Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta Muhammadiyah ikut terlibat dalam melahirkan pengusaha untuk mengembangkan ekonomi umat. Salah satunya ditujukan pada Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta.
Menteri Teten Masduki melihat peluang lahirnya pengusaha sejak dini atau saat masa muda. Dia juga menyebut dalam upaya menghadirkan pengusaha, Muhammadiyah bisa berkolaborasi dengan sejumlah program yang ada.
Baca Juga
"Kami coba kolaborasikan dengan program yang ada di Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) dan swasta. Kami sudah punya semacam model dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, bagaimana ini supaya berkelanjutan dalam membangun ekosistem entrepreneurship," kata MenKopUKM Teten Masduki dalam acara ground breaking ceremony Mu’allimin Sport Center Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (3/6/2023).
Advertisement
Teten meminta, penyiapan pengusaha perlu dilakukan sejak muda agar ekosistem bisa disiapkan dalam bentuk inkubasi. Sehingga melahirkan entrepreneur berdaya saing dan juga berkemampuan inovasi, terutama menguasai teknologi. Menteri Teten mengatakan, Muhammadiyah melalui Madrasah Mu’allimin sudah sejak lama melahirkan para tokoh bangsa, menjaga bangsa ini dengan tetap mengedepankan nilai-nilai kebangsaan.
"Saya melihat bahwa Madrasah Mu’allimin bisa menjadi center of execellent, menyiapkan benih-benih enterpreneur untuk memajukan ekonomi keumatan," ungkapnya.
Ia mengatakan, dalam menyiapkan entrepreneur diperlukan dua skema. Yakni melalui inkubasi dan juga lembaga pembiayaan.
"Ini persis seperti yang dilakukan KemenKopUKM dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, lembaga pembiayaan dihubungkan dengan market yang dipersiapkan seperti e-commerce dan offtaker lainnya," kata Menkop Teten.
Menuju 2045
Lebih lanjut, Mebkop Teten upaya Madrasah Mu'allimin dalam melahirkan pengusaha bisa berkontribusi pada peningkatan rasio kewirausahaan. Dimana, pada 2045 mendatang ditarget ada 4 persen penduduk Indonesia merupakan pengusaha.
"Saat ini kita baru mencapai 3,47 persen, Muhammadiyah memiliki jaringan kampus yang sangat besar. Diharapkan Muhammadiyah menjadi di depan melahirkan entrepreneur-entrepreneur berkualitas," kata MenKopUKM.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir berterima kasih atas dukungan Pemerintah dalam mengembangkan Madrasah Mu’allimin.
"Terima kasih kepada Pak Teten yang akan membuka akses kewirausahaan bagi para pelajar. Hal ini sebagaimana komitmen Presiden Joko Widodo untuk memajukan ekonomi bangsa salah satunya lewat Muhammadiyah melalui sekolah atau madrasah," ucapnya.
Terkait pembangunan Mu’allimin Sport Center, Haedar mengatakan, fasilitas pengembangan Madrasah Mu’allimin sebelumnya ada kampus, masjid, juga hadir tempat olahraga. Sehingga kebutuhan rohani, intelektual, dan fisik bisa tumbuh seimbang bagi generasi penerus bangsa.
"Dari sisi entrepreneur, sejak dahulu umat Islam sudah punya kekuatan usaha, bahkan Muhammadiyah basis kekuatannya juga berbasis wirausaha, sehingga terintegrasi maupun kolaborasi terus dilakukan dalam membangun sisi intelektual, fisik jasmani, maupun ekonomi. Mempersiapkan embrio dalam menghasilkan umat yang berkualitas," ujar Haedar.
Advertisement
Generasi Muda
Senada, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap, Madrasah Mu’allimin menjadi cikal bakal dari pemikiran tentang bangsa. Generasi muda yang bermanfaat serta patriotif dalam memajukan Indonesia menjadi Indonesia Emas tahun 2045.
"Apa yang dikembangkan Muhammadiyah bukan hanya tentang Islam, tapi bagaimana seluruh ekosistem kehidupan menjadi lebih maju," kata Budi.
Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta melakukan ground breaking pembangunan Mu’allimin Sport Center. Di mana fasilitas tersebut didukung penuh oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Mu’allimin Sport Center dibangun di kawasan Madrasah Mu’allimin yang memiliki total lahan mencapai 7,4 hektare (ha).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut MenKopUKM Teten Masduki, Menhub Budi Karya Sumadi, serta Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan pengurus PP Muhammadiyah.
Belajar dari Korea
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta pegiat UMKM di Indonesia bisa mencontoh kesuksesan pengembangan UMKM di Korea Selatan. Utamanya dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatif.
Hal ini disampaikan Menkop Teten Masduki usai melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan.
Lawatannya itu bermaksud menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri UKM dan Startups (MSS) Korea Selatan Hong Jong-hak sekaligus hadir dalam acara perayaan 50 tahun hubungan diplomatik antara Korea Selatan dan Indonesia.
Menurutnya, Korea Selatan merupakan negara yang menjadi tolok ukur dalam mengembangkan UMKM dan startup. Hal ini terlihat dari ekosistem startup yang sudah sangat berkembang di Korea Selatan.
"Indonesia dapat belajar banyak dari Korea Selatan karena Indonesia merupakan negara ranking 6 dengan startup terbanyak di dunia," ujar Teten dalam keterangannya, Senin (29/5/2023).
"Kami sangat mengapresiasi Pemerintah Korea Selatan yang telah menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan Indonesia, kerja sama ini sangat berguna dan akan kami lanjutkan ke depannya," imbuhnya.
Selain melakukan pertemuan dengan Menteri MSS Korea, Menkop Teten juga berkunjung ke beberapa inkubator startup yang tersebar di Kota Seoul. Salah satu yang dikunjungi adalah TIPS Town, yang merupakan lembaga inkubator yang diinisiasi oleh Pemerintah Korea Selatan yang berperan dalam memfasilitasi startup dalam mendapatkan investasi dari venture capital.
Selain itu, kunjungan juga dilakukan ke Seoul Startup Hub yang merupakan lembaga yang didirikan oleh Pemerintah Kota Seoul untuk mendukung pengembangan startup. Lembaga ini tidak hanya memberikan program mentorship dan pembiayaan bagi startup, tetapi juga menyediakan sarana teknologi bagi startup untuk membuat inovasi produk sesuai dengan permintaan pasar.
Advertisement