Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menilai perkembangan teknologi (salah satunya artificial intelligence/AI) bisa bantu mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Dengan teknologi tersebut, diharapkan target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto sebesar 8 persen akan dapat tercapai," kata Meutya dalam acara Indonesia AI Day, beberapa Waktu lalu.
Advertisement
Baca Juga
Benarkah demikian? Ekonom CELIOS Nailul Huda, menyebut bahwa World Bank dan International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 5,1 persen year on year (yoy) pada 2025 dan 2026.
Advertisement
"Namun demikian, AI memungkinkan untuk mem-boosting pertumbuhan ekonomi di Indonesia," ujar Huda dalam acara diskusi panel bertajuk 'Masa Depan AI: Mampukah Memperkuat Ekonomi Indonesia?' yang digelar Forum Wartawan Teknoologi (Forwat), Senin (10/3/2025).
Ia menuturkan, AI tidak cuma ChatGPT atau DeepSeek. Kini AI sudah ada di sebagian besar platform atau aplikasi, misalnya AI berfungsi untuk memprediksi kebiasaan pengguna.
Hal senada juga disampaikan Country Consumer Business Lead NVIDIA, Adrian Lesmono. Ia menyebut teknologi AI sudah masuk ke level mass market.
"AI bukan cuma chatbot, tapi teknologi ini juga bisa mendukung kreativitas. Jadi, AI itu cuma tools untuk menghasilkan output yang lebih besar. AI hanya alat pendukung untuk meng-enhance kreativitas kita dalam menghasilkan karya," ucap Adrian yang juga dikenal sebagai pemerhati AI.
Adrian pun menegaskan bahwa kedaulatan AI di Indonesia bukan lagi sekadar wacana.
“Teknologi AI yang cepat, aman, dan mandiri adalah fondasi kedaulatan digital Indonesia. Artinya, kontrol penuh atas data, efisiensi, dan akselerasi digital,” ucapnya.
Lebih lanjut, Huda memaparkan pasar AI global diproyeksikan bakal tumbuh pesat di semua wilayah di dunia.
"Di antara semua teknologi AI, Machine Learning (ML) diprediksi akan memimpin dalam hal value adopsi, mencapai USD 503,4 miliar pada tahun 2030, jauh melampaui kategori lainnya (robotics, computer vision, autonomous, dan natural language processing)," ia memaparkan.
Pertumbuhan ML, menurut Huda, didorong oleh aplikasinya yang luas dalam analisis prediktif, otomatisasi, dan pengambilan keputusan tingkat lanjut.
AI Generatif di Sektor Swasta
Sebelumnya, Menkomdigi Meutya Hafid, memaparkan dalam beberapa tahun terakhir, AI telah mengalami perkembangan yang signifikan.
Tren menunjukkan kenaikan investasi pada AI generatif di sektor swasta yang meningkat lebih dari 6 kali lipat dari USD 4 miliar pada 2021 menjadi USD 25 miliar pada 2023.
Meutya menuturkan, perjalanan menuju Indonesia Emas 2045, tahun 2034 akan menjadi titik penting bagi Indonesia untuk mencapai status high income economy pada 2038.
Pada tahun-tahun tersebut, PDB per kapita nasional diperkirakan akan mencapai USD 15.700 atau 3 kali lipat lebih besar dari PDB per kapita 2023.
“Dengan asumsi bahwa kesejahteraan harus diatasi melalui pemanfaatan teknologi digital untuk mendorong produktivitas. Artinya 5 tahun ke depan yang akan kita jalani bersama-sama merupakan periode yang amat kritikal yang akan menentukan arah dan laju kemajuan bangsa Indonesia,” jelas Meutya.
Advertisement
Visi Indonesia Digital 2045
Adapun untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Meutya Hafid menyebut di Komdigi telah menunjukkan visi Indonesia Digital 2045.
Visi itu merupakan dokumen strategis yang dapat menjadi panduan baik untuk pemerintah, industri, maupun juga masyarakat dalam memanfaatkan kemajuan teknologi digital.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem digital Indonesia yang inklusif, yang memberdayakan, terpercaya, dan berdaulat.
“Dokumen ini juga meletakkan kecerdasan artificial atau AI menjadi salah satu teknologi utama yang perlu diperkuat tata kelola, pengembangan, maupun pengembangannya,” Meutya memungkaskan.
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Advertisement
