Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 4.700 ton beras impor dari Thailand telah mssuk Indonesia melalui Pelabuhan Tenau, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Beras impor ini ditujukan untuk mengamankan stok cadangan beras pemerintah (CBP) di Indonesia Timur.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) Arief Prasetyo Adi menyampaikan pemenuhan stok beras terus dikejar menjelang momen Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
Baca Juga
"Perintah Bapak Presiden Joko Widodo ke kami, agar semua daerah terluar, termasuk yang ada di NTT ini, stok CBP dapat tercukupi. Kalau mengamankan stok di Kupang itu gampang saja, tapi kalau mengamankan stok di Rote atau Way Ngapu, itu baru keren," tuturnya dalam keterangan tertulis, Kamis (7/12/2023).
Advertisement
"Demi amankan kebutuhan untuk Nataru, kita pastikan stok aman, terutama untuk wilayah yang mayoritas merayakan Natal seperti di NTT ini. Masyarakat agar tenang dan cukup dengan selalu berbelanja bijak," imbuh Arief.
Untuk kedatangan pasokan beras 4.700 ton untuk Perum Bulog wilayah NTT ini akan semakin memperkuat stok yang telah ada. Per 1 Desember, stok beras yang dikelola Bulog NTT tercatat ada 18.348 ton.
"Kita minta Bulog khusus untuk menerima kedatangan 4.700 ton ini dapat beroperasi 24 jam. Pelindo sudah komitmen untuk bongkar muat 24 jam, sehingga gudang Bulog pun juga harus siap menyimpan stok ini sampai proses bongkar muat tuntas," tutur Kepala NFA.
Dia berharap, tambahan stok beras ini bisa meyakinkan masyarakat atas ketersediaan menjelang Nataru.
"Stok CBP ini tentunya hanya dipergunakan untuk program pemerintah demi membantu masyarakat secara luas, misalnya bantuan pangan beras dan program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) di pasar-pasar," tegasnya.
Bantuan Pangan Beras
NFA bersama Perum Bulog tiada henti melaksanakan bantuan pangan beras ke total 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Secara nasional, per 4 Desember progres penyaluran bantuan pangan beras telah meraih persentase 73,87 persen atau 630.752.800 kg dari total alokasi 853.851.760 kg.
Sementara untuk realisasi bantuan pangan beras di NTT sampai 4 Desember telah mencapai 52,83 persen atau 17.821.080 kg dari total alokasi sampai Desember 33.732.760 kg.
Selanjutnya realisasi penyaluran beras SPHP per 4 Desember telah menyentuh 93,18 persen atau 1.011.014.855 kg dari total target nasional di angka 1.085.000.000 kg. Khusus SPHP di NTT telah direalisasikan sebanyak 29.716.206 kg atau 90,05 persen dari target 33.000.000 kg.
Advertisement
Operasi Pasar
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT S. Donny H. Heatubun yang turut melihat langsung kedatangan 4.700 ton beras hari ini menuturkan dengan ini tentu stok jelang Nataru akan semakin mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Kami sudah seiya sekata dengan Bulog sejak awal tahun. Operasi pasar murah sudah baik selama ini, ada dimana-mana, jadi hasilnya sudah keliatan bagus. Sekarang ini menjelang Nataru, kita perlu sosialisasi belanja bijak ke masyarakat. Kami siap mendukung itu," ujar Donny.
Dalam tinjauan hari ini, Kepala NFA didampingi oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kupang Simon Bonefasius Baon, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto, dan Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah NTT Himawan Kartika Nugraha.