Klaim Mendag: Harga Beras Mulai Turun, Jagung Kurang Pasokan

Mendag mengatakan masyarakat tak perlu khawatir karena stok beras yang dimiliki melimpah. Bahkan, harga beras di beberapa wilayah juga sudah turun.

oleh Elza Hayarana Sahira diperbarui 09 Okt 2023, 21:48 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2023, 21:43 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan di kantor Kementerian Perdagangan, Senin, (9/10/2023). Ia menyebutkan pengaturan Social Commerce perlu dilakukan agar tidak menganggu ekonomi. (Elza/Liputan6.com)
Mendag mengatakan masyarakat tak perlu khawatir karena stok beras yang dimiliki melimpah. Bahkan, harga beras di beberapa wilayah juga sudah turun.. (Elza/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menghadiri rapat internal bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya di Istana Merdeka, hari ini. Rapat tersebut membahas soal stabilisasi harga beras hingga gula.

Soal beras, Mendag mengatakan masyarakat tak perlu khawatir karena stok yang dimiliki melimpah. Bahkan, harga beras di beberapa wilayah juga sudah turun.

“Hari ini kita rapat dipimpin Pak Presiden langsung. Kita bahas satu, ketersediaan beras. Beras lebih dari cukup, stok banyak, jadi jangan khawatir. Stok cukup dari pusat provinsi dan kabupaten. Jadi digelontorkan,” kata Zulkifli, Senin (9/10/2023).

“Memang yang dekat-dekat seperti di Jakarta dan Jabar sudah turun (harganya). Tapi yang jauh-jauh belum turun, tapi nggak naik lagi. Tadi diputuskan kalau diperlukan, kita bisa beli lagi beras itu, walaupun itu belum tentu dibawa kemari. Kita beli, pada waktu diperlukan, baru diimpor,” sambungnya.

Harga Jagung

Sementara terkait harga jagung, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menjelaskan pemerintah akan menambah jumlah impor demi memenuhi kebutuhan industri pakan ternak.

“Kedua jagung. Nah jagung memang berangsur-angsur harga di tempat peternak naik, oleh karena itu tadi ditambah. Ditambah untuk impor jagung industri, ditambah 250 ribu ton tadi ya. Ini untuk peternakan, bukan konsumsi ya, untuk industri pakan ternak,” ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga Gula

Gula Pasir
Ilustrasi Foto Gula Pasir (iStockphoto)

Di sisi lain soal stabilisasi harga gula, Mantan Wakil Ketua MPR ini menyebut harga gula memang berangsur naik. Adapun hal ini disebabkan jumlah impor gula yang baru terealisasi sekitar 30%.

“Gula memang harganya berangsur naik karena para pelaku importir gula baru mengimpor gula kira-kira 30%. Jadi yang diharuskan persetujuan impornya diputuskan di neraca komoditas, dan direkomendasikan perindustrian, baru terealisasi kami cek lebih kurang 30%,” jelas Zulhas.

“Kenapa? Karena harga gula ditentukan Bapanas lebih rendah daripada mereka beli. Kan yang ditentukan Bapanas Rp 12.500, belinya Rp 13.000 sehingga mereka toidak langsung impor tapi nunggu, barangkali harganya bisa turun. Kalau belum turun maka harus impor. Jalan keluarnya gimana? Jalan keluarnya akan dipelajari Bapanas untuk disesuaikan. Satu dua hari saya kira sudah akan ada penyesuaian-penyesuaian,” tutupnya.

Sebagai informasi, turut hadir pada rapat ini antara lain, Dirut Bulog Budi Waseso, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Plt Menteri Pertanian sekaligus Ketua Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, hingga Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya