Profil Ignasius Jonan, Komisaris Baru United Tractors

Pemegang saham PT United Tractors Tbk (UNTR) menyetujui pengangkatan Ignasius Jonan jadi Komisaris Perseroan.

oleh Pipit Ika Ramadhani Diperbarui 25 Apr 2025, 18:11 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2025, 18:11 WIB
Ignasiun Jonan
Ignasiun Jonan (Foto: Instagram @ignasiun.jonan)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Pemegang saham PT United Tractors Tbk (UNTR) menyetujui pengangkatan Ignasius Jonan jadi Komisaris Perseroan. Hal itu disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Perseroan yang diselenggarakan hari ini, Jumat 25 April 2025.

"RUPST menetapkan pengangkatan sejumlah nama baru dalam jajaran Direksi dan Dewan Komisaris. Antara lain Ari Sutrisno sebagai Direktur, Hendra Hutahean sebagai Direktur, Gita Tiffani Boer sebagai Komisaris, dan Ignasius Jonan sebagai Komisaris Independen," ungkap Head of Corporate Governance and Sustainability Division PT United Tractors Tbk, Sara K. Loebis dalam keterangan resmi, Jumat (25/4/2025).

Bagi sebagian orang, nama Ignasius Jonan mungkin sudah tak asing lagi. Tokoh berpengaruh ini dikenal luas atas kiprahnya di sektor publik dan swasta Indonesia. Lahir di Singapura pada 21 Juni 1963, perjalanan karier Jonan sungguh inspiratif, dimulai dari dunia perbankan hingga menduduki posisi menteri penting di pemerintahan.

Sebelum terjun ke dunia pemerintahan, Jonan memulai kariernya di sektor swasta. Ia meniti karir di Citibank/Citigroup Indonesia, menjabat sebagai Managing Director dari tahun 2006 hingga 2009. Pengalaman di dunia perbankan internasional ini jelas memberikannya bekal yang berharga untuk karier selanjutnya.

Latar Belakang dan Pendidikan

Ignasius Jonan lahir di Singapura pada 21 Juni 1963. Meskipun lahir di luar negeri, Jonan dibesarkan di Indonesia dan menempuh pendidikan di SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya. Setelah lulus, ia melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, dengan jurusan Akuntansi.

Tidak berhenti di sana, Jonan kemudian menempuh pendidikan di The Fletcher School, Tufts University, Amerika Serikat, dan mengikuti program Senior Managers in Government di Harvard Kennedy School of Government. Pendidikan ini menjadi bekal penting dalam karirnya, baik di sektor swasta maupun pemerintahan.

Jonan memulai kariernya di sektor keuangan. Pada tahun 1999–2001, ia menjabat sebagai Direktur di Citibank, kemudian menjadi Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (2001–2006). Setelah itu, ia kembali ke Citibank sebagai Managing Director (2006–2009).

Namun, namanya baru dikenal luas saat ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) pada 2009. Meskipun tidak memiliki latar belakang di bidang transportasi, Jonan berhasil melakukan reformasi besar-besaran dalam sistem perkeretaapian di Indonesia.

 

Reformasi Besar di PT Kereta Api Indonesia

4foto-commuter-line-130930b.jpg
Dirut PT KAI -Ignatius Jonan saat menandatangai peresmian E- Ticketing Monitor Center (Liputan6.com/Faisal R Syam)... Selengkapnya

Saat Jonan bergabung dengan PT KAI, kondisi layanan kereta api di Indonesia sangat buruk. Perusahaan mengalami kerugian, kondisi stasiun kotor, banyak calo tiket, serta keamanan yang rendah. Namun, dalam waktu lima tahun, Jonan berhasil mengubah wajah KAI secara drastis.

Beberapa kebijakan penting yang diterapkannya antara lain, pemberantasan calo tiket dengan menerapkan sistem boarding pass dan tiket daring. Peningkatan kebersihan dan kenyamanan stasiun, termasuk menyediakan toilet gratis. Modernisasi gerbong kereta dengan memasang AC di semua kelas dan melarang merokok di dalam kereta.

Peningkatan profitabilitas PT KAI, yang semula mengalami kerugian Rp83,5 miliar pada 2008, berubah menjadi keuntungan Rp154,8 miliar pada 2009, dan terus meningkat hingga Rp560,4 miliar pada 2013. Keberhasilannya membawa PT KAI menuju era baru menjadikan Jonan sebagai figur yang dikenal luas sebagai reformator transportasi Indonesia.

 

Jadi Menteri Perhubungan dan Menteri ESDM

Michael Jonan dan Ignasius Jonan
Michael Jonan dan Ignasius Jonan, Sumber: Instagram (@ignasius.jonan).... Selengkapnya

Karena keberhasilannya di PT KAI, Jonan dipercaya oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri Perhubungan dalam Kabinet Kerja 2014–2016. Sebagai Menhub, ia menghadapi berbagai tantangan, termasuk kecelakaan AirAsia QZ8501 yang terjadi pada 2014.

Namun, pada reshuffle kabinet Juli 2016, Jonan diberhentikan dari jabatannya. Meskipun demikian, hanya dua bulan kemudian, ia kembali dipanggil Presiden Jokowi dan ditunjuk sebagai Menteri ESDM pada Oktober 2016, menggantikan Arcandra Tahar yang saat itu terkena masalah kewarganegaraan.

Sebagai Menteri ESDM, beberapa kebijakan Jonan antara lain mendorong percepatan elektrifikasi desa untuk meningkatkan akses listrik di daerah terpencil. Mengatur harga bahan bakar minyak (BBM) agar lebih stabil dan terjangkau bagi masyarakat.

Dia juga mendukung pengembangan energi baru dan terbarukan, termasuk pemanfaatan geothermal dan energi surya. Jonan menyelesaikan masa jabatannya hingga 2019, menjadikannya salah satu pejabat yang menduduki dua posisi menteri berbeda dalam satu periode pemerintahan.

Aktivitas Pasca-Pemerintahan

Setelah tidak lagi menjabat sebagai menteri, Jonan tetap aktif di dunia bisnis dan korporasi. Beberapa posisi yang pernah diembannya pasca-pemerintahan antara lain, Komisaris PT Sido Muncul (2020), Komisaris Unilever Indonesia (2020). Selain itu, Jonan juga aktif dalam berbagai seminar dan diskusi mengenai transportasi, energi, dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya