Pidato Tahun Baru 2024 Xi Jinping: Kami Ingin Bantu Warga Jalani kehidupan Lebih Baik

Xi Jinping juga memuji pembangunan industri-industri baru di China seperti kendaraan listrik, baterai litium, dan panel surya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 02 Jan 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2024, 18:00 WIB
Xi Jinping Kembali Terpilih Presiden China
Presiden China Xi Jinping mengambil sumpahnya setelah terpilih secara aklamasi sebagai Presiden dalam sesi Kongres Rakyat Nasional (NPC) China di Aula Besar Rakyat di Beijing, Jumat, 10 Maret 2023. Pemimpin China Xi Jinping terpilih secara aklamasi sebagai Presiden dalam sesi Kongres Rakyat Nasional (NPC) China. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden China Xi Jinping mengatakan bahwa perekonomian negaranya telah tumbuh dengan tangguh dan dinamis pada 2023, meskipun angka-angka keuangan terus mengecewakan karena terhentinya pemulihan pasca-COVID-19.

Dalam pidato sambutan Tahun Baru 2024, Xi Jinping menyampaikan bahwa perekomonian China telah melewati badai dan menjadi lebih tangguh dan dinamis dibandingkan sebelumnya.

Xi Jinping juga memuji pembangunan industri-industri baru di China seperti kendaraan listrik, baterai litium, dan panel surya.

Kita harus mengkonsolidasikan dan meningkatkan tren positif pemulihan ekonomi, dan mencapai stabilitas ekonomi jangka panjang," ujar Xi Jinping, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (2/1/2024).

Namun ia juga mengakui adanya kesulitan, dengan mengatakan masih ada beberapa perusahaan yang menghadapi tekanan operasional, juga lapangan pekerjaan.

 

"Semua hal ini sangat memprihatinkan saya," ucapnya.

"Tujuan kami ambisius namun sangat sederhana. Pada akhirnya, tujuan kami adalah membantu masyarakat menjalani kehidupan yang lebih baik," tutur Xi Jinping.

Dalam pidatonya, Xi Jinping juga membahas persatuan kembali China dan Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, yang diklaim oleh Beijing sebagai wilayah.

Seperti diketahui, China tahun lalu mencatat kenaikan tingkat pengangguran di antara usia muda dan krisis utang yang berkepanjangan di sektor properti telah menghambat pertumbuhannya

Angka resmi yang dirilis pada hari Minggu (31/12) menunjukkan penurunan aktivitas pabrik secara nasional semakin dalam pada bulan Desember, kontraksi bulan ketiga berturut-turut.

Para analis mengatakan Beijing mungkin kesulitan mencapai target pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen, yang merupakan ambisi terendah dalam beberapa tahun terakhir.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tengok Sederet Jurus China Pulihkan Ekonomi

Suhu Panas Beijing China
Maksimum harian yang dicatat pada hari Kamis adalah yang tertinggi kedua dalam sejarah kota itu, tepat di bawah 41,9 derajat celsius yang dicatat oleh Beijing pada 24 Juli 1999. (AP Photo/Andy Wong)

China tengah berupaya untuk meningkatkan permintaan domestik, untuk mendorong pemulihan ekonominya.

Hal itu diungkapkan dalam laporan sementara rencana lima tahun China yang ke-14, diterbitkan oleh parlemen negara itu pada Rabu (27/12).

"(China) akan memprioritaskan pemulihan dan perluasan konsumsi, menstabilkan konsumsi massal dan mendorong konsumsi jasa," kata Zheng Shanjie, kepala badan perencanaan ekonomi China, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (28/12/2023).

Zheng Shanjie mengatakan, China juga akan mempercepat reformasi yang bertujuan memperluas pendapatan masyarakat kelas menengah di negara tersebut.

Selain itu, pemerintah negara tersebut juga memperdalam reformasi yang berorientasi pasar dan keterbukaan kelembagaan untuk meningkatkan pembangunan.

Langkah China

Seperti diketahui, China dalam beberapa bulan terakhir telah meluncurkan serangkaian langkah untuk menopang pemulihan ekonomi pascapandemi yang lemah, yang terhambat oleh kemerosotan sektor properti, risiko utang pemerintah daerah, dan lambatnya pertumbuhan global.

"(China) juga akan mencegah dan mengatasi risiko di bidang-bidang utama. Mengkoordinasikan penyelesaian risiko di bidang real estat, utang pemerintah daerah, dan lembaga keuangan kecil dan menengah,” beber Zheng.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, China perlu meningkatkan pengembangan teknologi tingginya untuk mengatasi blokade ekspor teknologi yang diberlakukan oleh beberapa negara.

"(China) harus mempercepat terobosan dalam teknologi inti utama, mencapai tingkat kemandirian ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi, dan menghindari teknologi dan industri 'terkunci' pada kelompok kelas bawah dan menengah," jelas Zheng.


China Optimis Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen di 2024

FOTO: Corona Mereda, Kota Terlarang China Kembali Dibuka
Para pengunjung mengenakan masker saat berjalan di Kota Terlarang, Beijing, China, Jumat (1/5/2020). Kota Terlarang kembali dibuka setelah ditutup lebih dari tiga bulan karena pandemi virus corona COVID-19. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

China dipastikan dapat mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 5 persen pada tahun 2024.

Hal itu diungkapkan oleh Wang Yiming, penasihat kebijakan bank sentral China, People’s Bank of China.

Mengutip US News, Selasa (19/12/2023) Wang Yiming menyebutkan bahwa perekomonian China kemungkinan akan tumbuh 5 persen tahun depan, jika investasi meningkat 4-5 persen, konsumsi meningkat 6-7 persen, dan ekspor kembali tumbuh.

Dalam sebuah forum di Beijing, dia menyampaikan bahwa China mempunyai ruang untuk meningkatkan dukungan terhadap perekonomian, mengingat beban utang pemerintah pusatnya relatif rendah dan harga konsumen juga rendah.

Pada November 2023, China mencatat kenaikan tingkat tercepat dalam tiga tahun.

Wang mengungkapkan, China juga dapat menurunkan suku bunga karena Federal Reserve kemungkinan telah berhenti menaikkan suku bunganya, meskipun kesenjangan suku bunga yang besar antara kedua negara ekonomi besar dan kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap perbankan dapat menjadi kendala.

Pada konferensi tahunan Central Economic Work yang diadakan pada 11-12 Desember, para pejabat China menyatakan untuk menyesuaikan kebijakan guna mendukung pemulihan ekonomi pada tahun 2024.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya