Hati-hati, Ada Penipuan Rekrutmen Atas Nama PT KAI

Ada penipuan rekrutmen KAI yang meminta calon peserta untuk menggunakan akomodasi atau tranaportasi tertentu. VP Public Relation KAI Joni Martinus menegaskan, hal itu merupakan penipuan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 01 Apr 2024, 14:13 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2024, 14:10 WIB
KA Majapahit Generasi Baru Relasi Malang Jakarta-Mulai Beroperasi
Kereta Api Majapahit Stainless Steel New Generation relasi Malang - Jakarta mulai beroperasi sejak Senin, 25 Maret 2024 (Liputan6.com/Zainul Arifin) 

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyadari banyak penipuan yang mengatasnamakan perusahaan, termasuk pada proses rekrutmen. Untuk itu, KAI meminta masyarakat waspada akan berbagai modus yang terjadi.

Misalnya, muncul penipuan rekrutmen PT KAI yang meminta calon peserta untuk menggunakan akomodasi atau tranaportasi tertentu. VP Public Relation KAI Joni Martinus menegaskan, hal itu merupakan penipuan.

“KAI menyayangkan aksi tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan rekrutmen KAI. Masyarakat diharapkan lebih teliti dan kritis jika mendapatkan pesan berupa pengumuman rekrutmen ataupun undangan melakukan seleksi dengan persyaratan tambahan seperti penyediaan akomodasi dan transportasi,” ujar Joni dalam keterangannya, Senin (1/4/2024).

Joni menegaskan semua informasi rekrutmen KAI sepenuhnya menggunakan website resmi dengan alamat recruitment.kai.id atau media sosial resmi perusahaan @keretaapikita atau @kai121. Jika menemukan info rekrutmen yang tidak bersumber dari situs tersebut, dia meminta agar masyarakat dapat mengabaikannya.

Joni menegaskan, KAI tidak pernah melakukan proses rekrutmen melalui surat menyurat, baik mengirimkan berkas yang dititipkan melalui seseorang ataupun melalui email. 

"Di samping itu, KAI tidak memungut biaya apapun dari pelamar. Serta tidak pernah bekerja sama dengan agen perjalanan dalam proses seleksi pekerja," tegas dia.

Jika menemukan informasi yang meragukan agar segera menghubungi Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai.id, atau media sosial KAI121 untuk mendapatkan informasi resmi tentang perusahaan.

Mudik Pakai Kereta Api, Ada 4 KA Baru yang Bisa Kamu Coba!

KAI
Tiket Mudik Lebaran Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) untuk keberangkatan H-10 pada momen lebaran1444 H per hari ini 26 Februari 2023 sudah dapat dipesan melalui aplikasi KAI Access, web kai.id, serta seluruh channel resmi penjualan tiket KAI lainnya. (Dok. KAI)

Seblumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyiapkan sejumlah kereta baru yang bisa digunakan oleh masyarakat di masa mudik Lebaran 2024. Mulai dari kereta Panoramic hingga kereta ekonomi dengan tampilan baru.

VP Public Relation PT KAI Joni Martinus mengatakan, sejumlah kereta baru ini bisa menambah pengalaman mudik baru bagi masyarakat di momen sakral.

"Kereta api baru ini hadir dengan sejumlah fitur dan fasilitas yang inovatif, ditujukan untuk memberikan pengalaman perjalanan yang tak terlupakan bagi para pemudik," kata Joni dalam keterangannya, Sabtu (23/3/2024).

"Dibangun dengan teknologi terkini, kereta api ini menawarkan kenyamanan dan keamanan yang sangat mengesankan, menjadikannya pilihan utama untuk perjalanan mudik yang ceria dan penuh makna," sambung Joni.

KAI mencatat hingga saat ini ada 1,7 orang yang berencana mudik menggunakan kereta api. Angka itu masih bakal meningkat mengingat masih adanya persediaan tiket.

 

Rute Favorit

Adapun 5 relasi favorit pengguna jasa diantaranya, KA Airlangga relasi Pasarsenen - Surabaya Pasar Turi (PP), KA Sri Tanjung relasi Lempuyangan - Ketapang (PP), KA Bengawan relasi Pasarsenen - Purwosari (PP), KA Pasundan relasi Kiaracondong - Surabaya Gubeng (PP), hingga KA Kahuripan relasi Kiaracondong - Blitar (PP).

Berikut ini sejumlah KA baru yang bisa dicoba saat perjalanan mudik lebaran 2024. Mulai dari Kereta Panoramic, Kereta Suite Class Compartement, Kereta Eksekutif Luxury New Generation, hingha Kereta Ekonomi New Negeration.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya