pengguna bisa fleksibel dalam memilih bahan bakar. Dengan menggunakan BBG, maka pengguna bisa lebih berhemat. Terlebih lagi, Gasku akan menambah jumlah bahan bakar kendaraan, sehingga jarak yang ditempuh dapat lebih jauh," jelas Fadjar.
Untuk kendaraan, saat ini gas bumi yang digunakan adalah dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) namun tidak menutup kemungkinan dapat dikembangkan melalui Liquified Natural Gas (LNG) untuk kendaraan dengan jarak tempuh yang lebih jauh.
Ramah Lingkungan
Komposisi utama Gasku adalah metana, menjadikan Gasku ramah lingkungan karena metana termasuk bahan bakar bersih beroktan tinggi. Maka Gasku memberikan manfaat performa mesin yang baik dan gas buang yang ramah lingkungan. Gasku juga rendah emisi, sehingga menjadikan mesin lebih bersih dan bebas asap.
Dengan mempertahankan kualitas manfaat BBG yang hemat dan ramah lingkungan, PGN siap memasifkan BBG untuk kendaraan umum, sepeda motor dan truk/bus. Sebelumnya, BBG kebanyakan dipakai oleh bajaj, taksi, kendaraan penumpang, dan Trans Semarang.
"Rancangan kami, Gasku untuk sepeda motor akan dikemas dalam tabung CNG berdiameter 14 cm dan tinggi sekitar 50 cm. Ukuran ini cukup ringkas sehingga memungkinkan penempatan yang aman di sebelah kiri dan kanan kolom kemudi, tanpa mengurangi kenyamanan berkendara," terangnya.
Ada 2 Tabung CNG berbahan baja dan berstandar keselamatan tinggi memiliki kapasitas total 2.5 LSP dapat mendukung daya jelajah hingga 100 km dalam sekali pengisian penuh.
Fadjar menerangkan, penggunaan Gasku pada sepeda motor dapat meningkatkan kesejahteraan atas potensi penghematan harga bahan bakar hingga 55 persen setara Rp 5 juta per tahun dengan rata-rata konsumsi 2,5 liter BBM pertalite per hari.
Advertisement
Tekan Subsidi BBM
Selain itu, juga bermanfaat untuk membantu menekan beban subsidi BBM dan ketergantungan impor BBM setara 91 ribu kilo liter per tahun untuk 100 ribu unit sepeda motor.
Sedangkan untuk truk, PGN telah melakukan uji coba Diesel Dual Fuel (DDF) untuk 3 mobil tanki BBM milik Pertamina.
Pengisian BBG saat ini dapat dilakukan di 19 lokasi pengisian di Jakarta, Bekasi, dan Bogor. Beberapa diantaranya SPBG PGN Kantor Pusat, SPBG Klender, SPBG Pemuda, SPBG Gandaria, SPBG Daan Mogot, SPBG Pondok Ungu, SPBG Karawang, dan SPBG Citeureup.
"PGN ingin hadir di masa transisi ini dan berperan dalam menciptakan ekosistem pemanfaatan BBG untuk kendaraan di Indonesia. Harapan besar kami, mulai tahun 2023 dan tahun-tahun berikutnya, kendaraan berBBG semakin meningkat. Dengan begitu, PGN semakin terpacu dalam menyediakan energi ramah lingkungan dengan harga terjangkau untuk kendaraan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.