Ingin Sukses? Ini Pesan CEO Nvidia Jensen Huang untuk Generasi Muda

Kesuksesan Nvidia itu mengubah CEO Jensen Huang menjadi miliarder. Berdasarkan data real time Forbes, Jensen Huang mencatat kekayaan USD 77,2 miliar pada 16 Maret 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Mar 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2024, 06:00 WIB
Markas Nvidia  di Santa Clara, California. Justin Sullivan/Getty Images/AFP
CEO Nvidia Jensen Huang membagikan pesan sederhana untuk generasi muda yang ingin mencapai kesuksesan besar. (Foto:Justin Sullivan/Getty Images/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Nvidia Jensen Huang membagikan pesan sederhana untuk generasi muda yang ingin mencapai kesuksesan besar. Pesan itu yakni no pain, no gain.

Dikutip dari CNBC, ditulis Minggu (17/3/2024), Jensen Huang menyampaikan pesan itu kepada mahasiswa di Universitas Stanford, saat menghadiri acara di Stanford Institute for Economic Policy Research.

“Kehebatan bukanlah kecerdasan. Kehebatan berasal dari karakter. Karakter tidak terbentuk dari orang-orang pintar, melainkan terbentuk dari orang-orang yang menderita,” ujar Huang saat menanggapi pertanyaan mahasiswa mengenai upaya menjadi sukses.

Dikutip dari CNBC, untuk mencapai kesuksesan, Huang lebih tahu dari kebanyakan orang. Pada 1993, ia ikut mendirikan perusahaan chip komputer Nvidia dan menjabat sebagai CEO selama lebih dari tiga dekade.

Kesuksesan perusahaan itu mengubah Huang menjadi miliarder. Berdasarkan data real time Forbes, Jensen Huang mencatat kekayaan USD 77,2 miliar pada 16 Maret 2024. Dengan kekayaan itu, Huang berada di posisi ke-20 dalam daftar orang terkaya di dunia.

Dengan permintaan chip Nvidia untuk membuat perangkat lunak kecerdasan buatan atau artificial intelligence membuat perangkat lunak AI Nvidia menjadi salah satu perusahaan paling berharga di dunia dengan valuasi USD 2 triliun.

Bagi Huang, ada satu sifat khusus yang dapat membuat seseorang lebih mungkin sukses yakni ketahanan. Pada acara pekan lalu, ia memberi tahu mahasiswa Stanford bagaimana dia secara pribadi mengembangkan ketahanan yang diperlukan untuk membangun dan menjalankan salah satu perusahaan paling berharga di dunia.

Individu dengan Harapan Sangat Tinggi Punya Ketahanan yang Sangat Rendah

CEO Nvidia, Jensen Huang
CEO Nvidia, Jensen Huang. Dok: wccftech.com

"Salah satu keuntungan besar saya adalah memiliki harapan sangat rendah,” ujar dia sambil mencatat sebagian besar lulusan Stanford memiliki harapan sangat tinggi karena punya pendidikan elit.

"Sering kali orang dengan harapan yang sangat tinggi memiliki ketahanan sangat rendah karena mereka tidak terbiasa atau siap hadap kegagalan,” ujar dia.

"Sayangnya ketahanan penting dalam kesuksesan. Saya tidak tahu bagaimana mengajarkannya kepada Anda, kecuali saya berharap penderitaan terjadi pada Anda,” ujar dia.

Membangun ketahanan adalah faktor kunci dalam menentukan kesuksesan, dan sejumlah psikolog cenderung setuju.

Penelitian menunjukkan orang yang memiliki ketahanan lebih besar kemungkinannya memiliki kekuatan dan kepercayaan diri untuk hadapi tantangan dan kembali bangkit dari kegagalan.

Huang tentu saja harus berjuang keras pada masa-masa awal perusahaannya berdiri. Pada 1996, Nvidia hampir gulung tikar karena kesulitan bersaing dengan pembuat chip lainnya. Hal itu memaksa Huang memberhentikan lebih dari separuh stafnya.

Pengalaman tersebut mengajarkan Huang untuk menjadi lebih ahli dalam membaca pasar dan membaca permintaan konsumen, tutur dia kepada Fortune pada 2001, yang berarti membuang teknologi perusahaan sebelumnya dan bertaruh pada model chip baru yang pada akhirnya meraih kesuksesan besar.

"Sampai hari ini saya menggunakan ungkapan ‘rasa sakit dan penderitaan’ di dalam perusahaan kami dengan sangat gembira,” ujar Huang kepada mahasiswa Stanford.

