Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan dukungan kepada Portal Nasional Pelayanan Publik yang saat ini konsepnya tengah dimatangkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Dalam portal ini salah satu layanan yang diberikan terkait digital payment, dengan menyediakan platform pembayaran pajak secara digital atau online.
"Dukungan dari Menteri Keuangan tentu akan memperlancar langkah kita dalam mempermudah masyarakat, terutama terkait pembayaran digital," ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas dalam keterangan tertulis, Kamis (4/1/2024).
Baca Juga
Anas menjelaskan, portal ini memiliki tiga fokus utama,m yakni identitas digital, data exchange, serta digital payment. Dalam hal ini, Kemenkeu turut serta dalam mendukung pematangan digital payment.
Advertisement
Kemenkeu tidak sendirian dalam inisiatif strategis bidang perekonomian ini. Instansi lain yang turut terkait yakni Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas.
Ke depannya, imbuh Anas, masyarakat bisa membayar berbagai jenis pajak, Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), dan lain sebagainya dilakukan dalam satu platform. Itu terhubung dengan berbagai jenis pembayaran digital.
"Target jangka menengahnya adalah layanan terintegrasi, akses yang bermakna, dan teknologi yang ramah pengguna," kata Anas.
Payment Gateway
Menteri Keuangan dalam hal ini akan melakukan optimalisasi sistem pembayaran terpadu (payment gateway) yang terhubung ke seluruh layanan digital pemerintah. Optimalisasi ini untuk kemudahan dalam sistem pembayaran, yang terhubung dengan berbagai jenis jasa keuangan baik nasional dan internasional.
Selaras dengan inisiasi Portal Nasional, pemerintah menyiapkan empat langkah percepatan transformasi digital. Pertama, menyatukan layanan menjadi satu portal publik dan satu portal aparatur.
Kedua, mempercepat pembangunan layanan dan sistem digital prioritas. Langkah ketiga, bangun dan perkuat GovTech Indonesia. Terakhir, fokus kepada kemudahan layanan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, transformasi digital menjadi salah satu kekuatan untuk mereformasi berbagai lini. "Sehingga orang tidak punya pilihan. Ini yang akan mengubah institusi dan manusia," tegasnya.
2,2 Juta Aduan Soal Pelayanan Publik, Terbanyak dari Generasi Milenial dan Gen Z
Sebelumnya, Kementerian Pendagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mencatat selama periode tahun 2023 Sistem Pengelolan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!) telah menerima sebanyak 2,2 juta masyarakat yang melapor.
"SP4N LAPOR! saat ini telah menerima 2,2 juta laporan dari masyarakat," ujar Plt Deputi Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Herman, 3rd Annual Workshop Kinerja Peta Jalan SP4N-LAPOR, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Ia menyebut dari hasil survei kepuasan pengguna menunjukkan sebanyak 73,7 persen pengguna merasa puas terhadap layanan SP4N LAPOR! dan 84 persen akan terus menggunakan layanan tersebut.
"Ini menjadi tanda dan kepercayaan kebermanfaatan SP4N LAPOR! yang semakin baik," imbuhnya.
Laporan yang masuk 2,2 juta tersebut, kata Herman, merupakan besaran dari himpunan, aspirasi masyarakat termasuk memastikan respon yang cepat. Sehingga sistem ini terintegrasi yang sangat terukur untuk menampung semua keluhan masyarakat.
Advertisement
Jenis Laporan
Adapun jenis laporan tertinggi yakni masalah ketertiban, keamanan, administrasi kependudukan, serta masalah kesehatan.
"Untuk masalah kesehatan kemarin kebetulan pandemi jadi masih banyak juga yang mengajukan aduan itu terkait dengan pelayanan kesehatan," ucap Herman.
Dalam kesempatan yang sama, Asdep Transformasi Digital Pelayanan Publik, Yanuar Ahmad mengatakan pengguna SP4AN LAPOR! didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z dengan rentang usia 17 hingga 35 tahun.
"Pengguna SP4AN LAPOR! Ini kebanyakan adalah generasi milenial dan generasi Z, itu terbanyak kita sudah survei terakhir Tahun 2022," kaya Yanuar kepada Media.