Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir memastikan pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) milik Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID sesuai target. Harapannya, smelter pengolah bauksit ini bisa beroperasi tahun ini.
Erick menilai, SGAR di Mempawah, Kalimantan Barat Ini telah mendukung terciptanya integrasi industri aluminium dari hulu hingga hilir.Smelter Alumina ini juga dilengkapi oleh penghubungan rantai pasokan antara mineral bijih bauksit dari Antam dengan pabrik peleburan aluminium di Inalum.
Baca Juga
"Kami terus mendorong hilirisasi bahan tambang di Indonesia. Termasuk dengan membangun Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat," kata Erick Thohir dalam keterangannya, Rabu (20/3/2024).
Advertisement
Dia menjelaskan, pembangunan smelter saat ini sudah mencapai 85,5 persen. Targetnya, bisa beroperasi pada tahun ini.
"Pembangunan SGAR ini sudah mencapai 85,5 persen dan InsyaAllah sudah bisa beroperasi tahun ini. Smelter yang akan mengubah bauksit menjadi alumina akan memberikan manfaat ekonomi yang besar untuk Indonesia," ucap Erick.
Dia juga meyakini dampak ekonomi yang diciptakan bisa signifikan. Salah satunya dengan rasio penyerapan tenaga kerja yang ditaksir mampu mencapai 2 ribu orang.
“Pembangunan Smelter ini memberikan dampak positif secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar salah satunya dengan penyerapan lebih dari dua ribu lapangan pekerjaan,” ujar Erick.
Hubungkan Rantai Pasok
Sementara itu, Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso menyampaikan pihaknya terus menjalankan tugas dan mandat pemerintah untuk bersinergi mengolah hasil sumber daya alam mineral. Smelter alumina ini akan berimplikasi langsung pada penyerapan tenaga kerja hingga 1.000 orang.
“Dengan rampungnya SGAR Phase 1 di Kabupaten Mempawah ini, posisi Indonesia di rantai pasok global akan semakin solid, sehingga mampu menjadi motor pertumbuhan ekonomi global ke depan,” kata Hendi.
SGAR Phase 1 Mempawah merupakan bagian dari aksi korporasi Inalum dalam menciptakan ekosistem industri aluminium terintegrasi dari hulu (bijih bauksit) hingga hilir.
Proyek SGAR Mempawah ini menghubungkan rantai pasokan antara mineral bijih bauksit di Kalimantan Barat dengan pabrik peleburan aluminium.
Advertisement
Nilai Investasi
Adapun, nilai investasi PSN ini mencapai USD 831 juta atau sekitar Rp 12,5 triliun. Proyek SGAR Phase 1 ini ditargetkan berproduksi mulai kuartal ketiga 2024 dan beroperasi dengan kapasitas penuh pada tahun 2025. Nantinya, smelter ini memproduksi sekitar 1 juta ton alumina per tahun dengan bahan baku 3,3 juta ton bauksit per tahun.
Sebagian besar produk alumina dari SGAR phase 1 akan dijadikan bahan baku utama untuk Smelter Aluminium Inalum yang berada di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, dengan kapasitas 275 ribu ton per tahun.