Pemkot Tangerang Targetkan Bisa Cetak 1.000 Eksportir Baru

Targetkan bisa cetak seribu eksportir di Kota Tangerang, Pemkot setempat gandeng Sekolah Ekspor besutan Handito Joewono. Nantinya mulai dari pelaku UMKM, UKM hingga mahasiswa, akan dibekali ilmu eksportir.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 30 Mei 2023, 20:30 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2023, 20:30 WIB
Target Cetak Seribu Eksportir di Kota Tangerang, Pemkot Gandeng Sekolah Ekspor Besutan Handito Joewono
Targetkan bisa cetak seribu eksportir di Kota Tangerang, Pemkot setempat gandeng Sekolah Ekspor besutan Handito Joewono. Nantinya mulai dari pelaku UMKM, UKM hingga mahasiswa, akan dibekali ilmu eksportir.

Liputan6.com, Jakarta Targetkan bisa cetak seribu eksportir di Kota Tangerang, Pemkot setempat gandeng Sekolah Ekspor besutan Handito Joewono. Nantinya mulai dari pelaku UMKM, UKM hingga mahasiswa, akan dibekali ilmu eksportir.

"Kami kerjasama dengan Pemkot Tangerang, untuk ada seribu eksportir dalam dua tahun kedepan. Khususnya anak-anak muda, generasi milenial," kata Handito, Selasa (30/5/2023).

Sebagai langkah awal, pihaknya melatih puluhan asesor untuk memiliki kompetisi ekspor, yang selanjutnya akan diuji kompetisikan sebagai calon asesor ekspor Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Para asesor tersebut harus memenuhi enam skema kompetisi untuk dilakukan uji kompetisi oleh LSP LPK Sekolah Ekspor Nasional.

"Yakni klaster pengembangan pasar ekspor, penanganan pengiriman ekspor, penyiapan produk berstandar ekspor, pengelolaan bisnis ekspor digital, dan lainnya," ungkap Handito.

Diharapkan, ribuan asesor lahir untuk membantu menciptakan eksportir anak bangsa yang secara konsisten bisa melebarkan sayap dagangnya hingga ke pasar internasional.

"Menurut catatan Bea dan Cukai tahun lalu, tidak lebih dari 15 ribu perusahaan ekspor di Indonesia. Kalau 15 ribu, 1 perusahaan punya 3 saja ahli ekspor, itu sedikit banget," katanya.

 

Eksportir Baru

UMKM Diajak Manfaatkan Fasilitas GSP Ekspor Produk ke AS
Pekerja membuat mebel di kawasan Tangerang, Selasa (3/11/2020). Kementerian Koperasi dan UKM mengajak para pelaku UMKM yang telah siap mengekspor untuk memanfaatkan Generalized System of Preference (GSP). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kedepan, selain Kota Tangerang ditargetkan memiliki seribu eksportir baru, pemerintah juga menargetkan bisa mencetak 500 ribu eksportir baru di tahun 2030. Hal ini dilakukan juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan dilaksanakaan dengan standar yang tinggi.

"Sehingga, pada perjanjian perdagangan bebas antar negara, tidak hanya negara lain memanfaatkan pasar Indonesia, kita pun harus bisa memanfaatkan pasar internasional, harus berani," katanya.

Sementara, Kadis Ketenagakerjaan Kota Tangerang, Ujang Hendra mengungkapkan, ada 125 ribu pelaku UMKM di wilayah Kota Tangerang. Mereka, katanya, memiliki peluang kompetisi tinggi untuk dijadikan sebagai eksportir.

"Dalam waktu dekat, pelatihan lewat LPK di Larangan, akan melatih seratus pelaku UMKM dan juga pedagang Cipadu. Sisanya, kita punya tiga LPK lain seperti di Cibodas, Cipondoh, dan Benda kita khususkan untuk melatih calon eksportir milenial," katanya.

Menkop Teten Masduki Klaim Sudah Cetak 390 Ribu Wirausaha Baru

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Penyerahan KUR Klaster dan Pembiayaan Dana Bergulir, di Istana Negara, Senin (19/12/2022).
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Penyerahan KUR Klaster dan Pembiayaan Dana Bergulir, di Istana Negara, Senin (19/12/2022).

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki tengah mengejar target 1 juta wirausaha baru pada 2024 mendatang. Per akhir 2022, sudah tercipta sebanyak 392.847 wirausaha baru yang didorong Teten.

Capaian ini berarti hampir setengah jalan dari target yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu. Diketahui, ini merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024. Tujuannya mewujudkan target rasio kewirausahaan 3,95 persen.

Teten mengatakan, target tersebut dapat tercapai melalui kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. Pembagiannya, pemerintah pusat memiliki tanggung jawab untuk mencetak 600 ribu wirausaha baru, sedangkan 400 ribu sisanya menjadi tugas bagi pemerintah daerah.

"Hingga akhir 2022, kami sudah mencetak 392.847 wirausaha lewat berbagai strategi yang dirancang oleh KemenKopUKM, mulai dari program inkubasi usaha, digitalisasi KUMKM, konsultasi bisnis dan pendampingan, kegiatan pengembangan kewirausahaan di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), hingga pendataan lengkap di masing-masing daerah," kata Menteri Teten Masduki dalam keterangannya, Senin (15/5/2023).

 

36 Kegiatan

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkap syarat Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2045 mendatang. Salah satunya adalah jumlah rasio pengusaha atau wirausaha
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkap syarat Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2045 mendatang. Salah satunya adalah jumlah rasio pengusaha atau wirausaha yang harus semakin banyak.

Sepanjang 2022 Kemenkop UKM telah melakukan 36 kegiatan pengembangan kewirausahaan, baik yang dilakukan untuk calon wirausaha, wirausaha pemula, dan wirausaha mapan.

Dari situ Kemenkop UKM berhasil melakukan pendampingan kepada 36.821 wirausaha, dengan rincian sebanyak 17.790 merupakan calon wirausaha, 16.144 wirausaha pemula, dan 2.887 wirausaha mapan.

“Untuk pengembangan kewirausahaan tahun ini, kami akan mengagendakan berbagai kegiatan untuk mengulang sukses di tahun 2022, dengan beragam inovasi yang kami harapkan dapat lebih banyak menghasilkan wirausaha baru yang berkualutas,” ujar Menteri Teten.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya