Liputan6.com, Jakarta Harga emas stabil pada hari Selasa, didukung oleh penurunan imbal hasil obligasi dan dolar AS. Meskipun ekspektasi bahwa Federal Reserve kemungkinan akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama setelah data AS yang kuat.
Dikutip dari CNBC, Rabu (16/8/2023), harga emas di pasar spot datar di USD 1.907,60 per ons pada pukul 11:14 EDT (1514 GMT), setelah mencapai level terendah sejak 29 Juni di USD 1.895,50 di awal sesi. Harga emas berjangka AS turun 0,2% menjadi USD 1.940,20.
Penjualan ritel AS melonjak 0,7% bulan lalu, Departemen Perdagangan mengatakan pada hari Selasa, menunjukkan ekonomi terus berkembang di awal kuartal ketiga. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penjualan ritel akan naik 0,4%.
Baca Juga
"Laporan penjualan ritel mengesankan lainnya, yang menunjukkan ekonomi tidak melemah dan itu akan memaksa Fed untuk mempertahankan prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut," kata Edward Moya, analis pasar senior Amerika di OANDA.
Advertisement
“Harga emas dunia USD 1.900 per ons adalah level kunci bagi banyak trader saat mereka fokus pada emas. Kadang-kadang dapat diperdagangkan dengan sangat teknis dan kami dapat melihat beberapa dukungan utama di sekitar level ini untuk harga emas," tambahnya.
Imbal Hasil Obligasi AS
Setelah menawarkan beberapa kelonggaran, imbal hasil obligasi AS 10 tahun turun setelah mencapai tertinggi hampir 10 bulan sebelumnya. Indeks dolar turun 0,3% terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Menurut Alat FedWatch CME, kemungkinan bahwa Fed akan membiarkan suku bunga tidak berubah tahun ini adalah sebesar 57%. The Fed sejak Maret 2022 menaikkan suku bunga acuan semalam sebesar 525 basis poin ke kisaran 5,25%-5,50% saat ini.
Suku bunga tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan.
Indikasi sentimen, kepemilikan dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, turun ke level terendah sejak Januari 2020 pada hari Senin.
Begini Cara Prediksi Harga Emas, Ternyata Mudah
Harga emas terus dipantau para investor. Banyak hal yang mempengaruhi harga emas dunia. Saat ini, harga emas dunia dibandrol di 1.914,74 per ons. Harga emas ini naik tipis jika dibandingkan pada akhir pekan kemarin.
Analis mengatakan bahwa pelemahan jangka pendek harga emas dapat dilihat sebagai peluang beli karena pasar menunggu pemicu baru untuk memicu reli yang lebih luas.
Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank, mengatakan dia juga melihat harga emas dunia berjuang karena biaya peluang untuk menahan logam mulia terus meningkat. Dia menambahkan bahwa investor frustrasi memegang emas karena mereka melikuidasi posisi mereka dan pindah ke pasar ekuitas.
Dia mengatakan bahwa dengan ekonomi AS tetap cukup tangguh dalam menghadapi kenaikan suku bunga agresif Federal Reserve, tidak ada urgensi bagi investor untuk masuk ke emas. Dia menambahkan bahwa pasar emas sedang menunggu pemicu yang tepat, yang bisa memakan waktu lama.
Analis mencatat bahwa pasar tetap fokus pada data ekonomi karena Federal Reserve tetap membuka opsinya dan tetap bergantung pada data. Masalah bagi para trader dan investor adalah bahwa data tersebut masih belum memberikan panduan yang jelas.
Â
Advertisement
Cara Prediksi
Dengan berbagai sentimen, sebenarnya, sebagai investor bisa prediksi harga emas ke depannya.Â
Dikutip dari Bank OCBC NISP, Senin (14/8/2023), kapan harga emas turun adalah hal yang bersifat dinamis atau berubah-ubah dalam jangka waktu tertentu.
Terjadinya penurunan harga emas tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang telah disebutkan di atas.
Tahun 2021 lalu misalnya, emas mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya, yakni dari Rp13.000 menjadi Rp922 per gram.
Kejadian ini dianalisa oleh direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assyuabi dan disebutkan hal tersebut disebabkan adanya pergerakan harga emas di pasar internasional.
Oleh karena itu, untuk mengetahui kapan harga emas turun, Anda sebetulnya bisa melihat apakah ekonomi AS atau Eropa sedang baik-baik saja atau justru terdapat ancaman krisis dalam waktu mendatang.Pasalnya, nilai emas berisiko mengalami pemerosotan apabila mata uang di AS atau Eropa sedang membaik.
Contoh, mata uang dolar AS menguat pada tahun 2018 lantaran timbulnya ketegangan geopolitik serta kenaikan suku bunga.
Ini kemudian mendorong investor lebih tertarik berinvestasi pada dolar AS dan mengakibatkan penurunan nilai emas.
Itulah beberapa faktor yang dapat dijadikan indikator untuk menilai kapan harga emas turun atau naik. Dengan begitu, Anda dapat membuat keputusan investasi dengan tepat dan lebih untung.