Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, pihaknya siap menjadi pemain utama dalam ekosistem kendaraan listrik dan kendaraan berbahan bakar hidrogen. PLN telah melakukan berbagai inovasi dan pengembangan produk untuk menunjang ekosistem kendaraan listrik dan hidrogen mulai dari hulu hingga hilir.
"Sama seperti kendaraan listrik, di mana kami menjadi pionir dalam pembentukan ekosistem. Dengan ini kami yakin, PLN akan menjadi key player dalam penyediaan hidrogen hijau untuk berbagai kebutuhan, khususnya untuk kendaraan berbahan bakar hidrogen,” kata Darmawan, Sabtu (17/2/2024).
Baca Juga
Setelah membangun Green Hydrogen Plant (GHP) pertama di Indonesia dalam menjawab tantangan transisi energi, skala produksi hidrogen hijau akan terus ditingkatkan.
Advertisement
Tidak hanya itu, untuk membentuk ekosistem kendaraan masa depan berbasis hidrogen secara end to end, dalam waktu dekat PLN melalui PLN Indonesia Power akan meresmikan pilot project Hydrogen Refueling Station pertama di Indonesia, yang berlokasi di Senayan, Jakarta.
"Ini merupakan komitmen kami, bahwa Indonesia kedepannya akan bertransformasi dari energi fosil menuju energi bersih, bukan hanya pada pembangkitan namun juga pada kendaraan. PT PLN (Persero) tengah membangun ekosistem kendaraan listrik berbahan bakar hidrogen. Dengan stasiun pengisian Hydrogen Refueling Station (HRS) yang nantinya akan tersebar diseluruh Indonesia. Ekosistem kendaraan listrik ini akan dapat digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia," urainya.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra memaparkan, Hydrogen Refueling Station (HRS) Senayan bakal terdapat fasilitas charger electric vehicle berbasis hydrogen, Hydrogen Center, dan Hydrogen Gallery Room sebagai pusat pelatihan dan pendidikan terkait hidrogen di Indonesia. HRS Senayan ini segera diresmikan pada pekan ketiga Februari 2024.
Beri Edukasi
"Hydrogen Refueling Station segera launching, di dalamnya tidak hanya ada stasiun pengisian kendaraan hidrogen saja namun juga charger untuk kendaraan listrik dan juga Hydrogen Center, ini membuktikan bahwa PLN sebagai sangat serius dalam pengembangan ekosistem kendaraan masa depan, tidak hanya kendaraan listrik namun juga hidrogen sebagai alternatif pilihan," paparnya.
Edwin menjelaskan, tujuan hadirnya Hydrogen Refueling Station di IIMS ini untuk memberikan edukasi serta mengajak para pelaku usaha maupun komunitas di dunia otomotif dalam memulai untuk beralih ke kendaraan masa depan berbasis hidrogen hijau.
"Sebagai pemain utama dalam pengembangan hidrogen hijau dan juga sebagai komitmen korporasi dalam mendukung target Pemerintah menuju Net Zero Emission 2060, kami hadir di IIMS untuk memberikan edukasi dan pentingnya peran serta semua pihak dalam mewujudkan Net zero emission atau nol emisi karbon dengan memaparkan beberapa alternatif kendaraan masa depan termasuk kendaraan berbasis hidrogen," pungkasnya.
Advertisement
PLN Mulai Pilot Project SPBU Hidrogen Hijau Pertama di Senayan 21 Februari 2024
Sebelumnya diberitakan, PT PLN (Persero) melalui Subholding PLN Indonesia Power bakal segera mengoperasikan stasiun pengisian hidrogen hijau, atau Hydrogen Refueling Station (HRS) pertama di Indonesia yang berlokasi di Senayan, Jakarta.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengabarkan, proyek percontohan atau pilot project SPBU hidrogen hijau sebagai bahan bakar alternatif di sektor transportasi rencana akan dimulai per 21 Februari 2024.
"Kami juga saat ini sedang membangun suatu sistem transportasi yang berbasis pada green hydrogen. Ini tanggal 21 nanti akan ada kita punya hydrogen refueling station di Senayan sebagai pilot project," ujar Darmawan saat membuka PLN EV Ecosystem Booth di IIMS 2024 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2/2024).
"Dengan produksi green hydrogen yang diproduksi oleh PT PLN saat ini, kami bisa mendukung 448 mobil hidrogen. Ini adalah suatu pilot project," terang dia.
Ke depannya, Darmawan menambahkan, adanya pilot project SPBU hidrogen hijau ini bakal menawarkan opsi transisi energi di sektor transportasi, khususnya dalam meredam kenaikan harga BBM.
"Baik itu menggunakan mobil listrik dengan biaya fuel cost yang sangat murah, seperlima dibanding BBM, dan juga bisa menggunakan strategi hydrogen, dimana biayanya masih lebih murah," ungkapnya.
"Tetapi ini bukan satu strategi, tapi berbagai opsi dalam menyelesaikan transisi di bidang sektor transportasi," kata Darmawan.
Superapp PLN mobile
Tak hanya dari segi bahan bakar, PLN melalui Superapp PLN mobile disebutnya juga tengah membangun EV Digital Service. Ekosistem tersebut, kata Darmawan juga bakal tersambung langsung dengan pabrikan mobil besar dunia.
"Service pertama adalah, sistem digital kami tersambung langsung pada manufaktur dari mobil listrik, baik itu dari Hyundai, Toyota, Mitsubishi, Nissan, Wuling, BMW, Mercedes, dan semuanya," kata dia.
"Sehingga kami memastikan apabila ada pelanggan kami membeli mobil listrik, maka itu tersambung langsung ke sistem digital kami. Dan kami langsung memfasilitasi pemasangan dari home charging secara sangat mudah dan cepat," urainya.
Lewat layanan tersebut, PLN juga bakal memfasilitasi pelanggannya untuk memasang stasiun pengisian baterai kendaraan listrik di rumahnya (home charging).
"Dan di sini kami juga akan menangani langsung, terintegrasi tambah daya, pemasangan home charging, kemudian kami connect juga ke sistem kami. Sehingga kalau charging-nya antara jam 10-5 pagi ada diskon 30 persen," tuturnya.
Advertisement