Liputan6.com, Jakarta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia meluncurkan ASEAN-BAC Indonesia’s Chairmanship Legacy Projects, pada Senin 4 September 2023.
Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, bahwa Legacy Project yang ini terdiri dari 7 inisiatif yang menekan lima prioritas ekonomi utama pada keketuaan Indonesia dalam ASEAN-BAC yaitu Peace, Prosperity, People, Planet, dan Partnership.
Baca Juga
"Proyek-proyek tersebut mencakup lima agenda prioritas kebijakan yang kami garis bawahi selama kepemimpinan (Indonesia di ASEAN) tahun ini, mulai dari pemberdayaan UMKM yang menghubungkan masyarakat secara visual, memastikan ketahanan pangan, dan Ketahanan Kesehatan," kata Arsjad dalam acara ASEAN Business & Invesment Summit ke 2 di Sultan Hotel, Jakarta Senin (4/9/2023).
Advertisement
"(Salah satu dari inisiatif) juga diharapkan dapat mendekarbonisasi perekonomian dan investasi kita, serta memperlancar perdagangan dengan negara-negara ASEAN," ucapnya.
7 inisiatif itu adalah ASEAN QR Code, Marketplace Lending Platform, Wiki Entrepreneur, ASEAN Net Zero Hub, Carbon Centre of Excellence, ASEAN One Shot Campaign, Inclusive Closed-Loop Model for Agricultural Products, dan ASEAN Business Entity.
Legacy Lead of ASEAN QR Code, Pandu Sjahrir menyoroti 6 negara ASEAN termasuk Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam yang telah bersatu untuk berkolaborasi dalam pembayaran lintas batas ASEAN menggunakan teknologi kode QR.
Pandu membeberkan contoh, fase percontoha pembayaran QR lintas batas di Indonesia Thailand diluncurkan pada 17 Agustus 2021, dan telah berjalan dengan sukses sejak saat itu.
Ada juga QR lintas batas Indonesia Malaysia yang mengikuti jejak tersebut, dengan penggunaan komersial dimulai di 2023 ini. "Kemajuan kami dalam pembayaran lintas batas merupakan lompatan maju yang signifikan dalam komitmen kami terhadap kerja sama dan integrasi ekonomi regional," tutur Pandu.
Rencana ke Seluruh ASEAN
Terkait proyek Wiki Entrepreneur, Aldi Haryopratomo, Legacy Lead of Wiki Entrepreneur mengungkapkan bahwa pihaknya berencana menerapkan platform ini di seluruh ASEAN.
"Untuk itu seluruh informasi yang dikumpulkan dapat diakses dalam bahasa Thailand, Vietnam, Tagalog dan bahasa di negara ASEAN lainnya. Kami berharap dapat bekerja sama dengan organisasi Anda sehingga UMKM ASEAN lainnya dapat mendunia," bebernya.
Legacy Lead of ASEAN Net Zero Hub and Carbon Centre of Excellence, Dharsono Hartono, mengatakan bahwa ia turut bangga mengumumkan meluncurkan Aliansi ASEAN di pasar karbon atau ACM.
"ASEAN Net Zero Hub bertujuan untuk memainkan peran penting dalam mendorong kolaborasi dan koordinasi di antara beragam pemangku kepentingan dan memungkinkan upaya serta strategi menuju tujuan bersama untuk mencapai emisi nol bersih," imbuh Dharsono.
Advertisement