"Maksud saya dengan senang hati, karena Anda ingin menyempurnakan karakter perusahaan Anda. Anda ingin kehebatan dari mereka.”

 

Bangun Toleransi Kegagalan

Nvidia Reka Ulang Pendaratan Apollo 11 di Bulan dengan Teknologi RTX - Kredit: Nvidia
Nvidia Reka Ulang Pendaratan Apollo 11 di Bulan dengan Teknologi RTX - Kredit: Nvidia

Bangunlah ‘toleransi terhadap kegagalan’ agar Anda dapat berinovasi dan berhasil

Memiliki ekspektasi yang rendah dapat membantu mempersiapkan Anda menghadapi tantangan yang tak terelakkan di masa depan, menurut Huang, karena mudah untuk lengah ketika Anda hanya mengharapkan kelancaran. Oleh karenanya, Huang mengatakan masih khawatir Nvidia pada akhirnya akan gagal, meskipun perusahaannya sukses besar.

Ia percaya setiap pemimpin yang baik harus terus memikirkan seberapa dekat sebuah perusahaan dengan kehancuran. "Jika Anda tidak menginternalisasi kepekaan tersebut, Anda akan gulung tikar,” tutur dia pada Oktober.

Demikian pula, menyadari potensi kegagalan dapat membantu membangun “toleransi terhadap kegagalan” yang pada akhirnya memungkinkan Anda melepaskan rasa takut akan kegagalan yang dapat menghalangi Anda mencapai kesuksesan, kata Huang dalam pidato sebelumnya di depan mahasiswa Stanford, pada 2011.

"Kecuali Anda memiliki toleransi terhadap kegagalan, Anda tidak akan pernah bereksperimen, dan jika Anda tidak pernah bereksperimen, Anda tidak akan pernah berinovasi,” tutur dia saat itu.

"Jika Anda tidak berinovasi, Anda tidak akan berhasil,"

Dengan pemikiran tersebut, Huang mengatakan kepada mahasiswa baru kalau dia berharap mahasiswa baru mengalami perjuangan dalam membangun karakter mereka sendiri: “Untuk Anda semua mahasiswa Stanford, saya berharap Anda mendapat banyak rasa sakit dan penderitaan,” tutur dia.

Saham Melonjak 15%, Bos Nvidia Masuk Daftar Orang Terkaya Dunia

Ilustrasi Miliarder atau Orang Terkaya. Foto: Freepik
Ilustrasi Miliarder atau Orang Terkaya. Foto: Freepik

Sebelumnya diberitakan, kekayaan CEO Nvidia Jensen Huang mengalami peningkatan besar pada hari Kamis 22 Februari 2024 ketika nilai saham perusahaan yang ia dirikan pada 1993 melonjak.

Melansir CNN Business, Minggu (25/2/2024) Jensen Huang kini menduduki peringkat ke-21 orang terkaya di dunia versi Bloomberg.

Kekayaan Huang meningkat sebanyak USD 8,5 miliar karena harga saham perusahaannya, Nvidia melonjak 15 persen selama perdagangan Kamis pagi (22/2/2024).

Bos Nvidia itu kini memiliki kekayaan sekitar USD 68,1 miliar atau sekitar Rp. 1 kuadriliun, melampaui Charles Koch dan dengan cepat menyaingi pemilik ritel Walmart, keluarga Walton, yang memiliki kapitalisasi pasar sekitar USD 471 miliar.

Seperti diketahui, daftar teratas orang terkaya di dunia ditempati oleh Elon Musk, Bernard Arnault, dan Jeff Bezos.

Nvidia, yang sekarang menjadi salah satu perusahaan terbesar di pasar saham dengan nilai di bawah USD 2 triliun, memimpin kenaikan pada hari Kamis setelah melaporkan pertumbuhan pendapatan yang luar biasa, didorong oleh tren teknologi Artificial Intelligence (AI).

Huang mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu malam (21/2) bahwa AI generatif kini telah mencapai titik kritis.

"Permintaan melonjak di seluruh dunia di berbagai perusahaan, industri, dan negara," ungkapnya.

Keuntungan Nvidia tumbuh hampir USD 12,3 miliar atau Rp. 191,8 triliun dalam periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 28 Januari 2024, naik dari USD 1,4 miliar pada kuartal tahun lalu, peningkatan sebesar 769 persen secara tahunan dan bahkan pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan analis Wall Street.

Hasil tersebut membantu meningkatkan laba Nvidia dalam setahun penuh lebih dari 580 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

 

 

infografis miliarder dunia
Pendatang baru miliarder dunia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya