Awas, Ini Ancaman Ekonomi Indonesia di 2024

Ada potensi terjadinya stagnasi ekonomi di Indonesia pada 2024 mendatang.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Des 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 28 Des 2023, 11:00 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Dari sisi domestik, aktivitas konsumsi diperkirakan akan menguat pada 2024. Hal itu sejalan dengan terjaganya daya beli masyarakat, inflasi yang terkendali, dan meningkatnya penciptaan lapangan kerja. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan ada potensi terjadinya stagnasi ekonomi Indonesia pada 2024 mendatang.

"Saya kira potensi ancaman ekonomi kita di tahun depan itu ada kemungkinan stagnasi bahkan mungkin sedikit melambat walaupun tidak besar," ujar Tauhid dikutip dari Antara, Kamis (28/12/2023).

Tauhid mengatakan, faktor utama yang menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah perlambatan ekonomi global. Hal tersebut terlihat dari melemahnya permintaan ekspor Indonesia, terutama dari China, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.

"Kita masih punya masalah dari sisi penurunan ekspor impor sampai tahun depan, harga komoditas masih belum bergejolak baik akibat pelemahan ekonomi dunia, sehingga itu yang membuat ekonomi kita tidak bertumbuh tinggi," kata Tauhid.

Selain itu, Tauhid juga mengatakan faktor domestik yang mempengaruhi ialah daya beli masyarakat Indonesia yang melemah yang juga menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi.

"Walaupun pemerintah menyiapkan bantuan sosial untuk masyarakat untuk menjaga daya beli, tetapi nilai bansos yang diberikan kepada masyarakat itu nggak cukup untuk meningkatkan daya beli, jadi rata-rata hanya untuk mempertahankan dari kenaikan harga yang bersifat volatile food," ujar Tauhid.

Oleh karena itu, Tauhid merekomendasikan beberapa kebijakan yang perlu dilakukan pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5 persen pada tahun depan.

 

Perkuat Ekonomi Domestik

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Menkeu menjelaskan prospek pertumbuhan ekonomi global pada 2024 diperkirakan membaik sejalan dengan moderasi harga komoditas. Ekonomi global diperkirakan akan mengalami akselerasi pertumbuhan dari 2,8 persen pada 2023 menjadi 3,0 persen pada 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pertama, pemerintah perlu memperkuat ekonomi domestik dengan mengurangi impor dan meningkatkan ekspor ke negara-negara yang pertumbuhan ekonominya masih bagus.

Kedua, pemerintah perlu meningkatkan daya beli masyarakat melalui efektivitas bantuan sosial, penciptaan lapangan kerja, dan penyediaan fasilitas pendukung.

Selanjutnya Tauhid juga menyarankan agar pemerintah meningkatkan masyarakat kelas menengah melalui program-program yang tepat sasaran.

"Kita harus meningkatkan kelas menengah kita yang tidak tersentuh bantuan, tidak tersentuh program dari pemerintah tapi mereka jumlahnya banyak. Nah, ini perlu pemerintah membuat program karena mereka juga merupakan penggerak penting perekonomian," kata Tauhid.

Tauhid juga berharap dengan adanya momentum tahun politik pada 2024, pemerintah bisa memanfaatkan hal tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.

"Momentum ini harus dikawal agar nantinya terjadi perbaikan di perekonomian kita agar lebih baik lagi ya," ujar Tauhid.

Dunia Hadapi Krisis Ekonomi dan Perang, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo

Presiden Jokowi meninjau Kawasan Wisata Bunaken Sulawesi Utara, Jumat (20/1/2023).
Presiden Jokowi meninjau Kawasan Wisata Bunaken Sulawesi Utara, Jumat (20/1/2023). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua masyarakat untuk berhati-hati di tengah kondisi dunia yang penuh dengan tantangan. Jokowi menyebut tantangan dunia begitu berat karena adanya krisis pangan, ekonomi, hingga peperangan.

"Di tengah tantangan kehidupan dunia yang berat yang ditandai krisis pangan, yang ditandai krisis ekonomi, ditandai perselisihan antarbangsa, bahkan ditandai dengan peperangan, kita harus ingat dan waspada," kata Jokowi saat menghadiri Perayaan Natal Nasional 2023 yang digelar di Gereja Bethany Nginden, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/12/2023).

"Orang Jawa menyampaikan 'Eling lan Waspodo (hati-hati dan waspada)'," sambungnya.

Menurut Jokowi, perselisihan dan peperangan hanya akan membawa kemunduran bagi peradaban suatu negara. Untuk itu, Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antarmasyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.

"Perselisihan apalagi peperangan pasti akan membawa kemunduran peradaban. Sebaliknya, persatuan kerukunan memungkinkan kita untuk bisa menapaki kemajuan-kemajuan," jelas Jokowi.

 

Indonesia Beruntung

Saat Jokowi Menikmati Keindahan Taman Nasional Bunaken Manado
Saat Jokowi Menikmati Keindahan Taman Nasional Bunaken Manado (Foto: Liputan6/ Yoseph Ikanubun)

Jokowi menuturkan Indonesia sangat beruntung karena mampu menjaga toleransi dalam keberagaman dan kemajemukan. Apalagi, Indonesia merupakan negara besar yang memiliki 714 suku dan lebih dari 1.300 bahasa daerah.

Dia juga senang masyarakat Indonesia bisa menjaga persatuan dan Bhinneka Tunggal Ika. Jokowi meyakini hal ini dikarenakan Indonesia memiliki Pancasila.

"Semangat ini yang harus yang harus terus kita pupuk. Semangat dalam bersikap moderat, dalam beragama, dan meletakkan kepentingan kebangsaan sebagai dalam bagian dari keimanan kita," tutur Jokowi.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya