Pendapatan Apple Merosot hingga September 2023, tapi Penjualan iPhone Cetak Rekor

Apple mencatat penurunan penjualan 1 persen menjadi USD 89,5 miliar, tetap laba bersih tumbuh hampir 11 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Nov 2023, 13:30 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2023, 13:29 WIB
Pendapatan Apple Merosot hingga September 2023,
Apple mencatat penurunan penjualan seiring perlambatan penjualan tengah ekonomi yang tidak menentu. (Unsplash/Trac Vu)

Liputan6.com, Jakarta - Apple mencatat penurunan penjualan seiring perlambatan penjualan tengah ekonomi yang tidak menentu. Penjualan Apple turun 1 persen menjadi USD 89,5 milar hingga kuartal keempat fiskal pada akhir September 2023.

Namun, perolehan penjualan tersebut masih sejalan dengan perkiraan analis wall street USD 84,3 miliar. Penjualan meski turun, laba bersih Apple pada kuartal tersebut tumbuh hampir 11 persen menjadi USD 22,96 miliar. Perolehan laba itu melebihi harapan analis. Sementara itu, laba bersih per saham sebesar USD 1,46 per saham.

Saham Apple turun lebih dari 1 persen dalam perpanjangan perdagangan setelah rilis laporan keuangan.

"Selama kuartal yang berakhir September, kami terus hadapi lingkungan makro ekonomi yang tidak merata. Kami terus berinvestasi di masa depan. Kami terus beradaptasi dengan keadaan di luar kendali kami, sambil tetap bijaksana dan berhati-hati dalam menghabiskan dana,” kata CEO Apple Tim Cook.

Pendapatan dari segmen produk Apple turun lebih dari 5 persen year over year selama kuartal keempat fiskal hingga September terutama didorong penurunan penjualan Mac dan iPad. Pendapatan iPhone naik 3 persen dari kuartal tahun lalu menjadi USD 43,8 miliar, menandai rekor penjualan iPhone hingga September.

Apple juga mencapai rekor jumlah perangkat terpasang yang digunakan secara aktif di seluruh produk dan segmen geografisnya, demikian disampaikan CFO Luca Maestri.

Angka penjualan Apple itu mungkin memberikan indikasi awal mengenai kinerja iPhone 15, menyusul kekhawatiran dari analis, konsumen akan memiliki lebih sedikit insentif untuk melakukan upgrade karena jajaran produk baru hanya menampilkan sedikit peningkatan.

 

 

Analis Soroti Penjualan di China

MacBook Pro dengan chip M3 Pro dan M3 Max hadir dengan varian warna hitam (Apple)
MacBook Pro dengan chip M3 Pro dan M3 Max hadir dengan varian warna hitam (Apple)

Namun, jajaran iPhone 15 mulai dijual hanya delapan hari sebelum akhir kuartal September, sehingga dampak sebenarnya kemungkinan besar tidak akan terasa hingga Apple melaporkan kinerja yang terdapat momen liburan. Apple juga mengumumkan peningkatan pada laptop dan desktop awal pekan ini.

“Kami yakin lingkungan (ekonomi) makro yang genting ini dikombinasikan dengan pasar akan menyebabkan siklus iPhone 15 yang membosankan,” ujar Analis Monness Crespi Hardt, Brian White.

Cook menuturkan, masih terlalu dini untuk menyebut siklus iPhone 15. “Masih terlalu dini untuk mengetahui berapa tingkat peningkatan dan tingkat peralihannya,” ujar dia.

Selain itu, analis juga menyoroti penurunan penjualan Apple di China 2,5 persen YoY hingga September, sebagai tanda produsen iPhone itu mungkin akan kehilangan kekuatan di pasar yang penting tersebut.

“Angka penjualan Apple di China yang mengkhawatirkan menunjukkan permintaan untuk iPhone kelas atas melambat lebih dari yang diperkirakan karena meningkatnya persaingan dari perusahaan lokal termasuk Huawei,” ujar Analis Investing.com, Jesse Cohen.

Respons Apple

Logo Apple
Ilustrasi: Selain menjadi toko ritel pertama di Asia Tenggara, Apple Store ini juga menjadi toko pertama yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan (sumber : bgr.com)

Namun, kepada analis, Cook menuturkan, Apple hadapi kesulitan terkait nilai tukar mata uang asing di China dan penjualan iPhone sebenarnya mencapai rekor di China hingga September. Ia menuturkan, penurunan penjualan di China sebagian besar disebabkan penurunan pendapatan dari Mac dan iPad, serupa dengan hasil keseluruhan keuangan perusahaan.

Namun, pertumbuhan penjualan di segmen layanan Apple terus mengimbangi penurunan pertumbuhan pendapatan perangkat. Pendapatan dari unit layanan yang mencakup produk berlangganan Apple seperti Apple TV+ mencatatkan kenaikan lebih dari 14 persen hingga September yang mencapai rekor kuartalan lebih dari USD 22 miliar.

Perseroan melihat dorongan tambahan dari bisnis jasa hingga Desember setelah Apple bulan lalu menaikkan harga langganan Apple+, Apple Arkade dan Apple news masing-masing USD 2-USD 3 per bulan.

Apple prediksi, total pendapatan hingga Desember akan tetap sama dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, Cook juga memberikan bocoran tentang peluncuran headset Vision Pro yang diharapkan akan tersedia untuk konsumen pada awal 2024. Ia menuturkan, para pengembang telah bekerja dengan produk tersebut di laboratorium pengembang tertentu yang didirikan Apple untuk membuat aplikasi. Ia menambahkan, awalnya Vision Pro hanya akan dijual di toko Apple sehingga perusahaan dapat edukasi konsumen tentang cara menggunakannya.

Kas Apple

Apple
Sejumlah pembaruan yang ada di iOS 17 dan akan hadir di sejumlah iPhone tahun ini. (Dok: Apple)

Dikutip dari CNBC, Apple saat ini memiliki dana tunai USD 162,1 miliar. Kas tersebut berada di bawah realisasi tahun fiskal kuartal ketiga 2023. Saat itu, kas Apple mencapai USD 166,5 miliar. Sebelumnya Apple memiliki uang tunai USD 166,3 miliar pada selama kuartal kedua tahun fiskal 2023.

Apple secara teratur mengelola salah satu kas terbesar di Amerika Serikat. Analis prediksi Apple akan catat penurunan pendapatan pada kuartal keempat.

Apple melaporkan pendapatan USD 89,50 miliar dan laba per saham USD 1,46 pada kuartal keempat tahun fiskal. Sebelumnya analis prediksi pendapatan Apple USD 89,28 miliar. Adapun realisasi pendapatan itu turun sekitar 1 persen dari kuartal sama tahun lalu.

Kinerja hingga September biasanya bukan kuartal terbesar atau paling lambat bagi Apple. Pada 2023, penjualan iPhone 15 baru berjalan satu minggu.

 

Infografis Keuntungan iPhone terhadap Apple (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Keuntungan iPhone terhadap Apple (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya